Rabu, 12 November 2014

Sexual Expression (Nadya Puspita Ekawardhani)

     Seks adalah kebutuhan setiap manusia. Seks juga dapat diekspresikan dengan berbagai cara. Namun, tidak semua ekspresi seksual baik untuk tidak ditanggulangi. Bahkan terdapat ekspresi seksual yang berbahaya dan merugikan orang lain yang tidak bersangkutan. Salah satunya frotteurism, frotteurism melibatkan pria yang menggosokkan kemaluannya kepada bokong atau paha wanita di tempat umum. Kejadian ini sering kali terjadi di angkutan umum, khususnya bis atau kereta. Saat berdiri di bis atau kereta yang penuh sesak merupakan kesempatan bagus bagi penderita frotteurism. Perilaku tersebut tentunya sangat merugikan bagi pihak korban dan dapat digolongkan pelecehan seksual apabila dilihat dari kaca mata korban. Perilaku tersebut apabila tidak ditanggulangi akan menjadi suatu kebiasaan dan akan semakin sulit untuk dihilangkan. Namun, jarang sekali individu frotteurism yang menyadari dan ingin menghilangkan kebiasaan mereka. Tentunya perilaku tersebut memerlukan bantuan penanganan dari masyarakat maupun pemerintah. Saat ini sudah diadakan pemisahan tempat duduk atau gerbong bagi pria dan wanita. Hal tersebut guna meminimalisir kejadian yang merugikan pihak korban. Namun, belum semua angkutan umum diberlakukan kebijakan tersebut.
     Sebagai wanita ada baiknya untuk lebih menjaga diri saat berada di tempat umum dengan menjaga kerapihan pakaian dan sikap. Selain itu, minimalisirkan penggunaan angkutan umum di malam hari atau sangat berdesak-desakan. Apabila tersangka tidak menyadari perilaku menyimpangnya, masyarakat perlu lebih berhati-hati menjaga diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar