Minggu, 10 Maret 2013

Hidup adalah Proses (Dionysius Dias Ardi Nugroho)

Sejak pertama lahir ke dunia, bayi pasti akan menangis. Menangis menangis merupakan sebuah tanda positif akan adanya sebuah kehidupan baru. Selanjutnya bayi akan diasuh oleh orang tuanya, diajarkan untuk berjalan, berbicara, dan mengenal aturan yang sesuai dengan budaya. Setelah tumbuh menjadi anak, tuntutan semakin banyak yaitu menuntut ilmu melalui pendidikan formal. Pada usia dewasa, profesi dan penghasilan adalah hal yang wajib dimiliki untuk bisa mengarungi bahtera kehidupan dan menciptakan kehidupan yang baru. Perjalanan dari bayi hingga dewasa, tentunya tidak berjalan mulus. Saat bayi belajar berjalan, ada peristiwa jatuh.
Proses menuntut ilmu juga demikian, ada kalanya seorang anak tidak mengerti pelajaran, malas, hingga pengalaman mendapat nilai jelek. Krisis kepercayaan diri dan penentuan memilih profesi seringkali melanda orang dewasa. Begitu banyak masalah yang timbul. Banyaknya pertanyaan yang timbul. Kadang kala orang yang tidak tahan terhadap masalah bisa stress. Dukungan sosial yang kurang seringkali membuat seseorang tidak sanggup menjalani hidup. Oleh sebab itu, psikolog adalah profesi mulia yang dapat membantu seseorang menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Jika anak-anak mendapat masalah, orangtua bisa mendampingi anaknya dan konsultasi kepada psikolog klinis anak, sedangkan orang dewasa bisa ditangani oleh psikolog klinis dewasa. Mungkin pembaca bingung, mengapa psikolog harus disesuaikan pada bidangnya.
Perbedaan pendekatan psikolog klinis anak dan psikolog klinis dewasa telah dijelaskan pada pertemuan mata kuliah teknik wawancara pada tanggal 25 Februari 2013. Saya akan menguraikan perbedaannya melalui sudut pandang teknik wawancara. Sebagian besar anak usia sekitar 4 sampai 10 tahun melihat orang lain sebagai orang asing. Orang asing dalam pengertian anak yaitu apakah orang ini akan mengancam kesejahteraan saya. Biasanya psikolog anak menyediakan beberapa mainan dalam ruangan konsultasi. Melalui permainan, seorang anak akan mulai berbicara pada saat kita menanyakan seputar permainan tersebut. Permainan juga dapat membina hubungan baik antara psikolog, anak dan orangtua. Setelah bermain, anak cenderung mau untuk berbicara masalah yang sedang dialami. Dari hal tersebut, psikolog dapat memberikan penyelesaiannya.
Psikolog klinis dewasa memiliki pendekatan yang berbeda.Psikolog melihat klien sebagai pribadi yang utuh. Psikolog member kesempatan klien untuk menceritakan masalahnya. Biasanya masalah yang dialami yaitu klien bercerita berbagai macam hal sehingga tidak fokus. Tugas psikolog klinis dewasa adalah menjaga dan mengarahkan klien agar tetap bercerita di inti masalah, sehingga bisa dicari jalan keluarnya. Hambatan yang biasanya dialami yaitu klien bercerita melewati batas waktu. Solusi untuk masalah ini yaitu psikolog harus menjelaskan prosedur dengan cermat sehingga timbul kesepakatan. Pada saat klien bercerita melewati batas waktu, tanyakan apakah ingin terus bercerita dengan tarif yang diakumulasi atau mengakhiri cerita.
Poin penting yang saya dapat dari diskusi ini yaitu menjadi psikolog adalah sebuah proses. Siang itu, seorang teman bertanya mengenai bagaimana psikolog dapat mencatat observasi, mendegarkan klien, dan mendeteksi masalah. Pertanyaan tersebut sangat wajar ditanyakan karena banyaknya tugas yang dikerjakan. Seorang teman lain menjawab, agar dapat melakukan semua itu, psikolog butuh jam terbang (atau jam merayap, kata dosen mata kuliah).
Pengalaman membuat seorang terlatih untuk menjadi semakin hebat dan cermat. Hasil diskusi ini mengingatkan saya bahwa saya pernah berandai andai, apakah sulit untuk menjadi psikolog? Saya bahkan sempat ragu dengan kemampuan saya. Saya teringat saat belajar menyetir mobil dan siaran di radio kampus. Pengalaman pertama kali siaran dan menyetir mobil sangat berbeda dengan saat pengalaman kesekian kali melakukan hal-hal tersebut.
Kesimpulannya sesuatu yang dilakukan terus menerus yang diiringi dengan pendampingan dan pembelajaran ke arah yang lebih baik akan membuat seseorang menjadi mahir. Saya yakin bisa menjadi psikolog apabila terus berdoa, berlatih, dan membaca buku. Sesuai dengan judulnya “hidup adalah proses”, jadi bagi para pembaca, jangan pernah ragu akan impian Anda, saya yakin, Anda memiliki potensi untuk menciptakan hal yang tak terduga dan luar biasa untuk dunia ini.

2 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar