Ini blog pertama
saya dalam mata kuliah teknik wawancara. Mata kuliah ini akan sangat penting
nantinya bagi saya kedepannya dalam melakukan wawancara.
Teknik wawancara?
Sebenarnya apa fungsi dan tujuan teknik tersebut? Apakah hanya untuk
mendapatkan informasi saja? Jawabannya tidak. Mengapa? Berikut penggambaran
mengenai teknik wawancara dalam bidang psikologi klinis anak dewasa.
Teknik wawancara
merupakan sebuah teknik untuk mendapatkan informasi dari seorang interviewee. Teknik ini sangatlah
penting bukan hanya di bidang psikologi saja, namun di luar dari para psikolog
maupun HRD dalam mengumpulkan informasi. Dengan melakukan wawancara, seorang
psikolog akan mendapatkan informasi lebih selain informasi yang dibutuhkan,
yaitu dengan observasi. Seorang psikolog akan dapat mengobservasi bagaimana
perilaku interviewee pada saat
wawancara berlangsung, melihat mimik wajah dan apakah orang tersebut berkata
yang sejujurnya ataukah orang tersebut pintar “menyembunyikan diri”. Hal-hal
tersebut akan sangat baik hasilnya jika didorong oleh “jam terbang” yang padat,
latihan, dan pengalaman. Setiap teori maupun teknik memiliki kelebihan pasti,
dan juga memiliki kekurangan. Kekurangan teknik ini yaitu di batasan waktu pada
setiap sesi pertemuan. Jika dalam satu sesi apa yang mau ditanyakan tapi belum
terjawab? Nah, hal ini yang akan dilakukan oleh psikolog agar pada setiap
sesinya selesai dengan mengarahkan klien pada inti dari apa yang ingin digali.
Apakah seseorang
yang pertama kali bertemu dengan orang yang tidak pernah ditemui sebelumnya
akan langsung merasa nyaman dan percaya? Mungkin jawabannya tidak. Seseorang akan
merasa asing dan takut jika mereka menceritakan masalah yang dihadapinya
tersebut kepada orang lain, orang tersebut akan membocorkannya. Untuk itu, jika
seorang wanita atau seorang ibu mencari psikolog, kita sebagai psikolog harus
membina rapport agar mereka tidak
langsung membloking, membuat suasana agar tenang, nyaman dan tidak tegang. Rasa
percaya akan muncul seiring dengan sesi-sesi pertemuan yang dilakukan dan juga
dalam bina rapport tersebut. Tugas
psikolog adalah menjaga kerahasiaan dari masalah yang dihadapi oleh klien-klien
mereka dan dengan hal ini, klien akan merasa percaya dan akan terbuka dalam
mengungkapkan masalah. Kendala dalam melakukan wawancara juga banyak dihadapi
oleh seorang psikolog jika klien yang diwawancarai tersebut akan cerita tidak
sesuai dengan topik dan kemudian akan diarahkan kembali.
27 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar