Wawancara adalah kegiatan proses tanya
jawab yang bertujuan untuk menggali informasi dari subjek atau orang yang
sedang kita wawancara. Wawancara biasanya dilakukan dalam bentuk one on one
namun wawancara juga bisa dilakukan one to many dan many to one. Wawancara one to one biasanya dilakukan
dengan face to face yaitu antara psikolog dan subjek yang diwawancara.
Wawancara yang dilakukan secara face to face biasanya dapat mengetahui jika
subjek yang diwawancarai terdapat gangguan atau pengalaman traumatis. Biasanya
subjek langsung memperlihatkan penolakan dengan tidak mau meceritakan
pengalaman traumatis yang subjek alami.
Wawancara sendiri memiliki tujuan untuk menggali informasi dari subjek
dan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh klien. Dalam upaya untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh klien dibutuhkan skill untuk membuat
subjek dapat menceritakan permasalahan yang sedang dihadapinya kepada psikolog.
Dalam wawancara sendiri sebelum
dilakukan harus menyiapkan draft pertanyaan yang dibuat untuk ditanyakan dengan
si klien. Seorang psikolog harus mempekakan 3 inderanya untuk dapat menangkap
informasi dari subjek yang diwawancarai dengan baik.
Dalam Wawancara terkadang tidak dapat menggali informasi yang diinginkan
atau subjek tidak mau menceritakan permasalahan yang dihadapi. Jika dalam
wawancara tidak dapat menggali informasi yang diingankan psikolog dapat
menggunakan teknik lain untuk dapat menggali informasi yang diinginkan. Teknik lain yang dapat
digunakan antara lain dapat menggunakan alat tes yang lain yaitu seperti
tes-tes informal.
Wawancara sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
teknik wawancara adalah dapat menggali informasi dari subjek secara mendalam
dan perubahan secara emosional saat melakukan wawancara dapat terlihat secara
langsung melalui body languange. Kekurangan dari teknik wawancara sendiri adalah
kurangnya beberapa aspek yang tidak muncul saat sesi wawancara.
Dalam menjalani wawancara sering kali kendala yang muncul dalam
melakukan sesi wawancara. Kendala yang sering dihadapi adalah subjek yang
diwawancarai sering menganggap psikolog yang bersangkutan tidak berkualitas,
topik saat dalam wawancara sering tidak dipahami dan terakhir adalah subjek
yang menutup diri pada saat sesi wawancara.
Untuk menghadapi dan menyelesaikan kendala tersebut psikolog dapat
menambah wawasan yang luas supaya dapat memahami apa yang dibicarakan oleh
subjek yang sedang diwawancarai. Pada subjek yang menutup diri cara untuk
menyelesaikan kendala tersebut dengan melakukan wawancara dilain waktu, menggunakan
media lain yang lebih menarik, atau teknik pendamping dan pendukung (dapat
dikatakan seperti wawancara yang tidak langsung).
6 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar