Sabtu, 09 Maret 2013

HOMOSEXUALITY (Riska Maulina)


Saat saya membuka home page yahoo, disana ada berita mengenai “PERNIKAHAN SESAMA JENIS DI TOKYO DISNEYLAND” saya langsung teringat mata kuliah Perilaku Seksual minggu kemarin mengenai homoseksual. Homoseksual sendiri adalah rasa ketertarikan individu baik secara seksual dan perilaku terhadap sesama jenis. Ada beberapa teori mengenai faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi homeseksual, yaitu:

teori perkembangan: seseorang menjadi homoseksual karena di pengaruhi oleh pola asuh mereka saat masih kecil
teori biologis: orang yang homoseksual memiliki struktur biologis yang berbeda dengan heteroseksual. perbedaan tersebut terletak pada gen, hormon, dan ciri-ciri fisik lainnya
teori belajar: seseorang menjadi homoseksual krn adanya faktor kebiasaan-kebiasaan ketika mereka masih kecil, me-modeling perilaku dari ibunya atau ayah, dan kemudian diberi penguatan positif dari lingkungannya, sehingga menyebabkan perasaan nyaman di orang tersebut.
Berita di yahoo ini mengenai pernikan sesama jenis antar wanita (lesbian) yang melangsungkan pernikahannya di Disneyland mungkin bagi kebanyakan orang indonesia menggap hal tersebut tidak wajar karena melanggar norma yang ada. namun lihatlah wajah kedua pasangan lesbian ini mereka terlihat bahagia, nyaman, percaya diri bahkan merasa bangga mengucapkan terimakasih kepada orang yang memberikan selamat kepadanya.

Dari contoh kasus pernikahan lesbian ini, mungkin mereka adalah sebagian kecil dari pasangan homoseksual yang sudah coming out. apalagi di negara-negara barat homoseksual sudah dianggap biasa saja, bukan suatu perilaku menyimpang atau abnormal. di barat mereka mengakui keberadaan homoseksual, bahkan di negara barat sekolah dan lembaga perlindungan untuk homosesksual pun ada disana. bagaimana di Indonesia? di Indonesia homoseksual masih dianggp tabu dan melanggar norma. homoseksual yang coming out pun tidak banyak, mereka kebanyakan merahasiakan identitas homoseksualnya agar tidak dikucilkan di lingkungannya. tentu bukan pilihan mereka saat lahir menjadi homoseksual. bagi individu yang homoseksual mungkin mereka merasa tertekan dengan psikologis mereka, mereka nyaman menjadi homoseks, tetapi lingkungan tidak mendukungnya. nah dari sini saya sadar untuk lebih menghargai perasaan dan pilihan mereka, mendukung kesejahteraan psikologisnya.

6 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar