Minggu, 03 Maret 2013

Klinis Anak & Dewasa (Jonathan Handy Kristanto)


Acara perkuliahan Teknik Wawancara pada hari ini, Senin, 25 Februari 2013, membahas topik mengenai psikologi klinis anak dan dewasa yang dibawakan melalui presentasi oleh kelompok - kelompok. Seperti yang telah kita ketahui, psikologi klinis merupakan salah satu cabang peminatan dari jurusan Psikologi yang memfokuskan diri pada diagnosa untuk membantu klien dari gangguan - gangguan mental yang mereka miliki.

Di Universitas Tarumanagara, Psikologi Klinis terbagi menjadi dua, yaitu psikologi klinis anak dan klinis dewasa. Walaupun demikian, keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena menurut psikologi perkembangan, manusia dewasa tumbuh secara bertahap dari masa kanak - kanak hingga dewasa. Demikian juga seorang anak, perkembangan mereka tidak dapat dipisahkan dari orang - orang di sekitar mereka yang merawat mereka, seperti orang tua ataupun wali mereka, yang tak lain adalah para orang dewasa.

Pada perkuliahan kali ini, penulis mendapatkan cukup banyak pengetahuan melalui materi yang dibawakan dan pertanyaan - pertanyaan yang diajukan. Pada kesempatan kali ini, kita sebagai manusia pada umumnya maupun penulis dan teman - teman yang berada pada bidang psikologi pada khususnya, diajak untuk berpikir kritis dan cermat dalam melihat tingkah laku seseorang dan mengajukan pertanyaan, yang tentunya penting dalam melakukan teknik wawancara dan observasi.

Supaya kita dapat berpikir kritis, menurutIbu Henny Wirawan selaku dosen mata kuliah ini, kita harus belajar mendengar, jeli dan memberikan atensi ketika kita melakukan teknik wawancara. Hal ini dapat dilatih dengan membiasakan diri melalui kegiatan sehari - hari dengan menaruh perhatian terhadap orang lain yang berbicara, seperti dalam mendengarkan perkuliahan.

Di samping itu, teknik wawancara juga tidak dapat dilepaskan dari observasi. Oleh karena itu, ditunjang dengan pengalaman dan jam terbang yang cukup, yang mana sedikitnya 500 - 1000 jam, akan membuat kita terlatih untuk berpikir kritis dan mampu melihat makna dari sikap seseorang.

Hal penting lainnya yang penulis dapatkan pada hari ini adalah psikolog dan kode etik. Menurut Ibu Henny, walaupun seorang psikolog merasa capai dalam melakukan tugasnya, mengingat melakukan wawancara bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, seorang psikolog harus bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya dengan memberikan kemampuan dirinya yang terbaik dalam menolong klien. Walau bagaimanapun, bagi seorang psikolog, kode etik psikologi adalah hal terutama yang perlu dijunjung tinggi sebagai sikap profesionalisme dalam melakukan profesi ini.

Ada begitu banyak hal yang penulis pelajari pada hari ini dengan banyaknya opini dan pendapat dari banyak psikolog yang dibawakan melalui presentasi. Beberapa di antara mereka memiliki perbedaan cara pandang sebagai psikolog, tetapi pada umumnya mereka memiliki tujuan yang sama yaitu bekerja sebagai psikolog yang 'baik' dan benar.

25 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar