Love your body like you love your ...
Kelas perilaku
seksual di minggu kedua pun tiba. Pada minggu ini, pembahasan mengenai “Sexual
Orientation & Sexual Anatomy”. Bagi kalangan umum, ketika kita membicarakan
tentang seksual orientation maka banyak orang akan menganggap hal tersebut
sebagai hal yang tabu or jijik or whatever it’s. Sesungguhnya, pembicaraan
tentang sexual orientation sangatlah diperlukan terutama bagi kalangan kaum
remaja. Mengapa? Karena cara pandang masyarakat atau lingkungan sekitarnya yang
memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang tabu atau jijik atau tidak pantas
dibicarakan yang akhirnya membuat banyak kaum remaja salah persepsi mengenai
sexual orientation. Orang cenderung menganggap bahwa sexual orientation itu
selalu berhubungan dengan fisik antara pria dan wanita namun sebenarnya
persepsi itu salah.
Di kelas
perilaku seksual, saya mendapat pencerahan bahwa sexual orientation adalah
orientasi pada diri seseorang yang tertarik pada pasangannya secara emosional,
fisik, seksual, dan romantis baik itu pada pria-wanita, pria-pria atau
wanita-wanita. Orang yang cenderung menyukai lawan jenis disebut dengan
heterosexuals namun untuk orang yang menyukai sesama jenis itu disebut dengan
homosexuals. Disamping kedua hal tersebut ada satu istilah lain, yaitu
bisexuals. Bisexuals adalah orang yang menyukai sesama jenis dan lawan jenis.
Orang-orang ini umumnya jarang ditemukan karena cukup sulit untuk dibedakan
dengan orang heterosexuals ataupun homosexuals karena mereka menyukai kedua-duanya.
Kesalahan pada
konsep sexual orientation inilah menyebabkan banyak anak remaja yang suka
melakukan hubungan seks. Ketika mereka masuk pada tahap perkembangan remaja,
remaja akan cenderung untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dibanding orang
tua. Hal ini menyebabkan perubahan fisik pada remaja akan dibicarakan dengan
temannya bukan dengan orangtuanya. Ini membuat remaja ini akan bertanya kepada
temannya yang dimana sebenarnya temannya sendiri mungkin tidak tahu apa itu.
Hasilnya adalah banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada kaum remaja
dimana mereka melakukan hubungan seks diluar nikah.
Setelah
mendapat pencerahan tentang sexual orientation, saya mendapat pencerahan lain
tentang sexual anatomy. Pada bagian ini dijelaskan mengenai alat kelamin dari
pria dan wanita. Dari semua pembahasan mengenai sexual anatomy yang paling
menarik perhatian saya adalah cara sunatan kaum perempuan di Afrika. Cara
sunatan yang digunakan sangat menjijikan bagi orang luar karena cara sunatannya
dengan cara memotong klitoris, labia minora dan labia majora lalu menjahit
vulvanya yang hanya menyisakan sedikit lubang untuk urin keluar dan menstruasi.
Pengenalan edukasi bahwa cara sunatan ini sebenarnya salah cukup sulit untuk
dilakukan karena sunatan ini dilakukan secara tradisi turun-temurun selama 500
tahun di Afrika. Sayangnya lagi, tradisi ini banyak memakan korban dikarenakan
cara sunatan seperti ini sama sekali tidak menggunakan anastesia ataupun tanpa
sterilisasi terlebih dahulu yang menyebabkan adanya pendarahan, infeksi,
tetanus, dan lain-lain.
Akhir kata,
sebelum melakukan sesuatu ketahuilah kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan
terjadi dari tindakan tersebut bukan kenikmatan apa saja yang
akan diperoleh dari tindakan tersebut, karena:
“Don’t do something you will regret later. Decide something on
your own without letting the society having their way with your own life” – Anonymous.
27 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar