Rabu, 12 November 2014

Perilaku Menyontek Anak Sekolah (Dessy Pratiwi 705140046)




Pengertian Menyontek

     Pengertian menyontek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.Menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, menocoh, menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya sebagaimana aslinya, menjiplak.

Pengertian menyontek menurut para tokoh.

     Menurut Webster’s New Universal Unabridged Dictionary (Schmelkin, 2008), menyontek diartikan sebagai perilaku yang menipu yaitu dengan dengan kecurangan.

     Menurut Eric, dkk (Hartanto, 2012), menyontek berarti upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur.

Jenis-Jenis Menyontek

     Menurut Hetherington dan Feldman (Anderman & Murdock, 2007) Terbagi 4, yaitu:

     Individualistic-opportunistic dapat diartikan sebagai perilaku dimana siswa mengganti suatu jawaban ketika ujian atau tes sedang berlangsung dengan menggunakan catatan ketika guru atau guru keluar dari kelas. 

     Independent- planned dapat diidentifikasi sebagai menggunakan catatan ketika tes atau ujian berlangsung, atau membawa jawaban yang telah lengkap atau telah dipersiapkan dengan menulisnya terlebih dahulu sebelum ujian berlangsung. 

     Social-active yaitu perilaku menyontek dimana siswa mengkopi, melihat atau meminta jawaban dari orang lain. 

      Social-passive adalah mengizinkan seseorang melihat atau mengkopi jawabannya.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perilaku Menyontek

Faktor Internal yang Menyebabkan Perilaku Menyontek. Menurut Shandy (2010) Kebiasaan menyontek dapat muncul dari diri sendiri disebabkan karena kurangnya percaya diri dalam mengerjakan tugas. Selain itu menyontek juga disebabkan faktor “malas” yang sudah ada pada siswa. Malas belajar dan tidak membuat tugas akan membentuk karakter siswa yang menginginkan sesuatu diperoleh dengan cara instan, sehingga menyontek menjadi pilihan. (Koto, 2014). menyontek/cheating  bisaterjadi apabila seseorang berada dalam kondisi underpressure, yaitu apabila dorongan atau harapan untuk berprestasi jauh lebih besar daripada potensi yang dimiliki. Apabila tidak dikendalikan dengan  baik, akan menimbulkan hasrat untuk melakukan cheating/menyontek. (Koto, 2014)

Faktor Eksternal yang Menyebabkan Perilaku Menyontek.

     Dari Pendidik, alasan pertama penyebab siswa menyontek adalah metode belajar yang monoton dan kurang variasi membuat siswa menjadi bosan dan jenuh untuk belajar. Alasan yang kedua karena didorong kurangnya ketegasan dari guru untuk menindaklanjuti siswa yang ketahuan menyontek, kurang tegasnya dari pendidik membuat budaya menyontek semakin menjadi-jadi dikalangan siswa.

     Dari Orang Tua atau Keluarga, Seringnya orang tua yang menuntutanaknya untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika tidak didukung degan cara yang relevan, tuntutan orang tua tersebut bisa berdampak negatif pada anak. Salahsatunya adalah orang tua yang mementingkan hasil daripada proses anak dalambelajar. Hal ini bisa menekan anak untuk menyontek dalam pelajaran karena takut, dan menyontek dianggap sebagai solusi  pintas untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

     Dari Teman, keinginan menyontek dapat timbul ketika melihat temannya menyontek, banyaknya teman yang menyontek dapat membuat anak-anak berpikir “Untuk apa bersipkap jujur kalau semuanya menyontek?”. Hasrat menyontek dapat juga muncul karena adanya peluang yang diberikan oleh teman, seperti berupa pembagian jawaban dari teman yang pintar. Mereka juga berpikir bahwa saling menyontek dapat menumbuhkan solidaritas, sedangkan bagi siswa yang tidak menyontek seringkali mendapatkan tekanan dari teman-teman nya untuk menyontek juga atau memberikan contekan dengan alasan demi solidaritas.

Dampak Negatif Menyontek

Dampak Negatif Bagi Siswa yang Tidak Menyontek

     Merugikan Siswa yang Jujur Secara tidak langsung, siswa yang jujur juga ikut dirugikan akibat kebiasaan menyontek. Hal ini dapat dilihat dalam seleksipenerimaan  beasiswa yang diadakan disekolah atau di kampus. Bagi mereka yang menyontek memperoleh nilai tinggi daripada siswa yang jujur saat ujian. Sementara salah satu syarat untuk memperoleh beasiswa dilihat dari nilai siswatersebut.

       Nilai /IPK Bukan jadi Kebanggaan. Dampak selanjutnya dari menyontek adalah kurangnya rasa bangga terhadap Nilai/IPK yang diperoleh oleh peserta didik dan mahasiswa. IPK yang tinggi diperoleh dengan gampangnya tanpadibarengi dengan usaha yang sepantasnya.

Dampak Negatif Bagi Siswa yang Menyontek

      Tidak mandiri. Peserta didik yang sering menyontek akan mengakibatkantingginya rasa ketergantungan terhadap orang lain. Hal ini dikarenakan kebiasaan yang selalumengandalkan orang lain dalam melaksanakan tugas.

      Mudah menyerah. Hal ini akan dirasakan pada saat menghadapi duniakerja. Karena terbiasa mengandalkan orang lain, maka pada saat bekerja mereka yang sering menyontek akan mudah menyerah dalam melaksanakan pekerjaan.

     Berdosa. Kebiasaan menyontek jika dilihat dari segi agama maka termasukdalam  perbuatan tercela. Hal ini tentu akan menambah daftar dosa yang kitakerjakan. Karena tuhan akan mebalas kebaikan seseorang walaupun hanyasebijizarah, begitupun sebaliknya.

      Berpotensi sebagai koruptor. Dalam sebuah acara seminar di UniversitsTadulako, Ketua KPK Abraham Samad yang menyatakan “Menyontek saat ujian, berarti tidak  jujur, dan ini adalah cikal bakal dari kejahatan korupsi. Apalagi skripsi dibuatkan oleh orang lain”. Dalam hal ini Abraham Samad tidak hanya menekankan pada mahasiswa saja, ”Begitu pula dosen yang mendagangkan ilmunya dengan membuatkan skripsi mahasiswa. Keduanyamerupakan intellectual corruption atau korupsi intelektual,” tegas Dr. Abraham Samad.

Dampak Negatif menyontek Bagi Sekolah

     Rendahnya Mutu Hasil Pendidikan. Hasil pendidikan yang dimaksudadalah para siswa dan sarjana yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Mereka lulusan dengan IPK yang tinggi tanpa ilmu yang mumpuni karena sewaktu kuliah mereka hanya mengandalkan otak orang lain dalam melaksanakan tugas. Hal iniakan mempengaruhi kemampuan lulusan sarjana dalam menyikapi dunia kerja yang mana kreatifitas dituntut harus tinggi.  

     Rendahnya Daya Saing Sekolah dengan Sekolah Lain. Dengan lulusan yang siswanya sering menyontek, maka tingkat kompetensi sekolah tersebut akanrendah. Hal ini akan berakibat rendahnya daya saing lulusan sekolah dengansekolah lain.

Upaya Mencegah Siswa Menyontek

Upaya Mencegah Siswa Menyontek dari Sekolah

     Meningkatkan ketegasan guru. Guru sebagai faktor penentu dalam mengatasi kebiasaan menyontek pada siswa, jika ada siswa yang ketahuan menyontek diharapkan seorang guru akan memberi sanksi yang tegas, sehingga kebiasaan menyontek dapat diberantas hingga tuntas. 

     Menambah wawasan pengetahuan siswa. Penambahasan wawasan siswa dapat dilakukan dengan penambahan  bimbingan belajar (bimbel), diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan siswa dapat mengurangi kebiasaan menyontek pada siswa.

     Memberikan reward/penghargaan. Penghargaan diberikan kepada siswa yang konsisten untuk jujur. Hal ini dapat memicu semangat siswa untuk berlomba-lomba untuk jujur, selain untuk siswa penghargaan juga diberikan kepada pendidik yang konsisten dalam menerapkan peraturan yang tidak membolehkan siswa untuk menyontek. Sehingga dengan adanya penghargaan ini diharapkan dapatmengurangi kebiasaan menyontek pada siswa.

     Memberikan sanksi yang setimpal dengan kecurangan yang dilakukansiswa. Dengan memberikan sanksi yang setimpal diharapkan dapat menekankebiasaan menyontek pada siswa. Namun sanksi yang diberikan diusahakan  berdampak positif yang dapat mengarahkan siswa untuk sadar akankesalahannya.

Upaya Mencegah Siswa Menyontek dari Siswa atau Diri Sendiri

     Belajar dengan tekun. Bila kita belajar dengan tekun, kita pasti akan menjadi lebih percaya diri dan merasa mampu mengerjakan ujian dengan baik. Bila kita merasa membutuhkan bantuan dalam belajar, kita dapat membuat kelompok belajar dengan teman atau mengikuti bimbel (bimbingan belajar) untuk mengatasi masalah belajar kita.

     Mendekatkan diri dengan Tuhan. Dengan mendekatkan diri dengan Tuhan, kita akan merasa bersalah ketika memutuskan untuk menyontek, sehingga dapat mencegah kita menyontek dan memilih untuk melaksanakan ujian secara jujur meskipun mendapatkan hasil yang buruk.

     Tidak mudah terpengaruh teman. Jangan takut untuk menolak ikut menyontek atau memberikan contekan kepada teman karena alasan solidaritas. Karena menyontek hanya akan membuat siswa malas belajar dan tidak ada hubungannya dengan solidaritas, dapat dinamakan solidaritas teman bila membantu belajar bersama bukannya menyontek bersama. Lebih baik tidak mengikuti teman menyontek dan lebih memilih untuk jujur.

Upaya Mencegah Siswa Menyontek dari Orang Tua

     Mendekatkan diri dengan anak. Dengan mendekatkan diri dengan anak, anak akan merasa lebih dekat dan jujur dalam mengungkapkan perasaannya pada orang tuanya. Anak juga akan lebih memikirkan lagi perasaan orang tuanya ketika ia akan menyontek, sehingga membuatnya ragu untuk menyontek karena takut mempermalukan orang tuanya.

     Tidak mengharapkan nilai yang terlalu tinggi. Orang tua tidak seharusnya mengharapkan nilai yang sulit dicapai oleh anaknya, dengan membandingkannya dengan anak-anak lain yang mungkin lebih pintar. Orang tua seharusnya lebih dahulu mengetahui batas kemampuan anaknya, sehingga tidak memaksanya harus mendapat nilai yang sama dengan anak yang lebih pintar, karena harapan yang terlalu tinggi dari orang tua hanya akan membuat anak berusaha mendapatkan nilai tinggi dengan cara apapun termasuk menyontek.

      Mengajarkan anak belajar secara positif dan jujur. Belajar secara positif dengan menanamkan kejujuran sedini mungkin sehingga dapat mencegah perbuatan menyontek. belajar secara negatif dengan kaku dan memaksa hanya akan membuat anak stres dan tertekan.

     Hukuman dan Penghargaan. Ajarkan anak bersikap jujur dengan cara memberikan penghargaan atau hadiah bila anak mendapat nilai bagus sehingga dapat memicu semangat belajarnya, sedangkan bila ia ketahuan menyontek berikan hukuman yang setimpal sehingga ia menydari kesalahannya.

 

Daftar Pustaka

Koto, L. (2014, Mei). Analisis sebab akibat kebiasaan menyontek pada pelajar dan solusi untuk mengatasinya. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Riadi, M. (2013, Maret 14). Teori menyontek. Kajian Pustaka. Diunduh dari http://www.kajianpustaka.com/2013/03/teori-menyontek.html

Tim Pustaka Pheonix. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru.  Jakarta : Media Pustaka Pheonix.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar