Jumat, 01 Maret 2013
Bikini Waxing? Do or Don't? (Aprilia Christina)
Kali ini ada yang berbeda dengan postingan saya, karena selain untuk berbagi dengan kalian saya membuat postingan ini juga sebagai tugas untuk mata kuliah "Perilaku Seksual" dan saya akan mencoba membahas mengenai "BIKINI WAXING"...
*haa?? kok tugas mata kuliah membahasnya mengenai bikini waxing? Ada ya di psikologi bahas bikini waxing??* HEYYY!!! I can hear you girls!!! :p
Sebenarnya mengenai anatomi... Lebih tepatnya organ intim wanita *dan pria*, disela-sela pembahasan, Ibu Henny E. Wirawan, M.Hum., Psi., QIA selaku dosen kelas perilaku seksual menyinggung "Bikini Waxing" yang menginspirasi saya untuk menjadikannya sebagai bahan post di blog ini...
Apa sih bikini waxing??
Waxing sendiri memiliki arti menggosok dengan lilin atau lebih tepatnya membersihkan bulu-bulu yang terdapat pada tubuh, biasanya pada ketiak, kaki, tangan, bahkan pada bulu-bulu yang tertutupi bikini.. emm bulu pubik?? Hampir mirip dengan hair removal, bedanya adalah waxing biasanya menggunakan lilin atau campuran madu dan gula yang telah dipanaskan biasanya dapat dilakukan pada klinik estetika (salon) ataupun di rumah dan biasanya dilakukan oleh wanita. Bikini waxing mulai diminati kaum wanita sekitar awal tahun 2008 dan walaupun banyak yang mengatakan proses bikini waxing itu menyakitkan, faktanya 80% pria dan wanita telah menghilangkan seluruh rambut di organ intim mereka. Bahkan, kegiatan ini bukanlah hal asing dan telah menjadi kebiasaan rutin seperti yang dilansir oleh jurnal Sex Roles pada tahun 2011. Berbagai alasan pun diutarakan seperti ingin terlihat "bersih" saat menggunakan bikini, menghindari kutu bersarang di rambut pubik, dsb...
Jenis-jenis bikini waxing :
Bikini Waxing penuh : Seluruh bulu pubik dihilangkan.
Bikini Waxing Prancis : Masih meninggalkan sedikit rambut pubik.
Brasil Waxing : Hanya meninggalkan sedikit rambut pubik pada area depan organ intim biasanya berbentuk segitiga.
Bikini Wax Types -_-
Alasan untuk MELAKUKAN bikini waxing:
+ Dapat memakai bikini dengan leluasa tanpa harus risih rambut pubik terlihat.
+ Mencegah bersarangnya kutu pada rambut pubik.
+ Meningkatkan percaya diri.
+ Rambut yang tumbuh menjadi lebih halus dan lebih lama tumbuh.
Alasan untuk TIDAK melakukan bikini waxing:
- Bikini waxing dapat meningkatkan resiko infeksi dan peradangan.
- Memudahkan terjadinya penularan penyakit seksual.
- Bulu pubik dapat melindungi organ intim dari partikel berbahaya seperti sabun mandi dan keringat.
- Rasa sakit selama proses waxing.
Overall
Setelah mencari informasi mengenai plus dan minus bikini waxing saya pribadi sama sekali tidak berniat untuk melakukan bikini waxing *membayangkan waxing biasa yang sakitnya lumayan mengeluarkan setetes dua tetes air mata* (づ ╥ ﹏╥)づ ditambah lagi risiko yang harus diterima... Saya pass dulu deh klo harus bikini waxing.. :p , namun tidak ada salah untuk merapikan bulu pubik agar tidak terlalu lebat sehingga menjauhkan kutu atau bakteri yang dapat bersarang pada bulu pubik.
Bagi kalian yang ingin mencoba bikini waxing ini tipsnya:
1. Oles area treatment dengan menggunakan gel lidah buaya alami atau es batu untuk mengurangi peradangan.
2. Hindari menggunakan celana yang ketat setelah menjalani treatment. Baiknya, gunakan celana yang longgar, serta menggunakan celana dalam berbahan katun yang memungkinkan organ intim tetap bernapas.
3. Hindari keringat berlebih karena dikhawatirkan keringat dapat menyebabkan iritasi.
4. Tunda hubungan seks setelah waxing satu atau dua hari setelah waxing untuk menghindari iritasi.
5. Jangan menggaruk atau menggosok organ intim agar bakteri tidak menyebar lewat kulit yang masih sensitif setelah rambut dicabut. (http://cerminhatimu.blogspot.com/2012/08/bikini-wax-sehat-vs-cantik.html)
24 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar