Sabtu, 09 Maret 2013

Priseks Homosexual and Culture Shock (Calvina Veronica)


     Kali ini, saya bakal langsung ngebahas 2 chapter sekaligus niiihh hehehe soalnya kebetulan banget topiknya berhubungan..Topiknya adalah "Homosexual" dan "Culture Shock"..
Sexual Orientation itu sendiri adalah atraksi individu secara fisik, emosional, seksual dan secara romantis..seperti yang udah saya bahas minggu lalu, orientasi seksual individu ada 3 macam yaitu heteroseksual, homoseksual dan biseksual..untuk definisinya intip post sebelumnya aja ya hihihi..
     Menurut kalian, orang yang homoseksual itu normal atau nggak sih?
Jawabannya adalah tergantung dari sisi mana kita mau tinjau..tapi kalau dari penjelasan kelompok, ada satu tokoh yang bilang kalau kita ga bakal bisa tau orang itu homo atau nggak cuma dari perilakunya yang keliatan aja, karena mungkin tanpa kita tahu, didepan kita sih A yang seorang laki-laki normal2..sih A punya pacar dan menjalin hubungan pacaran yang baik..tapi siapa yang tahu kalau saat dia lagi mesra-mesraan sama pacarnya, yang ada difantasinya adalah teman lelaki yang disukainya..hehehe
Makanya, saya setuju nih sama Kinsey dan kawan-kawan (1948) yang bilang kalau “homoseksual” dan “heteroseksual” aja ga cukup untuk menggambarkan orientasi seksual, yang lebih mudah adalah mengukur kadar perilaku berupa emosi dan fantasi yang ga keliatan di semua orang..

     Nah, kalau liat teori, ada 5 penguat teori dari sudut pandang yang beda2 yaitu teori biologis, perkembangan, belajar, sosial dan interaksional..
Kalau dari teori biologis, ada hal yang menarik perhatian saya nih..Secara logis mungkin kita akan berpikiran bahwa pasti ada yang beda sama bagian diotak, ditubuh atau mungkin ada hormone tertentu yang kerjanya berlebihan atau mungkin kurang dari individu yang homo..tapi ternyata menurut penelitian yang dikemukakan kelompok, pernah ada penelitian yang coba membedakan androgen tingkat darah di homoseksual laki-laki dewasa dengan mereka yang heteroseksual pria dewasa, dan sebagian besar tidak menemukan perbedaan yang signifikan..kalau menurut kalian gimana??ayo lakuin percobaan ;)
     Kalau menurut teori perkembangan, mungkin aja individu yang homo pada saat masih peer groupnya dia terlalu dekat dan bergantung sama teman laki2nya, sehingga pas gede anak laki2 ini jadi homo..kalau dari teori belajar, homoseksual itu merupakan proses yang dipelajari..mungkin aja, waktu kecil sih A yang berjenis kelamin laki2 melihat ayahnya pernah menjalin hubungan yang sangat dekat dan ga wajar dengan teman lelakinya..ya bisa dibilang modelling kali ya hehehe..
Kalau dari teori sosial, homoseksual mungkin dilihat sebagai adanya pengaruh dari lingkungan kita..coba aja kita liat,dulu homoseksual masuk kategori abnormal dalam buku DSM, tapi skrg karena jumlahhya yang semakin banyak jadi udah dihilangkan..nah, mungkin aja ka nada beberapa diantara kita yang punya temen homo, sehingga jadi ikut2an homo..hehehe naaahh kalau teori interaksional itu merupakan gabungan antara biologis, perkembangan dan sosial nih..hehe

     Konon katanya, setau saya juga sih, pasangan sesama jenis itu memiliki tingkat kecemburuan yang lebih tinggi loh dari kita pasangan normal yang hetero..alasannya mungkin karena mereka sulit menemukan pasangan yang sejenis lagi kaliya, jadi sekalinya dapet dijaga bangeeeett hehehe..selain itu, banyak juga loh pasangan homoseksual yang punya anak..caranya macem2, ada yang adopsi, tapi ada juga pasangan yang homo dan lesbi tuker2an pasangan sampenanti perempuannya hamil dan nanti anaknya baru dikasih ke pasangan lainnya..hihihi kreatif ya caranya..
Kalian tau juga ga, kalau kaum gay dan lesbian juga punya organisasi sendiri loh, mungkin itu mereka jadiin sarana buat menyalurkan perasaan mereka yang mungkin ga dipahami sama kita pasangan ketero kaliyaaa hehehe tapi satu hal sih, menurut saya, homo ataupun hetero itu merupakan pilihan hidup..selama mereka ga mengganggu kehidupan kita, hendaklah kita juga berlaku sewajarnya :D

     Di bahasan kali ini juga ada tentang culture shock..Apa sih itu??
Kalau dari kata shocknya sih kita tau ya kalau ada pihak yang kaget gitu..dalam hal ini, kaget terhadap kaum gay atau lesbian..jadi mungkin ada kondisi dimana masyarakat ga bisa menerima keberadaan kaum homo di masyarakat..
Kalau kita liat dari segi agama, mungkin bakal lebih banyak kontranya..karena Tuhan aja memberikan kita berbeda antara laki2 dan perempuan pasti ada manfaatnya dong hehe..setau saya siiihh, semua agama pun mengajarkan kita untuk dapat membina hubungan pernikahan yang baik, setia sama pasangan dan punya keturunan pastinya..beberapa agama pun menolak dengan keras hubungan homoseksual..

     Intinya kita sebenernya ga perlu ngerasa takut apalagi tingkat kronisnya adalah phobia sama individu yang homoseksual..ada beberapa alasan kenapa ada individu yang takut sama homo..salah satunya adalah orang yang otoriter, mereka takut kalau hak atau keinginan mereka bakal terancam..
Yang penting nih, kita harus tau caranya supaya kita ga mengalami homophobic..salah satunya adalah dengan pengetahuan akan hukum, selain itu media juga perlu berpartisipasi dalam menyorot kekerasan yang udah terjadi, trus pendidikan juga yang paling penting siiiihh karena individu yang dibekali pengetahuan pasti bakal lebih bisa berpikir secara logis dan ga homophobic..

6 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar