Selasa, 11 November 2014

Komunikasi di Sekolah (Jessica 705140025)


Pengertian Komunikasi
     Pengertian komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2005).

     Pengertian komunikasi menurut para ahli. Beberapa pandangan tokoh mengenai komunikasi. Komunikasi menurut Hovland, Janis, dan Kelly menjelaskan komunikasi adalah “the process by witch a individual (the communicator) transmits stimulus (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Komunikasi menurut Beamer dan Varner dalam buku mereka yang berjudulIntercultural Communcation menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pendapat, pikiran, dan perasaan kepada orang lain yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya. Komunikasi menurut Raymond S. Ross seperti yang dikutip Nina (2011) memberikan pengertian “a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbols in such a way to help another alicit from his own experiences a meaning or responses similar that intended by the source”  (Lindawati, 2014).

Manfaat komunikasi. Manusia berkomunikasi pasti karena memiliki beberapa alasan tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut.
     Manusia tidak bisa hidup sendiriManusia membutuhkan kehadiran orang lain. Kontak komunikasi dengan sesama membuat manusia bisa menjaga relasinya dengan orang lain. Jadi, interaksi sosial dengan sesama manusia yang membuat manusia butuh berkomunikasi. Di sini, berkomunikasi dilakukan untuk menjaga relasi.
     Manusia berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaannya. Informasi atau pesan (message) dipertukarkan di antar sesamanya. Informasi tersebut dapat berupa informasi faktual, konsep, dan informasi prosedural.

Komunikasi di Sekolah
     Komunikasi guru dan siswa. Richmond et al. (dikutip dalam Iriantara & Syaripudin,  2013, h. 73-74) menyatakan bahwa:
     interaksi guru dan siswa di kelas adalah komunikasi pembelajaran (instructional communication). Membelajarkan berarti membangun komunkasi efektif dengan siswa. Oleh sebab itu, penting untuk diinsyafi oleh para guru, bahwa guru yang baik adalah guru yang memahami bahwa komunikasi dan pembelajaran adalah dua hal yang saling bergantung, yang lebih mementingkan apa yang siswa sudah pelajari daripada apa yang sudah diajarkannya, dan yang terus menerus memilih dan menentukan apa yang harus dikomunikasikan dan bagaimana cara mengkomunikasikannya.
     Komunikasi sekolah dan keluarga. Komunikasi pihak sekolah tidak hanya diperlukan antar guru dan siswa saja, tetapi juga antar sekolah dan orangtua. Peran orangtua sangat diperlukan karena sekolah membutuhkan bantuan orangtua untuk membantu menyusun program, memahami, dan membantu siswa dan sekolah dalam menjalani kegiatannya. Menurut Casel (dikutip dalam Iriantara & Syaripudin, 2013) ada beberapa cara meningkatkan komunikasi efektif antara sekolah dan keluarga, yaitu: (a) komunikasi yang berpusat pada siswa, (b) komunkasi konstruktif, (c) strategi dan panduan komunikasi yang konkret dan jelas, dan (d) komunikasi yang berkesinambungan.
     Komunikasi sekolah dan masyarakat(Iriantara & Syarioudin, 2013) menjelaskan beberapa tahap dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
       Setiap sekolah pasti memiliki hubungan masyarakat (humas) yang membantu sekolah berkomunikasi dengan masyarakat luar untuk menunjang kegiatan sekolah. Dalam perencanaan humas, ada beberapa tahap yang dapat diterapkan: (a) menggunakan berbagai hasil dan cara penilaian, (b) menetapkan sasaran dan tujuan humas, (c) identifikasi publik sasaran, (d) identifikasi perilaku yang diharapkan dari publik, baik publik internal maupun eksternal, (e) identifikasi apa yang bisa dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang diharapkan, dan (f) menuliskan rencana.
     Komunikasi sekolah dan pemerintahDalam perumusan kebijakan akan selalu muncul beberapa perspektif atau kepentingan. Lembaga kepentingan biasanya lebih melihat pendidikan dari perspektif proses pembelajaran dan mutu pembelajaran. Institusi pemerintah melihat pendidikan sebagai bagian dari proses penyiapan tenaga kerja, sedangkan orang tua melihat pendidikan sebagai proses pendewasaan putra-putrinya agar siap menjalankan peran sebagai manusia dewasa. Pada saat itu, perspektif yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan kepentingan. Dalam kondisi seperti ini, peran humas sekolah atau lembaga pendidikan menjadi penting. Humas sekolah akan menentukan strategi komunikasi dan strategi pesan yang mana yang akan dijalankan untuk mengkomunikasikan kepentingan lembaga pendidikan dalam proses pengambilan kebijakan.


Reference List

Pusat Bahasa Depdiknas (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (ed. 3). Jakarta: Balai Pustaka.
Iriantara & Syaripudin (2013). Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Lindawati, R. D. (2014, Agustus 5). Komunikasi intrapersonal sebagai pondasi komunikasi interpersonal. Diunduh dari www.bppk.depkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-cukai/19683-komunikasi-intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar