Senin, 07 April 2014

DEPRESSION DAN POSTPARTUM PSYCHOSIS (Rosalia Novaliana)

APA ITU BABY BLUES, POSTPARTUM 

     Adanya perasaan sedih dan depresi bagi para wanita yang baru saja melahirkan sesungguhnya adalah hal yang wajar. Akan tetapi akan lebih bijak bagi sang ibu serta suami dan keluarga mereka, untuk memahami apa itu baby blues danpostpartum depression. Dengan tujuan agar mereka mampu mengantisipasi apa saja yang dapat terjadi,serta hal apa yang perlu dilakukan untuk menanganinya.
     Baby blues ialah ketika seorang wanita yang baru saja melahirkan, merasa sedih dan menjadi emosional pada hari pertama setelah kelahirannya. Adanya baby blues,  membuat wanita tersebut merasa bahagia dan tiba-tiba bisa menagis pada menit berikutnya, serta timbulnya perasaan tidak bahagia dan keletihan. Akan tetapi baby blues, hanya berlangsung selama beberapa hari, dan paling lama selama satu hingga dua minggu. Penyebab baby blues ini diperkirakan oleh adanya pertukaran hormon yang berlangsung selama masa kehamilan hingga pada akhirnya melahirkan. Tingkat esterogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan menurun secara tiba-tiba setelah melahirkan, dan hal tersebut mempengaruhi mood sang ibu. Keadaan hormon tersebut akan kembali pada level normal, hanya saja selama keadaan tersebut baby blues tengah terjadi.
     Pada postpartum depression, gejala yang ditimbulkan kurang lebih ialah perasaan sedih, sering menangis, putus asa menjadi tidak berani, tidak adanya harapan, merasa tidak berguna, dan merasa sendiri. Selain itu wanita yang baru melahirkan tersebut mengalami gejala lain seperti, sulit berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan rutin, hilangnya nafsu makan, merasa tidak dekat dengan sang bayi, dan merasa kesulitan untuk memperbaiki siatuasi yang sedang ia alami. Penyebab dari postpartum depression sendiri kurang lebih serupa dengan penyebabbaby blues hanya saja terdapat perbedaan pada waktu berlangsungnya, yaitu pada keadaan postpartum depression lebih lama yakni berlangsung selama dua hingga tiga minggu. Selain postpartum depression, ada pua kondisi lain yang lebih serius, kondisi ini di sebut dengan postpartum psychosis. Kondisi ini termasuk yang jarang terjadi, perbandingannya berkisar 1 banding 1000 wanita yang melahirkan dan muncul pada bulan pertama setelah proses melahirkan. Perilaku postpartum psychosis dapat berupa halusinasi, yaitu mendengar atau melihat hal yang sebenarnya tidak ada, atau menjadi paranoia.  
      Adanya postpartum psychosis, pada seorang wanita yang baru melahirkan ini menjadi berpikir tidak rasional tentang bayinya. Salah satunya ialah ia merasa bahwa sang bayi sangat menyita perhatian sekelilingnya sehingga ia merasa kesal, atau bahkan timbul pikiran bahwa sang ibu tersebut harus menyakiti dirinya sendiri atau sang anak. Penyebab dari postpartum psychosis salah satunya ialah, sang ibu yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, baik itu gangguan bipolar, ataupun gangguan schizoaffective. Wanita yang mengalami postpartum psychosis harus segera ditangani segera oleh ahlinya, karena bila tidak akan sangat berbahaya, baik bagi anaknya atau bagi dirinya sendiri.
Adapun saran bagi ibu yang sedang mengalami salah satu dari tiga hal yang sedikit banyak telah disebutnkan di atas, ialah:
  • Atur waktu mengasuh dan waktu bagi diri anda dengan lebih baik.
  • Rencanakan hal kecil apa yang dapat anda kerjakan bagi diri anda.
  • Bacalah bacaan yang positif dan dapat memotivasi.
  • Carilah bantuan dan terimalah bantuan yang diberikan orang lain disekitar anda.
  • Istirahat yang cukup
     Selain dari diri sendiri, kehadiran suami disisi sang istri yang tengah mengalamibaby blues atau postpartum depression, akan sangat membantu bagi pemulihan sang istri. Berikut ialah saran bagi para suami, yaitu:
®     Periksa keadaan sang istri secara berkala, seperti apa yang sedang ia lakukan dan bagaimana keadaannya.
®     Jadilah pendengar yang baik ketika sang istri sedang ingin berbicara.
®     Temani sang istri untuk berjalan selama beberapa menit baik itu hanya di dalam lingkungan tempat tinggal.
®     Pastikan sang istri memakan makanan yang bernutrisi
®     Berilah sang istri kesempatan untuk beristirahat dari pekerjaan rumah dan menjaga anak .
®     Bersabarlah
®     Percayalah kepada dirinya (istri), serta ingatkan bahwa ia mampu melewati keadaan tersebut.
22 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar