Jumat, 01 Maret 2013

Cinta tanpa syarat (Farah Puspita Sari)


Cinta itu tulus, menerima apa adanya bukan ada apanya
Ada seorang pria bertanya kepada pasangannya, “apakah kamu masih mencintaiku disaat aku sakit atau bahkan tubuh ini sudah tidak lengkap lagi?” Lalu wanita itu menjawab “ya, aku akan tetap mencintaimu, apapun keadaanmu karena aku mencintaimu dengan hati bukan dengan fisik.

Wew mendengar seperti itu rasanya cinta itu begitu indah

Tetapi kisah yang berbeda yang saya dapat dikelas perilaku seksual kamis lalu
Sepasang kekasih yang awalnya saling mencintai bahkan akan segera menikah tiba-tiba harus berpisah karena kekasihnya menderita penyakit kanker payudara dan payudaranya akan diangkat, mengetahui hal tersebut si pria memutuskan untuk mengakhiri hubungannya

Apakah itu bisa dibilang cinta?

Kisah lainnya yang saya dapatkan, ketika ada seorang lelaki yang sangat baik hati. Ia memiliki pasangan yang tidak memiliki anggota tubuh yang  lengkap (tidak memiliki kaki dan menggunakan kaki palsu). Dalam keadaan seperti itu ia mau menerima keadaan pasangannya, karena ia mencintainya dengan tulus. Namun sayang, perempuannya ini tidak bersyukur memiliki pasangan yang baik hati ini, karena terlalu over confidence (menganggap bahwa ia cantik) si wanita ini berpetualang dengan pria-pria lain (selingkuh) dan mengetahui hal tersebut si pria baik hati ini pergi meninggalkannya dan wanita ini menyesal. Penyesalan pun tiada berarti.

Hmm, ketiga cerita diatas tentunya dapat menggambarkan mana yang dinamakan cinta yang tulus dan mana yang tidak

Cinta cenderung bermakna luar biasa bagi seseorang. Luar biasa indah rasanya menurut mereka yang hidup dalam pelukan cinta, tetapi dapat juga luar biasa menyakitkan bagi mereka yang merasa dikhianati atau dikecewakan oleh cinta.

Bila untuk mencintai kita memerlukan syarat, maka cinta itu bukan cinta yang tulus. Belajarlah untuk menerima kekurangan seseorang

Carilah pasangan yang mampu menghargai dirimu selayaknya kamu adalah seseorang yang paling berharga dalam hidupnya dan belajarlah untuk bersyukur atas apa yang telah Tuhan kasih untukmu.

27 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar