Rabu, 06 Maret 2013

Wawancara Psikolog Klinis (Ferary Agustini Saragih)

     Pada saat seorang Psikolog berhadapan dengan kliennya dalam membantu masalah klien, salah satu hal yang harus dikuasai sebagai seorang Psikolog adalah tehnik wawancara. Apakah wawancara itu? Apa tujuan wawancara itu sendiri? Apa kelebihan dan kekurangan tehnik wawancara? Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Apa sajakah kendala dalam melakukan tehnik wawancara? Kita akan bahas satu per satu.
     Wawancara adalah sebuah kegiatan yang melibatkan suatu proses tanya jawab tapi tidak terbatas pada itu dan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Wawancara dapat dilakukan oleh siapa saja, one to one, one to many, many to one or many to many.




     Tujuan dari wawancara adalah menggali informasi sebanyak mungkin dan sedalam mungkin dari klien. Atau dengan kata lain, menggali untuk mendapatkan data mengenai permasalahan yang sedang dihadapi klien. Nah, hal yang harus dilakukan seorang Psikolog untuk membuat kliennya dapat bercerita dengan leluasa tentang masalah yang sedang dihadapi, seorang psikolog harus membuat kliennya merasa dipahami karena saat wawancara terdapat paraphrasing, yaitu memperjelas, sehingga klien merasa bahwa psikolog memahami gambaran permasalahan klien atau gambaran tentang diri klien. Melalui interaksi dengan klien, dimana interaksi tidak hanya dengan wawancara, klien juga dapat mengalami penyembuhan.
     Tehnik wawancara juga memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu tehnik wawancara dapat menggali lebih dalam mengenai informasi tentang klien ataupun informasi tentang masalah yang sedang dihadapi oleh klien dibanding dengan tes tertulis. Contohnya, ketika seorang klien diwawancara maka akan kelihatan ekspresi yang dikeluarkan klien dalam bentuk raut wajah, tinggi rendah nada suara atau gerakan-gerakan badan lainnya. Selain itu, kelebihan lain dari teknik wawancara yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan wawancara berkisar  1 jam sampai 2 jam tetapi seorang pewawancara harus memiliki kompetensi dalam melakukan wawancara. Teknik wawancara juga bisa dijadikan teknik pengganti, karena ada beberapa orang yang tidak setuju untuk dilakukannya tes, dan mereka lebih nyaman dengan hanya melakukan wawancara saja.
    Selain kelebihan yang disebutkan di atas, tehnik wawancara juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya yaitu ada beberapa aspek yang tidak muncul ketika digali dengan melakukan wawancara tetapi dengan melakukan tes yang lain aspek itu muncul. Contohnya seperti agresi, mungkin ketika klien diwawancara klien tidak menunjukkan sikap-sikap yang berhubungan dengan agresi.
     Sekarang kita masuk ke dalam masalah-masalah yang biasa dihadapi Psikolog dalam melakukan tehnik wawancara dan bagaimana penanganannya. Salah satu masalah yang muncul dalam melakukan wawancara adalah informasi yang didapat kurang akurat dan belum jujur sehingga Psikolog perlu untuk melakukan observasi lapangan. Masalah lainnya, klien kurang kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan Pikolog sehingga mempersulit Psikolog untuk mendapatkan data. Makanya hal yang dapat dilakukan seorang Psikolog adalah melakukan wawancara dilain waktu, menggunakan media yang lebih menarik, atau tiknik pendamping atau jika kliennya adalah anak-anak dapat di”pancing” dengan permainan atau menggambar. 

3 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar