jika kita mendengar kata homo mungkin bukanlah sesuatu yang asing lagi, hampir semua orang sudah tau apa itu homo. Tetapi banyak masyarakat Indonesia kurang begitu paham dengan maksud dari kata homo seksual itu sendiri. Banyak masyarakat indonesia secara umum mengartikan bahwa homo seksual adalah perilaku orientasi seksual yang dialami hanya oleh kaum laki-laki saja. Tetapi sebenarnya homo seksual ini terdiri dari gay dan lesbi. Dimana gay diartikan sebagai orientasi seksual yang dialami oleh kaum laki-laki, sedangkan lesbi lebih kepada orientasi seksual pada kaum wanita. Di mana keduanya memiliki kesamaan dalam orientasi seksual yaitu ketertarikan seseorang terhadap sesama jenis. Banyak masyarakat indonesia memandang bahwa homo seksual ini merupakan, suatu perilaku yang menyimpang dan terkadang dianggap aneh serta mungkin dianggap sebagai gangguan jiwa. Banyak orang memandang bahwa perilaku homo seksual sudah melanggar kodrat atau apa yang sudah di berikan oleh Tuhan.
Ketika
melihat orang-orang dengan orientasi homo seksual di tempat umum tak
jarang orang-orang menghina dan mencemooh orang-orang dengan orientasi
homo seksual tersebut, atau pun hanya membicarakannya di belakang. Ada
juga orang yang menjadi merasa jijik dengan perilakuk-perilaku yang
ditampilkan oleh pasangan homo seksual tersebut, padahal perilaku yang
ditampilkan mungkin contohnya mereka berjalan
sambil berpegangan tangan. Tetapi banyak orang sudah berpikir sesuatu
yang negatif ketika melihat hal tersebut. Bukan hanya hal itu saja tetapi ada juga orang-orang yang menjadi merasa takut ketika harus berdekatan dengan kaum homo.
Homo
seksual ini mungkin dipandang sebagai sesuatu sikap atau perilaku yang
kurang tepat karena mungkin budaya di indonesia sendiri yang bertolak
ukur pada norma dan agama yang memandang bahwa hal tersebut adalah hal
yang salah, atau menyimpang. Apa yang terjadi di indonesia ini sangat
berbeda dengan apa yang terjadi di dunia barat, sebut saja Negara
Amerika. Disana homo seksual sudah dipandang sebagai suatu hal yang
wajar dan biasa, serta homo seksual ini sudah dipandang sebagai suatu
pilihan hidup seseorang dalam orientasi seksualnya. Hal ini juga
dikarenakan di Negara barat kebebasan lebih dijunjung tinggi tidak
terlalu banyak peraturan yang mengatur gaya hidup seseorang terutama
dalam orientasi seksual.
Sebelumnya
kita mengatakan bahwa hal tersebut benar atau salah seharusnya kita
dapat memahami terlebih dahulu mengapa ada orang yang dapat memiliki
orientasi seksual yang bukan heteroseksual. Hal ini terlepas dari
pandangan agama atau pun norma-norma yang ada, kita harus melihat
kedalam keadaan ataupun diri seseorang itu terlebih dahulu. Sesorang
dapat memiliki orientasi seksual tersebut karena dipengaruhi dan
disebabkan oleh banyak hal bukan karena satu sebab saja. Sebab-sebab
tersebut salah satunya mungkin karena pengalaman-pengalaman di masa
lalunya yang membuat ia menjadi trauma atau pun merasa tidak puas dengan
orientasi seksualnya yang sebelumnya, sehingga membuat ia merupah pola
pikir yang ia miliki sebelumnya mengenai orientasi seksual yang ada di
dalam dirinya. Perasaan nyaman dan bahagia yang dirasakan seseorang
yang tercipta dari kebersamaan dengan orang lain dalam hal ini dengan
sesorang yang berjenis kelamin sama yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama dan bersifat berkesinambungan, hal ini juga dapat menjadi
penyebab dalam berubahnya orientasi seksual seseorang.
Berubahnya
orientasi seksual sesorang juga mungkin dapat disebabkan karena adanya
faktor dari pola asuh dari orangtuanya semasa kecil. Faktor lainnya
mungkin juga disebakan oleh pengalama-pengalaman yang dialamai seseorang
atau pun juga penilaian seseorang dalam cara ia memandang orientasi
seksual yang ia miliki, sebagai contoh misalnya seorang laki-laki
memandang jika berada di posisi perempuan dan menjalani peran perempuan
mungkin terlihat lebih baik atau lebih menyenangkan, atau pun
sebaliknya pada perempuan mungkin ia memandang jika ia berada pada
posisi laki-laki terlihat lebih bahagia atau sebagainya. Selain hal-hal
tersebut peneriaan terhadap diri sendiri pun menjadi hal yang sangat
penting dalam menentukan orientasi seksual. Seseorang tidak bisa
menerima dirinya apa adanya, maka pikiranya akan memberontak dan terjadi
penolakan terhadap dirinya sendiri. Dari faktor-faktor tersebut dapat
memungkinkan seseorang merubah orientasi seksual dari heteroseksual
menjadi homo seksual.
Karena
homo seksual ini dapat disebebkan oleh banyak faktor, oleh karena
janganlah kita langsung menilai bahwa perilaku tersebut adalah hal yang
salah, karena salah atau benar itu tergantung dari sudut pandang mana
kita melihat hal tersebut. Kita tidak bisa bilang kalo orientasi seksual
homo itu salah karena selama hal tersebut dapat membuat orang tersebut
merasakan bahagia dan damai serta ia pun merasakan kesejahteraan
didalamnya. Karena apa yang orang lain anggap baik belum tentu hal itu
menjadi baik untuk orang lain. Selain itu juga selama hal tersebut tidak
merugikan orang lain dan serta tidak ada tindak kekerasan yang
dilakukan, hal tersebut tidak bisa kita bilang salah dan mempersalahkan.
Selain iti kita pun tidak bisa mengatur perasaan seseorang ataupun
membuat batasan-batasa untuk orang lain. Hanya dirisendirilah yang mampu
untuk mengatur segala sesuatu yang ada didalam dirinya.
Semoga
dari apa yang saya tulis ini dapat membuat kita menjadi berpikir lebih
jauh, serta semakin terbuka pikiran kita dan mampu minilai apa yang
terjadi dengan sisi yang lebih positif sebelum kita menilai bahwa homo
seksual adalah hal yang salah atau pun tidak tepat.
6 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar