Kamis, 07 Maret 2013

STOP HOMOPHOBIA!! (Rizqiani Dian Lestari)

Seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, orientasi seksual merupakan terdiri dari heteroseksual, biseksual dan homoseksual. Pada tulisan blog kali ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai homoseksual.
Berdasarkan dalam mata kuliah perilaku seksual yang telah saya pelajari minggu lalu, yaitu membahas mengenai sexual orientation,  saya mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai homoseksual.
Homoseksual yang dimaksud disini adalah bukan hanya untuk kaum pria saja, tetapi juga untuk kaum wanita. Bagi kalangan orang awam, homoseksual hanya menggambarkan untuk pria yang memiliki hubungan sesama jenis. Namun, sebenarnya homoseksual merupakan gambaran untuk pria atau wanita yang memiliki pasangan atau hubungan sesama jenis, dan sebutan bagi pria yang memiliki hubungan homoseksual adalah gay dan bagi wanita adalah lesbian.
Berdasarkan teori yang berkembang saat ini, terdapat lima dasar landasan teori yang menjelaskan mengapa terdapat perbedaan dalam orientasi seksual.
Biological theories menjelaskan bahwa secara biologis pasangan homoseksual memiliki perbedaan dengan pasangan heteroseksual, perbedaan ini disebabkan oleh genetika, hormon, urutan kelahiran atau ciri - ciri fisik yang sederhana. Sedangkan developmental theories menjelaskan bahwa homoseksual berkembang sebagai respon terhadap pola asuh, dan sejarah hidup bagi individu itu sendiri, sehingga tidak terdapat perbedaan fisik antara homoseksual dan heteroseksual. Pada teori ini memiliki pertentangan terhadap biological theories. Pada learning theories menjelaskan bahwa homoseksual merupakan suatu perilaku yang dipelajari oleh seorang individu, dalam hal ini indvidu cenderung melakukan modelling terhadap orang lain, dan pada social theories lebih melihat dari dorongan sosial yang menciptakan “life-style” pada homoseksual dilingkungan masyarakat. Sedangkan interactional theories lebih melihat pada interaksi antara faktor biologis, perkembangan dan sosial pada seorang individu.
Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan, hal tersebut dapat sedikit menjawab mengapa terdapat perbedaan secara orientasi seksual. Pada kaum awam homoseksual merupakan suatu hal yang “tabu”, beberapa orang melakukan diskriminasi” pada individu yang memiliki hubungan homoseksual dan hal tersebut biasanya dikenal dengan sebutan homophobia. Homophobia merupakan suatu perilaku yang negatif terhadap homoseksual, mereka cenderung menghindari, melecehkan atau merendahkan self-esteem orang - orang yang memiliki orientasi seksual yang berbeda (homoseksual).

Homophobia terjadi karena sikap negatif,  dan ketakutanterhadap homoseksual. Selain itu, pendidikan dan pemahaman yang kurang mengenai homoseksual cenderung dapat menimbulkan suatu sudut pandang yang negatif dan berdampak pada perilaku yang ditunjukan pada kaum homoseksual. Bagi orang - orang yang cenderung religious, mereka melihat homoseksual merupakan suatu yang “diharamkan” bagi agamanya, oleh karena itu, hal tersebut juga berdampak pada perilaku yang ditunjukan oleh kaum homoseksual.
Pola pikir yang negatif terhadap suatu hal dapat berdampak terhadap perilaku yang ditunjukan. Oleh karena itu, sebelum “menilai” sesuatu yang dianggap “tabu”, cobalah mencari informasi terlebih dahulu mengenai hal tersebut. Walaupun kaum homoseksual dapat dikatakan “berbeda” tetapi terdapat faktor - faktor yang melatarbelakangi dan yang menjadi alasan seseorang untuk menjadi homoseksual.
Dalam kasus ini, homoseksual memang masih menjadi suatu hal yang diperdebatkan, tidak bisa dapat dikatakan benar atau salah. Namun bukan berarti kita bisa melakukan suatu perilaku negatif atau mendeskriminasi kaum homoseksual.
Kaum homoseksual juga merupakan ciptaan Tuhan YME, mereka juga  memiliki hati, perasaan, dan pikiran, yang membedakan hanyalah orientasi seksual yang telah menjadi pilihan hidup mereka. 

                              
STOP HOMOPHOBIA !!
 Berhenti untuk melakukan perilaku negatif terhadap kaum homoseksual, karena mereka juga ingin memiliki kehidupan yang normal dengan cara mereka sendiri 

3 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar