Minggu, 24 Maret 2013

Wawancara Psikolog Industri dan Organisasi dan Psikologi Pendidikan (Stephanie Angelica)


       Pada blok kedua merupakan materi pelajaran pada Senin lalu, 4 Maret 2013. Pada siang itu 6 kelompok mempresentasikan wawancara pada psikolog industri organisasi dan pendidikan. Presentasi diawali dengan materi dari industri organisasi. Pada saat membayangkan psikolog yang bekerja di perusahaan, saya membayangkan job descricption merekrut karyawan, masalah gaji, menjembatani hubungan antara karyawan dengan pimpinan, dan tentunya bagian pemecatan karyawan. HRD merupakan cita-cita pekerjaan masa depan saya. Saya juga sudah sering mencari tahu mengenai seluk beluk HRD dari tante dan teman-teman saya yang sudah menjadi HRD. Awalnya saya berpikir untuk melakukan wawancara rekrutmen mudah. Nyatanya, 3 kelompok yang mempresentasikan mengatakan berbeda. Seringkali pewawancara memilki kesulitan untuk mewawancarai pelamar yang usianya jauh lebih tua, karena mereka bisa jadi meremehkan kita. Belum lagi ketika Ci Tasya bercerita suaminya pernah mendapat ancaman dari seorang pelamar pekerjaan. Dalam mewawancari pelamar, psikolog harus memilki jam terbang mengenai pengalaman wawancara yang tinggi. Terkadang banyak pelamar kerja yang memilki kepribadian yang sulit “ditembus”.  Dalam melakukan wawancara dengan karyawan, dibutuhkan juga alat tes untuk memastikan data yang kita peroleh dari wawancara dan observasi selama wawancara. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan wawancara rekrutmen sesuai kebutuhan jawaban dari pertanyaan yang kita dapatkan. Apabila orang tersebut tidak dapat memberikan jawaban atau terkesan tidak konsisten, maka wawancara dapat disudahi. Sekarang banyak buku-buku yang menjual alat tes IQ, maka psikolog harus memilki alternatif lain seperti melihat dari foto, tulisan tangan, atau tanda tangannya. Pada Senin lalu juga membahas tentang “bajak-membajak” pegawai. Hal ini sudah sering saya dengar dari teman saya yang menjadi HRD. “Bajak-membajak” ini dilakukan untuk menggambil karyawan lain yang berkompeten agar masuk di perusahaan tempat “pembajak” tersebut bekerja. Orang tersebut masuk atau tidaknya ke dalam perusahaan tersebut juga berdasarkan tempat makan di mana HRD tersebut mengajak. Mungkin harus di ajak ke Tony Romas kali ya agar bersedia masuk di perusahaan tersebut :) :). Pada presentasi lalu juga dibahas mengenai peraturan mengenai batasan ipk yang hanya 3,3 untuk melamar pekerjaan. Hmmm, terasa berat juga mendengarnya. Tetapi masuk akal juga. Kebetulan ada teman saya yang melamar kerja di sebuah perusahaan. Teman saya merupakan lulusan terbaik, sehingga meminta upah yang besar untuk gaji pertama. Wawncara ini juga dapat dilakukan untuk menangani masalah kinerja karyawan, seperti mengapa kinerja orang tersebut menurun. Untuk melakukan wawancara diperlukan kontak mata dan pendengaran yang baik agar orang tersebut merasa dihargai. Materi PIO kemarin sangat berguna bagi saya. Banyak sekali pengetahuan lebih yang saya dapatkan. Saya juga mengetahui beberapa rahasia yang ada dalam wawancara HRD.
       Selanjutnya adalah presentasi mengenai wawancara pada psikolog pendidikan. Psikolog pendidikan atau yang biasanya kita sebut guru bk, ditempatkan pada sekolah untuk membantu para siswa.  Pada saat sekarang sudah banyak sekolah yang menempatkan psikolog pendidikan sebagai guru bk. Tentu saja hasilnya berbeda dengan hanya menempatkan guru bk yang bukan dari lulusan psikologi. Guru bk ditugaskan untuk membantu siswa dengan masalah akademis dan membantunya untuk mencapai prestasi. Namun masalah yang sering dihadapi ketika berhadapan dengan anak-anak adalah kepribadian mereka yang tertutup sehingga sulit untuk membantu mereka. Pada dasarnya ketika seseorang ingin sembuh, maka dibutuhkan keterbukaan. Pada beberapa sekolah, psikolog pendidikan juga ikut andil dalam seleksi ketua dan anggota OSIS dan FPK. Dari hal-hal tersebut, terlihat psikolog pendidikan juga sudah mulai ikut andil dalam sekolah. Wawancara dapat dilakukan dengan alloanamnesa dan autoanamnesa.  Autoanamnesa adalah wawancara yang dilakukan secara langsung dengan anak. Sedangkan aloanamnesa adalah wawancara yang dilakukan oleh psikolog kepada orangtua, karena anak bisa jadi disabilities atau masih belum dapat berbicara. Untuk menjadi guru bk, dibutuhkan bina rapport dengan para siswa sehingga siswa memilki hubungan yang dekat dengan psikolog dan tidak takut bercerita. Dari wawancara dengan anak, dibutuhkan psikotes juga. Psikotes dapat dibutuhkan ketika memilih jurusan ipa/ips dan jurusan kuliah.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar