Senin, 07 April 2014

postpartum depression: depresi pascamelahirkan pada wanita (Liliana Putri)


    Tahukah Anda bahwa wanita dapat mengalami depresi pascamelahirkan?  Mungkin bagi beberapa orang hal tersebut terdengar aneh karena seharusnya para wanita merasakan perasaan senang yang luar biasa setelah melahirkan. Namun pada kenyataannya wanita bisa saja mengalami depresi pascamelahirkan. Mulanya wanita merasakan perasaan sedih, gundah, mood yang berubah-ubah, gampang tersinggung, mudah menangis, dan sebagainya. Hal ini disebut dengan istilah postpartum depression.Menurut Carroll (2010), postpartum depression adalah kesedihan, kecemasan, dan kelelahan fisik akibat perubahan fisiologis, perubahan hormonal, dan peningkatan tanggung jawab dalam membesarkan anak.Pada umumnya postpartum depression muncul 6 bulan setelah melahirkan.


Beberapa gejala postpartum depression diantaranya:
1.  Sering sedih
2. Sering menangis
3. Cepat marah
4. Tidak bertenaga dan malas melakukan berbagai kegiatan
5. Kehilangan selera makan
6. Susah tidur dan beristirahat dengan tenang
7. Merasa putus asa
8.  Mengalami penurunan atau kenaikan berat badan yang cukup drastis

      Apa yang menyebabkan para wanita dapat mengalami postpartum depression? Hal tersebut disebabkan karena perubahan hormonal yaitu penurunan tiba-tiba pada hormon progesteron. Selain itu dipicu oleh tekanan menjadi seorang ibu, kelelahan mengurus bayi, kurang tidur dan istirahat, kurangnya dukungan dan perhatian dari pihak suami dan keluarga terdekat, serta adanya sejarah keluarga terkait dengan depresi. Menurut carroll (2010), dalam kasus yang lebih parah dan mencapai gangguan mental, wanita juga bisa mengalami postpartum psychosis. Wanita yang mengalamipostpartum psychosis biasanya menelantarkan bayinya atau bahkan tega sampai membunuh bayinya. Hal tersebut mungkin terjadi pada wanita yang mengalami kasus hamil di luar nikah dan merasa dirinya terisolasi dari keluarga serta lingkungan sekitarnya.

Bagaimana cara mengatasi postpartum depression?
     Terdapat beberapa alternatif seperti terapi dan meminum obat antidepressant. Namun ada juga beberapa cara sederhana untuk dapat mengatasinya.



1.  Istirahat yang cukup
Mungkin, bagi beberapa ibu yang merawat bayi baru lahir tentu saja merasakan kesulitan pada hal ini. Namun hal tersebut masih dapat diusahakan. Para ibu dapat tidur saat bayinya tidur. Selain itu jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga untuk membantu menjaga bayi agar para ibu juga bisa istirahat. Apalagi sang ibu kurang tidur, hal tersebut dapat menganggu mood dan proses kognitif.

2. Dukungan Sosial
Hal ini sama pentingnya dengan istirahat yang cukup. Sebaiknya sang ibu menceritakan segala keluh kesahnya pada suami, ibu, ayah, saudara, teman, dokter yang bersedia mendengarkan keluh kesahnya. Jangan mengisolasi diri. Dukungan dan perhatian dari suami juga sangat berperan besar. Sebaiknya suami dan istri saling bekerjasama dalam mengurus bayi.

3. Asupan yang sehat
Sang ibu juga jangan sampai lupa memperhatikan asupan yang sehat. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar tidak lemas dan kelelahan. Selain itu konsumsi juga makanan-makanan bergizi yang dapat meningkatkan energi dan membuat mood menjadi lebih baik.

4. Olahraga
Tidak perlu olahraga yang berat jika tidak sanggup dan tidak ada waktu. Cukup dengan jalan pagi di bawah sinar matahari selama lima belas menit. Hal tersebut juga bisa dilakukan sambil membawa bayi agar bayi juga terkena sinar matahari pagi.

23 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar