Kamis, 13 November 2014

Jenis-Jenis Paraphilia (LIsa Febriani)


     Paraphilia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikologis secara seksual. Paraphilia adalah perilaku seksual yang berkaitan dengan keinginan pada obyek seksual yang tidak biasaTidak biasanya ini berarti bahwa individu yang tergolong paraphiliamenyukai obyek-obyek seksual yang tidak seperti manusia lain pada umumnya, misalnya saja laki-laki normal pada umumnya akan terangsang secara seksual jika melihat dan melakukan hubungan seksual dengan wanita yang cantik yang masih hidup di dunia ini tentunya, bertubuh mungil, serta menyukai kepribadiannya yang baik, namun berbeda dengan laki-laki dengan paraphilia ini, ia mungkin saja menyukai benda-benda mati, atau bahkan bisa saja menyukai manusia yang sudah mati. Berikut adalah beberapa jenis paraphilia, yaitu:

1. Fetishism: Orang yang fetishist ini menyukai benda mati atau bagian tubuh yang tidak biasanya. Ketika fetishist melihat objek seperti sepatu, boot, celana dalam wanita, atau bra; sutra, bulu, atau karet atau bagian tubuh seperti kaki, pantat, atau rambut, maka itu akan membangkitkan hasrat seksualnya. Fetishist ini biasanya adalah laki-laki. Misalnya adalah Seorang laki-laki yang hanya melihat bra wanita di depannya, maka hal itu dapat membangkitkan gairah seksualnya atau bahkan orgasme.

2. Exhibitionism: Pelaku exhibitionism ini biasanya laki-laki yang dengan sengaja memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang-orang yang tidak dikenal. Dengan berbuat seperti itu, laki-laki itu mencapai kepuasan seksual. Hal yang membuat laki-laki tersebut mencapai kepuasan seksual bukan karena ia memperlihatkan alat kelaminnya, melainkan karena ekspresi dari korban yang langsung terkejut melihat alat kelamin laki-laki itu. Namun tidak menutup kemungkinan pelaku dari exhibitionism adalah seorang perempuan. Contohnya adalah peristiwa nyata dari Ibu saya sendiri. Beliau saat memasuki gang rumahnya, namun untungnya beliau baru sampai di ujung gang, beliau melihat ada sesosok pria yang sedang membuka celananya , pria tersebut berada di tengah gang, dan karena beliau sudah pernah mendengar tentangexhibitionism ini, jadi beliau langsung memutar arahnya (putar balik) dan tidak berkata apapunlangsung saja menghindari gang tersebut. 

3. VoyeurismOrang yang voyeurs mendapatkan kepuasan seksual dari “mengintip” orang yang sedang membuka bajunya, ataupun “mengintip” pasangan yang sedang melakukan hubungan seksual. Rasa ingin tahunya yang dalam membuatnya ingin selalu melihat secara diam-diam akan bagian tubuh orang lain, ataupun aktivitas seksual yang sedang dilakukan orang lain tanpa izin. Beberapa voyeurs memuaskan hasratnya dengan menyewa film porno, tetapi kebanyakan voyeurstidak puas dengan tersebut karena gairah mereka terpuaskan oleh ketidaktahuan korban akan dirinya sedang diintip.

4. FrotteurismHal ini melibatkan seorang laki-laki yang dengan sengaja menggosok-gosokkan kemaluannya pada bokong atau payudara perempuan di tempat keramaian, seperti di kereta api, di trans Jakarta, di bus umum, atau dimana saja tempat-tempat yang memungkinkan adanya kesempatan bagi pelaku frotteurism ini untuk memulai aksinya dan mengklain bahwa perilaku yang ia buat itu merupakan kejadian yang tidak disengaja dan memang terjadi begitu saja karena tempat yang berdesakan dan ramai. Serupa dengan toucheurism, yang mana seseorang terdorong untuk menyentuh orang lain dengan salah satu tangannya untuk kepuasan seksual.

5. NecrophiliaMendapatkan kepuasan seksual dengan berhubungan seksual dengan mayat. Hal tersebut dapat juga dikarenakan beberapa faktor, mungkin salah satunya adalah karena mayat tersebut waktu semasa hidupnya adalah seseorang yang sangat dicintainya, atau juga mungkin mayat tersebut memang benar-benar cantik atau tampan seperti apa yang diidam-idamkan oleh seorang necrophilia ini, banyak sekali faktor yang mungkin bisa jadi penyebabnya.

     Selain kelima jenis parafilia tersebut, masih juga terdapat beberapa jenis lainnya, seperti pedofilia, sadism, dan masosism. Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi parafilia, salah satunya adalah karena kecanggihan teknologi, yang saat ini memudahkan para penggunanya untuk dapat lebih mudah mengakses beberapa gambar atau bahkan video yang memuat bagian-bagian tubuh atau aktvitas seksual.

10 Nov 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar