Kamis, 07 Maret 2013

Faktor penyeba homo seksual (Yessica Felicia Sutiono)




jika kita mendengar kata homo mungkin bukanlah sesuatu yang asing lagi, hampir semua orang sudah tau apa itu homo. Tetapi banyak masyarakat Indonesia kurang begitu paham dengan maksud dari kata homo seksual itu sendiri. Banyak masyarakat indonesia secara umum mengartikan bahwa homo seksual adalah perilaku orientasi seksual yang dialami hanya oleh kaum laki-laki saja. Tetapi sebenarnya homo seksual ini terdiri dari gay dan lesbi. Dimana gay diartikan sebagai orientasi seksual yang dialami oleh kaum laki-laki, sedangkan lesbi lebih kepada orientasi seksual pada kaum wanita. Di mana keduanya memiliki kesamaan dalam orientasi seksual yaitu ketertarikan seseorang terhadap sesama jenis. Banyak masyarakat indonesia memandang bahwa homo seksual ini merupakan, suatu perilaku yang menyimpang dan terkadang dianggap aneh serta mungkin dianggap sebagai gangguan jiwa. Banyak orang memandang bahwa perilaku homo seksual sudah melanggar kodrat atau apa yang sudah di berikan oleh Tuhan.
         Ketika melihat orang-orang dengan orientasi homo seksual di tempat umum tak jarang orang-orang menghina dan mencemooh orang-orang dengan orientasi homo seksual tersebut, atau pun hanya membicarakannya di belakang. Ada juga orang yang menjadi merasa jijik dengan perilakuk-perilaku yang ditampilkan oleh pasangan homo seksual tersebut, padahal perilaku yang ditampilkan mungkin contohnya mereka berjalan sambil berpegangan tangan. Tetapi banyak orang sudah berpikir sesuatu yang negatif ketika melihat hal tersebut.  Bukan hanya hal itu saja tetapi ada juga orang-orang yang menjadi merasa  takut ketika harus berdekatan dengan kaum homo.
        Homo seksual ini mungkin dipandang sebagai sesuatu sikap atau perilaku yang kurang tepat karena mungkin budaya di indonesia sendiri yang bertolak ukur pada norma dan agama yang memandang bahwa hal tersebut adalah hal yang salah, atau menyimpang. Apa yang terjadi di indonesia ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di dunia barat, sebut saja Negara Amerika. Disana homo seksual sudah dipandang sebagai suatu hal yang wajar dan biasa, serta homo seksual ini sudah dipandang sebagai suatu pilihan hidup seseorang dalam orientasi seksualnya. Hal ini juga dikarenakan di Negara barat kebebasan lebih dijunjung tinggi tidak terlalu banyak peraturan yang mengatur gaya hidup seseorang terutama dalam orientasi seksual.
        Sebelumnya kita mengatakan bahwa hal tersebut benar atau salah seharusnya kita dapat memahami terlebih dahulu mengapa ada orang yang dapat memiliki orientasi seksual yang bukan heteroseksual. Hal ini terlepas dari pandangan agama atau pun norma-norma yang ada, kita harus melihat kedalam keadaan ataupun diri seseorang itu terlebih dahulu. Sesorang dapat memiliki orientasi seksual tersebut karena dipengaruhi dan disebabkan oleh banyak hal bukan karena satu sebab saja. Sebab-sebab tersebut salah satunya mungkin karena pengalaman-pengalaman di masa lalunya yang membuat ia menjadi trauma atau pun merasa tidak puas dengan orientasi seksualnya yang sebelumnya, sehingga membuat ia merupah pola pikir yang ia miliki sebelumnya mengenai orientasi seksual yang ada di dalam dirinya. Perasaan nyaman dan bahagia yang dirasakan seseorang yang tercipta dari kebersamaan dengan orang lain dalam hal ini dengan sesorang yang berjenis kelamin sama yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan bersifat berkesinambungan, hal ini juga dapat menjadi penyebab dalam berubahnya orientasi seksual seseorang.
       Berubahnya orientasi seksual sesorang juga mungkin dapat disebabkan karena adanya faktor dari pola asuh dari orangtuanya semasa kecil. Faktor lainnya mungkin juga disebakan oleh pengalama-pengalaman yang dialamai seseorang atau pun juga penilaian seseorang dalam cara ia memandang orientasi seksual yang ia miliki, sebagai contoh misalnya seorang laki-laki memandang jika berada di posisi perempuan dan menjalani peran perempuan mungkin terlihat lebih baik atau lebih menyenangkan, atau pun sebaliknya pada perempuan mungkin ia memandang jika ia berada pada posisi laki-laki terlihat lebih bahagia atau sebagainya. Selain hal-hal tersebut peneriaan terhadap diri sendiri pun menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan orientasi seksual. Seseorang tidak bisa menerima dirinya apa adanya, maka pikiranya akan memberontak dan terjadi penolakan terhadap dirinya sendiri. Dari faktor-faktor tersebut dapat memungkinkan seseorang merubah orientasi seksual dari heteroseksual menjadi homo seksual.
      Karena homo seksual ini dapat disebebkan oleh banyak faktor, oleh karena janganlah kita langsung menilai bahwa perilaku tersebut adalah hal yang salah, karena salah atau benar itu tergantung dari sudut pandang mana kita melihat hal tersebut. Kita tidak bisa bilang kalo orientasi seksual homo itu salah karena selama hal tersebut dapat membuat orang tersebut merasakan bahagia dan damai serta ia pun merasakan kesejahteraan didalamnya. Karena apa yang orang lain anggap baik belum tentu hal itu menjadi baik untuk orang lain. Selain itu juga selama hal tersebut tidak merugikan orang lain dan serta tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan, hal tersebut tidak bisa kita bilang salah dan mempersalahkan. Selain iti kita pun tidak bisa mengatur perasaan seseorang ataupun membuat batasan-batasa untuk orang lain. Hanya dirisendirilah yang mampu untuk mengatur segala sesuatu yang ada didalam dirinya.
Semoga dari apa yang saya tulis ini dapat membuat kita menjadi berpikir lebih jauh, serta semakin terbuka pikiran kita dan mampu minilai apa yang terjadi dengan sisi yang lebih positif sebelum kita menilai bahwa homo seksual adalah hal yang salah atau pun tidak tepat. 

6 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar