Jumat, 01 Maret 2013

suatu "masalah" bagi pria (Dionisius Ferdi Weros)


Ukuran penis menjadi salah satu kekhawatiran utama bagi banyak pria. Kekhawatiran ini wajar saja karena penis dianggap sebagai salah satu simbol maskulinitas, bahkan sejak zaman dahulu kala. Penggambaran penis sering terjadi dalam kesenian-kesenian purba. Penis selalu digambarkan dengan ukuran yang besar, mungkin masyarakat purba menganggap bahwa semakin besar penis, maka semakin besar kesuburan yang diberikannya. Pemikiran ini terbawa ke zaman modern dan membuat berbagai masalah dalam kehidupan pria.

Pria yang memiliki penis berukuran "kecil" sering dianggap tidak cukup maskulin, padahal belum tentu demikian. Kekhawatiran pria yang memiliki ukuran penis "kecil" mungkin serupa dengan kekhawatiran wanita yang memiliki ukuran payudara "kecil." Padahal, sebenarnya keduanya bukanlah suatu hal yang patut terlalu dikhawatirkan. Banyak pria berusaha untuk memperbesar penis yang terlihat terlalu "kecil" dengan berbagai  pengobatan, khususnya menggunakan pengobatan alternatif di Indonesia. Padahal, pembesaran penis bisa saja berbahaya bagi seorang pria. Hal ini serupa terjadi pada kaum wanita yang berusaha memperbesar payudaranya dengan menggunakan operasi plastik atau suntik silikon, padahal keduanya yang memiliki resiko tersendiri.

Menurut Zoya Amirin, M.Psi., ukuran penis pria tidak akan mempengaruhi terlalu banyak performa seksnya, kecuali jika penis tersebut memang terlalu kecil karena mengalami gangguan medis tertentu. Hal ini dapat dikonsultasi dengan dokter yang memang ahli dalam bidang reproduksi. Kekerasan penis menjadi faktor yang lebih penting dalam performa seks seseorang. Selain itu, beliau menambahkan bahwa sebenarnya letak g-spot dekat dengan mulut vagina, sehingga tidak perlu mempunyai ukuran penis sangat "panjang" untuk mencapainya.

Sebenarnya, penis yang terlalu besar bisa saja menyebabkan ketidaknyamanan bagi wanita saat berhubungan seksual. Vagina suatu organ yang elastis, tetapi mempunyai batasan tertentu. Sehingga, pria yang memiliki penis terlalu "besar" juga mempunyai permasalahan tersendiri. Akan tetapi, pemikiran bahwa penis yang "besar" adalah simbol keperkasaan merupakan suatu pemikiran yang sulit hilang begitu saja. Sebenarnya, masalah ini bisa saja dipandang sama dengan wanita yang menginginkan payudara yang berukuran "besar", suatu hal yang tidak terlalu vital, tetapi dianggap sebagai suatu hal yang sangat vital.

Pendidikan seks bagi pasangan yang sudah menikah sangat penting untuk menghilangkan mitos "ukuran penis terkait dengan kepuasan seksual" karena hal yang lebih penting adalah rasa cinta terhadap pasangan. Selain itu, variasi teknik seksual dapat digunakan untuk memberi warna dalam kehidupan seksual pasangan. Jadi jangan pernah ambil resiko untuk suatu hal yang belum jelas, khususnya pengobatan alternatif yang memang tidak ada bukti ilmiah. Jangan sampai datang ingin untung, pulang-pulang "buntung." Stay safe guys :)


The most important aspect of sex is love. You will still probably enjoy sex without love, but not as enjoyable as sex with affection to your spouse.

25 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar