kali ini saya akan membahasa mengenai keterampilan dasar dalam teknik wawancara. Pada perkuliahan minggu lalu dalam kelas teknik wawancara ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara kepada klien. intinya terdapat 6 hal yang menjadi perhatian penting dalam mengembangkan ketrampilan dasar dalam wawancara tersebut. diantaranya adalah diaman kita sebagai interviewer harus memiliki kemampuan dalam membina rapport, empati, attending behavior, teknik bertanya, ketrampilan observasi dan active listening. dari beberapa hal diatas banyak sekali mendengar cerita-cerita yang sangat inspiratif dan berkesan dari bu henny.
pada teorinya memang mudah mengatakan harus bisa membina rapport namun, pada saat masuk ke dalam dunia sesungguhnya akan terasa lebih sulit jika memang kita tidak terbiasa dalam mengembangkan bagaimana kita berusaha membina rapport dengan orang lain. bagaimana kita belajar untuk tidak berprasangka dan membuat klien kita merasa nyaman. namun, untuk berlangsungnya suatu wawancara hal tersebut sangar dibutuhkan. karena, apabila kita tidak bisa membina rapport dengan baik dengan klien kita maka klien tidak akan merasa nyaman sehingga kemungkinan bisa saja klien menjadi sangat tertutup dan sangat susah di gali. sehingga kemampuan membina rapport ini lah yang menurut saya benar-benar harus sering dilakukan agar terbiasa bagaimana membuat orang nyaman dan terbuka dengan kita.
kemudian saat kita sudah dapat membina rapport dengan baik dengan klien tentunya rasa empati kita akan timbul. juga sangat dibutuhkan memberikan klien waktu untuk bercerita apa yang menjadi keluh kesahnya. kita tidak boleh melarang klien untuk bercerita panjang lebar. justru seharusnya saat memang klien sedang bercerita kita harus memperhatikannya dan mendengarkannya dengan baik sehingga klien merasa nyaman dengan kita dan merasa kalau dia didengarkan. pada saat bertanya pada pertama kali juga harus diusahakan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan di akhir sesi baru gunakan pertanyaan tertutup. sehingga klien tidak merasa pembicaraannya di akhiri oleh interviewer. kemudian juga jangan pernah menginterogasi klien dengan banyak sekali daftar pertanyaan karena itu akan membuat klien merasa tidak nyaman dan diinterogasi.
juga jangan pernah tanyakan mengapa kepada klien. karena, tidak semua hal bisa dijelaskan dengan mengapa oleh klien. juga jangan pernah bertanya sesuatu kepada klien hanya karena memuaskan rasa ingin tahu kita. kemudian juga dikatakan active listening dimana kita memperhatikan klien pada saat klien berbicara baik secara verbal maupun nonverbal.
intinya adalah dalam melakukan teknik wawancara kita harus terbiasa dan bisa membina rapport dengan baik dengan orang lain. kita juga harus benar-benar mendengarkan apa yang klien ceritakan sehingga pembinaan rapport dengan klien akan semakin baik. dan jangan pernah memaksa klien untuk berbicara sesuatu yang memang klien tidak mau bicarakan. karena itu akan membuat klien merasa tidak dihargai dan merusak pembinaan rapport yang baik kepada klien.
pada teorinya memang mudah mengatakan harus bisa membina rapport namun, pada saat masuk ke dalam dunia sesungguhnya akan terasa lebih sulit jika memang kita tidak terbiasa dalam mengembangkan bagaimana kita berusaha membina rapport dengan orang lain. bagaimana kita belajar untuk tidak berprasangka dan membuat klien kita merasa nyaman. namun, untuk berlangsungnya suatu wawancara hal tersebut sangar dibutuhkan. karena, apabila kita tidak bisa membina rapport dengan baik dengan klien kita maka klien tidak akan merasa nyaman sehingga kemungkinan bisa saja klien menjadi sangat tertutup dan sangat susah di gali. sehingga kemampuan membina rapport ini lah yang menurut saya benar-benar harus sering dilakukan agar terbiasa bagaimana membuat orang nyaman dan terbuka dengan kita.
kemudian saat kita sudah dapat membina rapport dengan baik dengan klien tentunya rasa empati kita akan timbul. juga sangat dibutuhkan memberikan klien waktu untuk bercerita apa yang menjadi keluh kesahnya. kita tidak boleh melarang klien untuk bercerita panjang lebar. justru seharusnya saat memang klien sedang bercerita kita harus memperhatikannya dan mendengarkannya dengan baik sehingga klien merasa nyaman dengan kita dan merasa kalau dia didengarkan. pada saat bertanya pada pertama kali juga harus diusahakan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan di akhir sesi baru gunakan pertanyaan tertutup. sehingga klien tidak merasa pembicaraannya di akhiri oleh interviewer. kemudian juga jangan pernah menginterogasi klien dengan banyak sekali daftar pertanyaan karena itu akan membuat klien merasa tidak nyaman dan diinterogasi.
juga jangan pernah tanyakan mengapa kepada klien. karena, tidak semua hal bisa dijelaskan dengan mengapa oleh klien. juga jangan pernah bertanya sesuatu kepada klien hanya karena memuaskan rasa ingin tahu kita. kemudian juga dikatakan active listening dimana kita memperhatikan klien pada saat klien berbicara baik secara verbal maupun nonverbal.
intinya adalah dalam melakukan teknik wawancara kita harus terbiasa dan bisa membina rapport dengan baik dengan orang lain. kita juga harus benar-benar mendengarkan apa yang klien ceritakan sehingga pembinaan rapport dengan klien akan semakin baik. dan jangan pernah memaksa klien untuk berbicara sesuatu yang memang klien tidak mau bicarakan. karena itu akan membuat klien merasa tidak dihargai dan merusak pembinaan rapport yang baik kepada klien.
19 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar