Ini adalah
pengalaman pertama saya menulis dalam dunia per"blog"an. Sebenarnya
ketika duduk di bangku SMP saya pernah ditugaskan guru mata pelajaran
komputer untuk membuat blog via wordpress. Semua itu hanyalah sebuah
kenangan, belum sempat mem"post" artikel saya sudah lupa ID dan
passwordnya.
Pada hari
Kamis 28 Pebruari 2013, saya mengikuti kelas Teknik Wanancara. Pada hari
itu ada empat kelompok yang maju untuk mempresentasikan hasil wawancara
kelompok mereka dengan seorang psikolog klinis. Dua kelompok pertama
mewawancarai psikolog klinis dewasa dan dua kelompok berikutnya
mewawancarai psikolog anak. saya akan berusaha merangkum hasil wawancara
yang dilakukan oleh empat kelompok ini.
Secara
keseluruhan, psikolog yang diwawancarai kelompok mengatakan bahwa teknik
wawancara adalah sebuah modal yang harus dimiliki seorang psikolog.
Wawancara melibatkan tanya jawab antara dua orang (interviewer dan
interviewee) yang memiliki sebuah tujuan. Wawancara dapat menggali
informasi yang kita butuhkan dari seorang klien. Ketika melakukan
wawancara pasti akan menemukan kendala, beberapa kendala yang
diungkapkan oleh psikolog adalah faktor interviewer dan interviewee.
Kendala yang dapat ditemui dari pihak interviewer adalah
kualitas interviewer itu sendiri, ada seorang psikolog yang mengatakan
bahwa dirinya sering lupa untuk menanyakan suatu hal dan baru ingat
setelah sesi wawancara selesai. Kualitas dan rancangan wawancara juga
menjadi kendala yang dihadapi dari pihak interviewer. Pihak interviewee
jugaa dapat menyebabkan kendala dalam proses wawancara, contohnya ketika
interviewee tidak jujur atau tidak menceritakan semua kepada
interviewer sehingga interviewer tidak dapay menarik kesimpulan.
wawancara terkadang juga tidak fokus karena alur pertanyaan melebar dari
tujuan yang ingin dicapai, jadi kualitas pewawancara sangat menentukan
hasil wawancara tersebut. Interviewee terkadang juga merasa bosan dengan
pertanyaan "muter-muter" yang tidak bertujuan.
Wawancara tentu memiliki kelebihan dengan kepraktisannya. Praktis belum tentu berarti mudah untuk dilakukan, ada beberapa hal yang seorang interviewee harus perhatikan dalam melakukan wawancara seperti awareness, penguasaan topik wawancara, jam terbang (pengalaman), wawasan yang luas dan percaya diri. Beberapa hal yang disampaikan oleh psikolog-psikolog ini penting untuk dikuasai agar kemampuan sebagai seorang pewawancara semakin terasah dan kita akan semakin mudah mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Wawancara adalah "cara" utama untuk mendeteksi adanya gangguan.
Wawancara tentu memiliki kelebihan dengan kepraktisannya. Praktis belum tentu berarti mudah untuk dilakukan, ada beberapa hal yang seorang interviewee harus perhatikan dalam melakukan wawancara seperti awareness, penguasaan topik wawancara, jam terbang (pengalaman), wawasan yang luas dan percaya diri. Beberapa hal yang disampaikan oleh psikolog-psikolog ini penting untuk dikuasai agar kemampuan sebagai seorang pewawancara semakin terasah dan kita akan semakin mudah mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Wawancara adalah "cara" utama untuk mendeteksi adanya gangguan.
7 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar