Minggu, 06 April 2014

CHALLENGES TO SEXUAL FUNCTIONING (Prisco Wirawardhana)

Tulisan saya pada kali ini akan dimulai dengan sebuah pernyatan:


"Pernikahan tanpa seks, seperti sayuran tanpa garam?"

Ehm... jika membaca atau mendengar pernyataan itu, bagaimana pendapat kita? Mungkin sebagian dari kita sependapat atau mungkin juga tidak. Namun, terlebih dari setuju atau tidak, seks dalam sebuah pernikahan yang sudah sah secara hukum dan agama merupakan hal yang sangat penting. Mengapa seks itu begitu penting? Berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow, seks, makanan, minuman merupakan kebutuhan fisiologis semua manusia, dimana bila ingin mencapai aktualisasi diri, seseorang harus terpenuhi dahulu kebutuhan ditingkat sebelumnya.

Mungkin kalau lupa bisa lihat gambar di bawah ini.. :)

Dalam sebuah hubungan seks, pasangan yang telah menikah mungkin mengalami beberapa masalah atau tantangan yang harus dihadapi. Beberapa masalah yang mungkin dapat terjadi ketika pasangan menikah yang melakukan hubungan seksual yaitu:
1. Masalah keinginan seksual pada pasangan
2. Masalah gairah seksual pada pasangan
3. Masalah ketika orgasm
4. Masalah rasa sakit ketika berhubungan seks

Masalah keinginan seksual pada pasangan dapat terjadi bila salah satu pasangan mengalami keengganan untuk melakukan hubungan seksual. Hal tersebut dapat menjadi masalah, bila berlangsung dalam waktu yang lama. Penyebab dari masalah ini dapat dikarenakan kurangnya daya tarik, takut akan keintiman atau kehamilan, adanya konflik dalam hubungan atau dalam pernikahan, depresi, dan gangguan-gangguan psikologis lainnya. Cara penanganan untuk masalah ini dapat melalui terapi psikologis atau menggunakan obat-obatan yang bersifat aphrodisiacs yaitu untuk meningkatkan minat seksual seseorang. Masalah selanjutnya adalah kurangnya gairah seksual pada pasangan. Penyebab masalah ini dapat dikarenakan rasa takut, bersalah, cemas, dan depresi. Penanganan untuk masalah ini dapat menggunakan obat-obatan seperti viagra, levitra, dan cialis namun di sisi lain efek samping penggunaan obat-obatan tersebut seperti rasa pusing, mual, rona merah di pipi, pendengaran dan penglihatan berkurang. Masalah selanjutnya adalah ketika pencapaian orgasm. Orgasm adalah puncak siklus respon seksual pada saat seseorang berhubungan seksual. Masalah orgasm lebih banyak dialami oleh wanita. Penyebab dari masalah ini lebih dikarenakan wanita kurang dapat menemukan area atau bagian sensitif dari alat kelaminnya yang dapat membuat wanita tersebut mengalami orgasm. Oleh karena itu, untuk dapat menangani masalah ini, wanita dapat melakukan eksplorasi diri untuk mencari bagian-bagian sensitif dari alat kelaminnya, kemudian mengkomunikasikan kepada pasangannya ketika melakukan hubungan seksual. Masalah terakhir adalah rasa sakit akibat hubungan seksual, terjadi dikarenakan adanya infeksi atau alergi pada area alat kelamin seseorang.

Keberfungsian organ seksual pada seseorang sangat berkaitan dengan pola hidup dan kesehatan seseorang. Beberapa kondisi medis yang dapat mempengaruhi fungsi seksual seseorang seperti penyakit diabetes, darah tinggi, pembuluh darah tersumbat dapat menjadi penyebab masalah-masalah yang sudah dijelaskan di atas. Selain itu, pennyalah gunaan obat-obatan atau alkohol juga dapat mempengaruhi keberfungsian organ seksual pada seseorang oleh karena itu menjaga kesehatan tubuh dengan mengontrol pola makan serta berolah raga merupakan aktivitas yang baik dalam mencegah masalah dalam berhubungan seksual. Namun, yang terpenting adalah ketika pasangan yang menikah ingin melakukan hubungan seksual, hal tersebut harus didasari rasa cinta, keintiman, saling menghargai dan menghormati, serta dapat membangun hubungan ke arah yang lebih baik lagi.
 
30 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar