Pada hari
senin lalu, tepatnya tanggal 25 Februari 2013, di kelas mata kuliah
teknik wawancara. pertemuan ketiga dari mata kuliah tersebut yaitu
majunya empat kelompok untuk mempresentasikan hasil wawancara mereka
terhadap psikolog yang telah ditentukan untuk setiap kelompoknya. yakni,
dua kelompok untuk psikolog klinis dan dua kelompok lagi untuk psikolog
anak, dan saya termasuk kelompok yang kedua.. pertanyaan yang diberikan
kepada psikolog yang diwawancarai ini adalah seputar penerapan Teknik Wawancara. Dan yang pasti tugas ini sudah diberikan Bu Henny senin lalu, tapi baru saya post sekarang hehehe.. :p
Jadi... apa itu teknik wawancara??
Dari yang saya
dapatkan dari kelas teknik wawancara dari pertemuan pertama hingga
pertemuan yang ketiga pada hari senin lalu, teknik wawancara adalah
suatu teknik atau cara seseorang untuk mendapatkan jawaban atau teknik
untuk mengumpulkan data sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. dari
kelompok saya, mewawancarai psikolog dalam bidang klinis dewasa.
psikolog ini mengatakan bahwa, teknik wawancara adalah cara untuk
mengumpulkan data, dengan cara bertanya kepada klien dan menggali lebih
dalam permasalahan mereka.
Mungkin untuk
sebagian orang, kata "wawancara" itu terdengar mudah. tetapi
ternyata..oh.. ternyata.. menurut saya teknik wawancara itu susah-susah
gampang juga ya... kenapa begitu?? pastinya karena diperlukan jam
terbang ya "oke", kemudian kemampuan menggali informasi yang handal.
tidak itu saja, seorang psikolog yang menggunakan teknik wawancara harus
bisa mengembalikan jalur cerita, yang mungkin klien ceritakan panjang
lebar, dan sudah keluar dari "linenya", untuk itu psikolog harus
mengfokuskan dan mencari apa sih akar permasalahannya. kemudian, teknik
wawancara ini ternyata juga bisa digabungkan dengan teknik lain untuk
mengumpulkan data lebih banyak, kalau dalam klinis juga bisa digabungkan
dengan alat tes lainnya, agar data yang didapatkan lebih kaya. data
yang didapatkan ini, bisa berupa data verbal dan juga data nonverbal.
data non verbal ini didapatkan dari observasi psikolog selama melakukan
wawancara, apakah itu dari klien menggerakkan tangannya, kakinya, atau
lirikan matanya, itu semua dapat digunakan sebagai tambahan data
nonverbal.
Lalu.. teknik
wawancara ini juga terdapat kekurangannya. salah satunya, pewawancara
juga dapat kelelahan, sehingga tidak fokus pada apa yang sedang dibahas.
kenapa bisa lelah... karena, waktunya yang lama, dan ceritanya yang
panjang. Nah.. disini ternyata dituntut profesinalitasnya.. kalau kata bu henny "gak akan berenti kalau gak sampai pingsan"
hahaha.. tetapi ada cara yang lebih baik juga untuk mengatasi hal ini.
katakan pada orang yang diwawancarai bahwa, sesi yang sedang berlasung
sudah selesai, kemudian tanyakan pada klien apakah ingin dilanjutkan
atau tidak, lalu jika ingin dilanjutkan dipertemuan berikutnya, katakan
atau rumuskan masalah yang telah mereka ceritakan "jadi, masalah bapak
atau ibu.. gini..gini.. ya.."
Kemudian, ada
juga cara yang diceritakan oleh psikolog yang kelompok saya wawancarai.
psikolog ini mengatakan, jika beliau sudah mendapat "alarm", yang
menandakan bahwa beliau sudah kelelahan, ia akan berbicara dengan
hatinya "kamu disini sudah melakukan hal yang terbaik loh... kamu
disini bukan karena hanya untuk mendapatkan uang, tetapi juga membantu
mereka".
kata-kata tersebut yang membuat saya, bepikir...
ketika kita bekerja dari hati, tanpa memikirkan hal yang sulit untuk dilakukan semuanya akan terasa..
" wow, i'm enjoy it and i'm like it! "
jika pada
klinis anak, mungkin anak yang diwawancarai akan lebih tidak nyaman, dan
akan bertanya "siapa yah kamu atau mau ngapaian ya?". dan anak-anak ini
perilakunya lebih aktif dan lebih suka dengan suasana yang menarik buat
mereka, seperti mainan, kemudian suasana yang tidak begitu formal.
sehingga, untuk mengumpulkan data dari anak-anak, mungkin lebih mudah
jika menggunakan alat tes yang memang ditujukan untuk anak-anak.
kalaupun menggunakan teknik wawancara, harus dilihat apakah jawaban yang
mereka katakan diawal, sama atau konsisten tidak dengan jawaban yang
mereka berikan di pertanyaan atau dipertemuan selanjutnya.
jadi... teknik wawancara itu, teknik mengumpulkan data yang memerlukan skill komunikasi yang baik pastinya, lalu.. kemampun menggali lebih dalam data apa yang kita perlukan. dan saya salah satu yang ingin belajar lebih dalam juga dalam mengasa kemapuan wawancara, sehingga rasa, "ternyata..oh.. ternyata" yang saya sebutkan diatas berkurang.. hahahaha.. :D
28 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar