Selasa, 25 November 2014

Sex and Stress (Lisa Febriani)


     Stress dan sex dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Stress dapat terjadi karena beberapa hal, termasuk dalam kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh manusia. Stress bisa dialami oleh siapa saja, baik bagi individu yang belum atau sudah menikah. Individu yang sudah menikah memilih tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan individu yang belum menikah. Ketika individu sudah menikah dan ia juga bekerja, maka berbagai aktivitas yang dilakukannya bisa saja menimbulkan stress, seperti sibuk dengan tugas-tugas kerjanya, dan karena kesibukannya itu ia tidak mampu untuk memperhatikan anak-anaknya, termasuk dengan suaminya, maka beberapa hal tersebut dapat menyebabkan stress.
      Ketika individu stress, terdapat bagian di otak yang tidak mampu bekerja dengan baik, maka seperti menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi individu tersebut, yang salah satunya juga membuat hasrat seksualnya atau aktivitas seksualnya terganggu. Stress memiliki dampak yang besar bagi tubuh manusia terutama fisiknya. Berdasarkan film yang dibintangi oleh ahli psikologi seksual yaitu Berman & Berman tentang Sex and Stress, dikemukakan bahwa perempuan yang sedangstress, dapat mengganggu pikirannya saat sedang melakukan hubungan seksual, yaitu kekeringan pada vaginanya, sehingga akan menimbulkan rasa sakit serta ketidaknyamanan saat melakukan hubungan seksual. Namun, ketika manusia sedang stress, terkadang manusia mengatasi stressnya itu dengan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang dicintainya.
     Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk menanggulangi stressnya, yaitu dengan berjalan-jalan untuk melupakan beban hidupnya yang menganggu pikirannya, atau makan yang berlebihan, makan-makanan yang lezat, tanpa memikirkan dampak jangka panjang terutama bagi individu yang memilih untuk mengatasi stressnya dengan makan-makanan yang tidak sehat (tinggi lemak) atau minum alkohol.
      Cara untuk membuat pola perilaku yang baik ketika sedang stress adalah dengan mempunyai rencana yang tegas untuk berkomitmen untuk tidak memilih makan secara terus-menerus ketika sedang stress, dan dapat saja memilih alternative lain ketika sedang stress, seperti berjalan, berolahraga, meningkatkan aktivitas fisik, makan juga diperbolehkan asalkan harus dengan kombinasi 4 sehat 5 sempurna, atau makanan yang penuh dengan protein dan menunjang kesehatan.

24 Nov 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar