Hmm berbicara
mengenai homoseksual nampaknya cukup menarik. Sebelum kita membahas lebih jauh
mengenai homoseksual, kita perlu tau dulu apa seh sebenarnya homoseksual itu? Homoseksual
berarti ketertarikan terhadap sesama jenis. Hmm mungkin bagi kaum heteroseksual
akan terasa aneh jika menjalin hubungan dengan sesama jenis, tetapi untuk para
homoseksual mereka akan terasa aneh jika mereka berhubungan dengan berlainan
jenis. Yaaaa... tapi hidup itu pilihan, kita bebas untuk memilih mau seperti
apa diri kita ini. Seperti juga untuk homoseksual ketika mereka telah memilih
hidupnya untuk menjadi seperti itu maka kita perlu untuk menghargainya, bukan
untuk diejek atau bahkan dijauhkan.
Tidak
mudah untuk menentukan orientasi seksual seseorang jika
lihat hanya dari perilaku seksualnya
saja, tanpa melihat dari aspek yang lain karena manusia memiliki fantasi yang luar biasa. Contohnya ketika seorang
laki-laki melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita, padahal di dalam
fantasinya ia melakukan hubungan seksual
dengan seorang laki-laki.
Nah yang
menjadi pertanyaannya sekarang “mengapa seseorang bisa menjadi homoseksual?” ada banyak pendekatan yang dapat menjelaskan
mengapa seseorang dapat menjadi homoseksual.
Secara
biologis homoseksual bisa juga kemungkinan karena adanya kelebihan kromosom seks
dari ibu. Kromosom normal pada seorang laki-laki berjumlah 46 buah (23 pasang),
22 pasang kromosom otosom dan sepasang kromosom seks (XY), sedangkan laki-laki
yang memiliki kecenderungan homoseksual secara hormonal memiliki jumlah
kromosom 47 buah, yang terdiri dari 44 buah (22 pasang) otosom dan 3 buah
kromosom seks (XXY) hl ini dikarenakan kromosom dari ibu (XX) tidak terjadi
pembelahan, sehingga individu laki-laki ini memiliki ciri-ciri kewanitaan
Aliran
Psikoanalisa yang mengungkap dimensi masa lalu, dimana anak pada tahap phalic
(usia 4-6 th) kurang mendapatkan figur yang baik dari orang tua dengan jenis
kelamin yang sama. Jika ini terjadi pada laki-laki, dalam situasi kehidupan
awal seorang anak, figur ibu terlalu dominan dalam keluarga (bisa jadi karena
ayah lemah, perceraian sehingga anak laki-laki tinggal dengan ibunya, atau ayah
meninggal) sehingga identifikasi anak laki-laki ini cenderung ke arah
perempuan. Termasuk pengasuhan oleh ayah terhadap anak laki-lakinya menjadi
kurang efektif. Selain itu jika anak
laki-laki mempunyai persepsi yang buruk ke ayahnya, hal ini bisa jadi sebagai
penyebab juga.
Jika
ditinjau dari sudut pandang Behaviour (perilaku), maka homoseksual terjadi
karena faktor pembiasaan, lingkungan, dan adanya penguat positif (rasa enak,
nikmat, nyaman) dalam hubungan dengan sesama jenisnya.
Masing-masing
orang mempunyai riwayat gangguan yang berbeda, ada yang berawal dari Biologis
kemudian diperkuat faktor Psikologis, ada juga yang murni faktor Psikologis.
Kebanyakan yang murni behavior ini biasanya terjadi pada masa-masa remaja.
Entah karena gaya hidup, bujukan teman, atau faktor yang lain. Meskipun
demikian, tidak semudah itu seseorang bisa menjadi homoseksual. Biasanya pasti
sudah disertai dengan potensi sejak kecil, hanya saja masih manifest (terpendam) dan butuh
sebuah kejadian atau pencetus untuk memunculkannya
Nah...
apapun riwayat gangguan ini, biarkan seseorang untuk memilih hidupnya sendiri
dan hormati setiap pilihan yang telah dipilih karena setiap manusia berhak
untuk bahagia
6 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar