Sabtu, 09 Maret 2013

Sexual Orientation (Devi Angela)


     Pembahasan tentang Sexual Orientation masih berlanjut dalam blog kali ini, tapi kita akan lebih berfokus pada homoseksual. Masih ingat kan arti dari homoseksual? Homoseksual berarti seseorang yang memiliki sexual orientation terhadap sesama jenis. Makna kata homoseksual tidak hanya untuk laki-laki saja loh. Arti dari kata homo itu sendiri pun berarti sejenis. Jadi antara wanita dan laki-laki tidak ada perbedaan dalam penyebutan kata homoseksual, sebutan yang dibedakan timbul dari masyarakat sendiri yang biasanya menyebut penyuka sesama lelaki sebagai gay dan penyuka sesama wanita sebagai lesbian. Makna kata lesbian diambil dari sebuah pulau yang bernama Lesbos terletak di Yunani.

     Kalau kita ingin menelusuri penyebab dari sexual orientation homoseks ini akan ada banyak faktor. Faktor yang menyebabkan bisa dari biologis, tahapan perkembangan yang terganggu, sebagai hasil dari proses belajar, adanya dorongan sosial dari masyarakat, dan interaksi dari setiap faktor-faktor yang ada. Memang tidak mudah untuk menemukan akar penyebab seseorang memilih untuk menjadi homoseksual, tetapi dengan bertambahnya jumlah homoseksual maka keberadaan orang-orang seperti ini tidak lagi menjadi suatu keabnormalitasan. Seperti yang ada dalam hukum abnormalitas, apabila hanya ada satu orang yang normal dalam sekumpulan orang yang tidak normal, maka satu orang yang normal tersebut dianggap abnormal.

     Mempelajari hal ini, saya jadi teringat beberapa kasus homoseksual yang dialami oleh beberapa kenalan. Mendengar cerita mereka, pada dasarnya mereka yang memiliki sexual orientation nya homoseksual merasa dirinya tidak normal dan hal yg dialami merupakan suatu aib. Tidaklah heran bagi mereka berpikir seperti itu karena budaya kita masih belum bisa menerima sepernuhnya keberadaan homoseksual. Mereka pun ingin sekali menjadi normal seperti orang-orang di sekitarnya, namun selalu gagal untuk menyukai lawan jenis karena sama sekali tidak ada ketertarikan secara seksual. Apalagi bagi mereka yang berada dalam lingkungan yang kuat secara rohani, homoseksual merupakan suatu hal yang sangat ditentang. Hal tersebut menjadi tekanan tersendiri bagi mereka.

     Setelah saya mempelajari beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya pribadi yang homoseksual, maka saya semakin belajar untuk melihat sexual orientation homoseksual dari sisi lain. Saya masih belum mengerti bagaimana cara penanganan yang tepat, tetapi saya belajar disini bahwa menjadi keputusan individu untuk memilih dan menetapkan sexual orientation nya meskipun pilihan mereka yaitu menjadi homoseksual. Kita tidak dapat memaksakan keinginan diri kita atas hidup orang lain, yang dapat kita lakukan adalah memberi penerimaan secara penuh sebagai diri mereka sendiri.

6 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar