Rabu, 12 November 2014

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA (Muhammad Ilham (705140092)


PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“PKn (n) adalah pendidikan kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No. 2 tahun 1949. Undang-Undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia” (Winataputra, 1995).
DAMPAK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
     POSITIF
     Diri sendiri.  Para siswa dan mahasiswa jadi lebih berpendidikan tentang kewaragnegaraan. Seseorang yang belajar tentang kewarganegaraan bisa terbentuk sosok warga negara yang baik.
     Masyarakat sekitar. Orang-orang yang berada di sekitar seseorang yang telah mempelajari tentang kewaraganegaraan dengan baik akan memiliki perasaan aman. Rasa aman tersebut muncul karena jika seseorang telah mepelajari tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, maka orang yang telah mempelajari tentang kewarganegaraan tersebut akan terhindar dari hasrat untuk melakukan tindak kejahatan.
     NEGATIF
      Diri sendiri. Seseorang yang tidak mengerti tentang pendidikan kewarganegaraan akan bertindak sesuka hati mereka dan akan menyebabkan orang tersebut dinilai jelek di mata masyarakat.
     Masyarakat sekitar. Karena pelajaran yang terkesan membosankan, para siswa dan mahasiswa menjadi malas untuk memperhatikan apa yang disampaikan guru atau dosen. Akibatnya, pengetahuan mereka tentang kewarganegaraan menjadi berkurang. Karena kurangnya pengetahuan tentang kewarganegaraan, dapat menyebabkan berbagai hal negatif seperti tawuran, demo yang anarkis, dan bebagai hal negatif yang dapat merugikan orang lain.
KENDALA DALAM PEMBELAJARAN PKN
Pada prakteknya, PKn masih memiliki kendala. Kendala tersebut antara lain: (1) guru pengampu mata pelajaran PKn masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses penggalian, proses pemusatan perhatian, dan penelaahan bahan pelajaran; (2) jumlah siswa setiap kelas cukup besar, kenyataan keberadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai, guru kurang mengenal dan mengerti watak para murid; (3) beberapa siswa memandang mata pelajaran PKn sebagai mata pelajaran menghafal, konseptual, dan teoritis sehingga murid merasamalas untuk mengikuti pelajaran kewarganegaraan ini.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD, SMP, DAN SMA
   
    SEKOLAH DASAR (SD)
     Metode pembelajaran di sekolah dasar lebih condong kearah memperkenalkan apa itu pendidikan kewarganegaraan. Murid tidak dituntut untuk megetahui secara dalam tentang kewarganegaraan. Para murid hanya diinginkan untuk mengetahui apa itu pendidikan kewarganegaraan secara umum.
     SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
     Di sekolah menengah pertama, ada metode pembelajaran PKn yang dinamakan “pembelajaran metode berantai”. Metode ini dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang berisi 5 orang. Kemudian, murid akan saling membahas dengan cara berdiskusi satu sama lain. Setelah semua anggota kelompok mengerti dengan materi yang diberikan, maka mereka akan membantu anggota kelompok lain yang belum mengerti tentang materi tersebut. Dengan metode ini,
     SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
     Pendidikan kewarganegaraan di SMA lebih menuntut siswa untuk mengerti dan memahami tentang pelajaran tersebut. Di sekolah menengah atas, pelajaran ini memengaruhi nilai siswa untuk menentukan seorang siswa bisa lulus atau tidak. Dengan tuntutan tersebut, para siswa lebih terdorong untuk mempelajari kewarganegaraan. Ada sebagian siswa yang hanya sekedar mempelajari PKn, tapi ada juga murid yang tidak hanya sekedar mempelajari namun diterapkan juga di kehidupan nyata.

SIMPULAN
Pendidikan kewarganegaraan dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian siswa. Namun hal ini tergantung dengan seberapa niat para siswa untuk mempelajari tentang pendidikan kewarganegaraan. Siswa juga tidak bisa disalahkan jika kurang mengerti dan masih belum bisa mengamalkan, hal ini dapat disebabkan faktor pengajar. Masih banyak pengajar yang hanya sekedar meberi materi tapi tidak menekankan siswanya untuk mengamalkan dan mengerti tentang apa itu pendidikan kewarganegaraan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian siswa.
 
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar, Z., Kiptiah, M., Fatmawati (2013). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. Banjarmasin, Indonesia.http://jurnalpknfkipunlam.wordpress.com/
Sutanto, H. (2013). Pembelajaran PKn di SD. Cirebon, Indonesia.http://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/16/pembelajaran-pkn-di-sd/
Wibowo, R. (2009). Model Pembelajaran PKn SMP. Jakarta, Media Pembelajaran PKn SMP. http://rudywibowo.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar