Senin, 28 April 2014

Sharing Para Alumni (Tie Elisabeth Gouwtama)






Pertemuan pertama kelas Teknik Wawancara setelah UTS adalah sharing dari para alumni psikologi yang saat ini telah bekerja dalam bidang PIO. Jujur saya senang dan kaget pas tahu hari itu acara perkuliahan adalah sharing dari kakak-kakak alumni. Yah ketahuan deh saya ga baca SAP. Hehehe. Awalnya saya berpikir para alumni yang datang bertujuan untuk membagi tips and tricks untuk menjawab pertanyaan wawancara dengan baik, tetapi ternyata para alumni ini datang untuk membagikan tips and trick melakukan wawancara dengan baik. Para alumni ini membagi cerita tentang penerapan wawancara dalam bidang PIO. Ada tiga orang alumni yang datang, Kak Dina, Kak Jerry, dan Bpk. Phillip. Kak Dina dulunya bekerja sebagai tenaga HRD sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri tambang yang berlokasi di daerah Raja Ampat. Kak Dina sendiri pernah ke Raja Ampat sebanyak 4-5 kali untuk melakukan kunjungan. Jujur ketika Kak Dina bercerita, saya sirik maksimaaaaaall. Hehehe. Namun, saat ini Kak Dina telah pindah pekerjaan ke industri makanan yang cukup ternama.
Kak Dina seringkali tidak melakukan wawancara dalam setting formal. Biasanya beliau melakukan wawancara dalam bentuk mengobrol santai ketika sedang makan siang bersama, istirahat bersama, atau ketika sedang duduk-duduk bersama. Menurut Kak Dina, kebanyakan orang yang bekerja di pertambangan tempat dia bekerja adalah masyarakat asli daerah papua yang bahkan, maaf, tidak mengecap bangku sekolah dasar sampai selesai.
Sharing selanjutnya adalah dari Kak Jerry. Berbeda dengan cara penyampaian Kak Dina yang lugas, Kak Jerry menyampaikan dengan lebih santai dan lebih banyak candaan. Kak Jerry bekerja sebagai tenaga HRD di perkebunan kelapa sawit. Poin penting yang disampaikan oleh Kak Jerry adalah kita harus banyak membaca agar semakin banyak informasi yang kita ketahui. Harus banyak-banyak membaca dan memahami berbagai disiplin ilmu. Jangan sampai nanti malah kita sebagai interviewer malah terlihat bodoh dan lebih tidak tahu apa-apa. Selain itu, Kak Jerry juga mengatakan bahwa dalam setiap situasi (genting maupun tidak) usahakan untuk tetap tenang. Beliau bercerita tentang pengalamannya tentang bagaimana golok sudah ditempelkan ke lehernya dan mess tempat tinggalnya sudah berbau bensin hanya karena pada siang harinya beliau menolak menerima anak kepala suku yang mabuk-mabukan yang datang melamar pekerjaan. Saya merasa kagum bagaimana Kak Jerry mampu mengatasi situasi tersebut. Jika saya yang diposiskan sebagai kak Jerry jangankan memberi penjelasan rasional, membuka mulut saja rasanya pasti sangat sulit.
Sharing yang terakhir disampaikan oleh Bpk. Phillip. Bpk. Phillip bekerja sebagai HRD pada salah satu industri roti ternama. Lain dengan sharing kedua alumni, Bpk. Phillip memulai sharingnya dengan melakukan role play. Role play yang dilakukan adalah role play tentang proses recruitmen waitress. Cara penyampaian yang seperti ini sangat berkesan bagi saya, kaena saya jadi mendapatkan contoh nyata dan bukan hanya saya bayangkan sendiri. Bpk. Phillip juga mengatakan yang hampir-hampir serupa dengan dua alumni sebelumnya bahwa sebagai HRD harus mampu melakukan wawancara meskipun diminta untuk melakukan secara tiba-tiba. Beliau mengatakan awalnya beliau juga ah..eh..ah..eh.., oleh karena itu sangat penting bagi seseorang untuk selalu siap sedia setiap saat. Selain itu, Bpk. Phillip juga mengatakan bahwa ketika interview, seseorang harus lah tampil bersih dan rapi. Karena biar bagaimanapun ketika melihat seseorang yang kita lihat pertama kali tentu saja adalah penampilannya.
Ada beberapa masukan yang diberikan oleh para alumni tentang apa yang harus kita lakukan di sisa masa perkuliahan ini. Bpk. Phillip mengatakan nantinya jika memilih pekerjaan, pilihlah pekerjaan yang memang sesuai denganpassion kita. Jujur saya jadi mikir what is my truly passion. Di satu sisi saya ingin menjadi guru TK, tetapi di sisi lain saya juga ingin bekerja di bidang industri organisasi, tetapi kok ya saya juga ingin jadi psikolog, Well I guess I still have a year to figure it out what i really wanna do. Masukan dari Kak Jerry adalah fokus dulu selesaikan skripsi. Saya yang awalnya sedang melamun memikirkan nanti mau kerja apa, rasanya kaya langsung dilempar kembali ke dunia kenyataan. Saya merasa tertampar plus tersindir. Macem Kak Jerry ngomong “yaelah li situ udah mikirin kerjaan, judul skripsi noh dipikirin mau ape #kemudiancurhat. Selanjutnya masukan dari kak Dina adalah..., well saya lupa-lupa inget, namun tampaknya belajar yang benar dan persiapkan diri untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya. Hehehe.

28 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar