Jumat, 14 November 2014

Challenges to Sexual Functioning (Agnes Ariyanti)

     Minggu pertama setelah uts adalah giliran kelompok saya untuk presentasi. Kelompok saya akan membahas bab tentang “ Challenges to Sexual Functioniní”.  kelompok kami akan membahas tentang disfungsi seksual. Sebelum kita membahas tentang disfungsi seksual, harus dapat membedakan masalah umum dengan True Seksual Functioning. Masalah umum itu termasuk kurang gairah, kurang antusias untuk seks dan  ketidakmampuan untuk seks, sedangkan True Seksual Functioning adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan ereksi atau orgasme pada saat hubungan seksual.
     Ada 2 faktor dalam disfungsi seksual yaitu faktor psikologis dan faktor fisiologis. Faktor psikologis dapat meliputi kecemasan, ketakutan, sedang ada konflik dengan pasangan, ataupun rasa bersalah. Sedangkan faktor fisiologis meliputi penyakit, kecacatan, dan masalah obat-obatan.
     Ada dua kategori sexual desire disorders, yaitu hypoactive sexual desire (HSD) dan sexual aversion. hypoactive sexual desire (HSD), yaitu ada perasaan yang berkurang atau tidakadanya ketertatikan untuk melakukan aktivitas seksual, tapi masih dapat berfungsi secara seksual. sedangkan sexual aversion adalah cenderung untuk menghindari kontak genital. Hal ini dapat disebabkan karena mengalami pelecehan seksual secara terpaksa, kasar dan menghasilkan rasa bersalah pada individu.
  Terdapat 2 jenis Sexual Arousal Disorders ada yang female dan juga yang male. Female Sexual Arousal Disorder adalah Ketidakmampuan secara terus menerus atau berulang kali untuk mendapatkan atau mempertahankan lubrikasi yang diperlukan untuk memadai gairah seksual, sedangkan Male erectile disorder: ketidakmampuan seseorang untuk mempertahankan ereksi. Dari kedua jenis seksual arousal disorder ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan fisiologis.
     Setiap orang dapat mencapai orgasm dengan berbeda-beda dan memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Ada 3 katagori orgasm disorder, yaitu Female orgasmic disorder, Male orgasmic disorder, Premature ejaculation.
     Vaginismus adalah kondisi dari seorang perempuan yang mengalami gangguan pada otot disekitar jalan masuknya sperma menuju mulut rahim yang tidak mampu berkontraksi dengan baik pada saat terjadinya intercouse. Vaginismus dapat disembuhkan dengan kombinasi dari medis dan konseling. Dalam medis terdapat alat yang bernama Dilators dapat membantu untuk membuka dan membuat vagina menjadi releks.
     Banyak penyakit-penyakit yang dapat membuat disfungsi seksual, di antaranya penyakit jantung, diabetes,ataupun kanker. Kondisi lain yang berpengaruh pada fungsi seksual adalah penyakit penarfasan. Orang dengan gangguan psikologis juga dapat memiliki fantasi seksual, kebutuhan, perasaan, dan hak yang sama untuk seksual.

27 Okt 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar