Jumat, 01 Maret 2013

Sisi Lain dari Adat Istiadat Dunia (Melisa Mel)


Pada pertemuan kelas yang kedua, dijelaskan mengenai sexual orientation dan berbagai organ yang turut mendukung proses reproduksi seksual dari setiap gender. Di sini saya lebih bisa mengetahui bahwa sebagai perempuan selayaknya kita menjaga organ-organ intim tersebut. Setiap bulannya setiap perempuan akan mengalami proses menstruasi di mana dinding endometrium meluruh karena sel ovum tidak dibuahi oleh sperma. Berbagai organ satu dengan organ intim lainnya telah dipersiapkan sedemikian rupa hingga kita sebagai manusia dapat bereproduksi. Sebagai pasangan suami istri nanti, hendaknya kita juga harus mengenal bentuk lekukan tubuh dari pasangan kita nantinya. Bukan hanya proses intercourse yang difokuskan, melainkan sebelum itu kita harus mengenal daerah-daerah rangsangan mana yang menimbulkan gairah seksual.

Saya baru mengetahui ada sunat wanita yang berada di Afrika dimana sunat tersebut menutup seluruh organ intim wanita mulai dari bagian vulva sampai pemotongan klitoris. Hal ini dimaksudkan untuk menutup daerah rangsangan dari wanita tersebut. Dan ketika malam pertama terjadi, di sinilah gunanya sunat tersebut dimana pasangan wanita disuruh menunjukkan kejantanannya dengan merobek jahitan dari organ intim wanita tersebut. Menurut saya ini sangat tidak manusiawi seperti ingin menunjukkan bahwa wanita tidak diperbolehkan untuk merasakan rangsangan sedangkan para pria boleh. Ironisnya, adat istiadat ini masih berkembang dan dilakukan di masa sekarang ini. Kalau dilihat dari sudut pandang pelestarian adat istiadat, pelaksanaan adat tersebut diperbolehkan bahkan diwajibkan untuk kaum wanita di daerah masyarakat yang menganut adat itu. Akan tetapi di masa modern ini apalagi ditambah dengan adanya penyetaraan kaum wanita dan pria, adat tersebut sudah seharusnya dihapuskan. Kalaupun seandainya adat tersebut masih diteruskan, pertanyaan yang mungkin dalam benak kita adalah mengapa pria boleh merasakan rangsangan? Menurut pribadi saya, apabila wanita diwajibkan menutup daerah rangsangannya, pria pun harus melakukan itu sehingga terjadi keseimbangan d sana.

Dengan adanya penjabaran adat istiadat dunia ini, membuat mata kita terbuka bahwa ternyata organ intim yang kita miliki sudah seharusnya dirawat bukan untuk dirusak. Jagalah semua yang telah diberikan Tuhan pada kita terlebih organ reproduksi yang berperan untuk meneruskan keturunan kita selanjutnya.

24 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar