Dalam melakukan wawancara, seseorang tidak melulu hanya melakukan tanya
jawab secara monoton, ada teknik lain disamping kita melakukan tanya jawab itu
sendiri seperti halnya seorang psikolog yang kelompok saya wawancarai beberapa
saat lalu. Ia mengatakan bahwasanya wawancara adalah kegiatan yang melibatkan
suatu proses tanya jawab tapi tidak terbatas pada itu dan memiliki tujuan yang
berbeda-beda dan wawancara bisa dilakukan pada umumnya one on one tapi juga
bisa one to many or many to one and many to many. Ia juga
mengatakan pada saat sebelum melakukan wawancara beliau biasanya juga
menggunakan tekhnik lain seperti menggunakan teknik observasi dan teknik tes
tertulis, yang berguna untuk memperkuat
informasi yang di peroleh dari seorang klien.
Tujuan dari wawancara itu sendiri yang
sembari dilakukan dengan melakukan teknik lain adalah untuk menggali informasi
yang lebih mendalam mengenai hal-hal yang menyangkut topik wawancara itu
sendiri serta dapat melihat secara langsung perilaku-perilaku yang nampak pada
subjek yang sedang diwawancarai (hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang
dengan melakukan wawancara secara langsung / face to face bukan “via”), dan ada
juga yang melakukannya dengan menggunakan tes-tes atau assessment, sehingga hasil yang diperolehnya pun akan lebih akurat.
Wawancara yang
diperuntukkan khusus klinis dewasa berbeda dengan klinis anak. Wawancara kepada
orang dewasa lebih mudah dilakukan ketimbang kepada anak. Wawancara yang dilakukan
untuk orang dewasa adalah seperti halnya wawancara-wawancara yang biasa
dilakukan orang-orang pada umumnya dan jarang ada perlakuan khusus. Berbeda
halnya wawancara kepada anak, kita harus dituntut ekstra untuk berfikir
bagaimana kita bisa melakukan wawancara dengan baik kepada anak agar informasi
yang kita dapatkan bisa akurat, dan juga perlu kesabaran ekstra untuk
menanganinya. Biasanya sebelum dilakukannya wawancara, si anak sebelumnya harus
diberikan sesuatu terlebih dahulu seperti mainan dan lain-lain untuk ia bisa
fokus atas apa yang diberikan oleh psikolog yang ingin menggali informasi.
Apabila si anak sudah fokus dan lebih tenang, psikolog tersebut juga sudah bisa
untuk bertanya-tanya untuk mendapatkan informasi tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar