Selasa, 29 April 2014

Say Hello to the Guest!

Jadi, tadi tgl 24 April 2014 kelas teknik wawancara kita kedatangan tiga dosen tamu!!
*pssst* dosen-dosen tamu kita alumni Psikologi Untar lohhhh hihihi.. Salam Untarian!
Jreeeeengg... nama dosen tamu kita adalah Kak Dinah, Kak Bambang Hermansyah dan Kak Samuel Adam!! Mereka sharing banyak hal baru tentang pekerjaannya seputar PIO.. Stay tune! :)


Karena kita baru merayakan hari Kartini, maka kakak pertama yang akan sharing adalah Kak Dinah! (ide dari Bu Henny.. hehehe)
Kak Dinah ini adalah seorang HRD pada perusahaan tambang nikel yang pertambangannya ada di salah satu pulau terpencil di Raja Ampat! (Woahhhh..) Ehhh. tapi Kak Dinah udah pindah kerjaan ke salah satu restoran ternama, karena tempat Kak Dinah bekerja ditutup karena salah satu peraturan pemerintah.
Kak Dinah bekerja di kantor Jakarta, sebagai staff HRD yang baik dan agar dapat menemukan pekerja yang tepat bagi perusahaannya, jadi Kak Dinah pergi ke Raja Ampat untuk menilai kinerja karyawannya, baik lokal maupun non-lokal.
Nah, kendala yang dialami Kak Dinah untuk mewawancarai pekerja lokal disana adalah bahasa (walaupun sama-sama bangsa Indonesia, tapi mereka tidak lancar berbahasa Indonesia nih). Mereka juga tidak terbiasa untuk bekerja di balik meja. Jadi, Kak Dinah punya cara yang tepat untukice breaking dengan para pekerja lokal, yaitu ngobrolnya sambil makan atau malah di pantai. Nah, kalau sudah dekat, baru Kak Dinah memberikan tes DAP dan.. hasilnya 60% pekerja lokal disana akan gambar putri duyung! Hihihihi... Kak Dinah juga pernah mengalami berbagai kendala kalau mau terima pelamar kerja, kadang si manajemen mau (karena Universitas bagus, IPK bagus) padahal menurut Kak Dinah, pelamar tersebut ga cocok.


Kedua! Kak Bambang Hermansyah. lebih cocok dipanggil Kak Bam. Kak Bam bekerja pada salah satu perusahan asuransi sejak beberapa tahun yang lalu. Kak Bam punya banyak ilmu nih untuk mewawancarai para pelamar kerja and he called it STAR!
Situation - Lingkungan pelamar kerja bekerja sebelumnya
Task - Kecocokan antara pekerjaan yang lama dengan pekerjaan yang sekarang diinginkan
Action - Bagaimana pelamar merespon tugas-tugas
Result - Hasil akhir wawancara
Menurut Kak Bam, sebagai pewawancara tuh kita harus bisa seperti kerucut. Semakin bertanya, semakin dalam, dan harus fokus! Kalau kita ga fokus, kita bisa terlihat ga konsisten. Apa lagi kalau kita sebagai pewawancara ngomong "Eh, oh iya, saya lupa bertanya tadi tentang......" wah ga asik banget deh. Pelamar kerjanya bisa berpikir kalau kita ini ga profesional dan malah ngerendahin kita lagi. Nah ini juga penting yaitu kita harus bisa menempatkan diri di atas kandidat. Mau si pelamar dokter spesialis, profesor, dll! Tapi, jangan juga kena tipu alias dibohongin pelamar. Misalnya kita mewawancarai seorang dokter. Terus dokternya ini bicara tentang jargon-jargon kedokteran yang kita ga mengerti. Jangan malu untuk bertanya (ntar bisa sesat di jalan.. hehehe.) dengan bertanya kita bisa tahu cara pelamar kita menyampaikan informasi yang dia miliki. kita juga bisa tahu dia bohong, sok keren aja, atau memang benar-benar memiliki informasi mengenai apa yang dia bicarakan.

Last one! Kak Samuel yang sangat lucu dan punya banyak informasi! Kak Samuel bekerja pada salah satu perusahaan minuman pada bagian HRD Recruitment yang bisa mencari pelamar hingga 250 orang per bulan!! (Woahhh....) Kak Samuel menjelaskan bagaimana bagian-bagian HRD yang ada dalam perusahannya. Yang pertama recruitment itu pegang kekuasaan untuk menentukan staff yang bekerja dalam perusahaan. Ada dua bagian recruitment yaitu internal dan eksternal. Kalau bagian internal yang memegang talent management, yang mencari karyawan yang berkompeten dari sejumlah pelamar kerja. Sedangkan eksternal disebut sebagai head hunter, yang mencari karyawan (tapi biasanya sih utk manajer atau atasannya lagi) untuk dijadikan karyawan kita. Kalau dia sudah pernah jadi manajer dan kita minta dia bekerja dengan kita untuk menjadi manajer akan lebih menguntungkan dari sisi biaya dan efektivitasnya. Nah, dalam mencari karyawan yang berkompeten Kak Samuel akan menggunakan teknik wawancara dengan cara menciptakan suasana nyaman, demografis, dan logis atau tidak. Cara Kak Samuel untuk menciptakan suasana nyaman dengan nongkrong-nongkrong di cafe, ketemu di mall, dll. Jadi ga harus di kantor dengan suasana yang menengangkan. Dalam wawancaranya, Kak Samuel pasti akan bertanya tentang demografis seseorang, asalnya dari mana, ayah dan ibu dari mana, dll. Dari setiap pertanyaan yang dijawab, pasti akan dianalisis apakah jawaban pelamar logis atau tidak.


dan the last! ini dia #quoteoftheday dari Kak Dina :)
"Professional Life ≠ Personal Life"
Jadi kalau kerja ya kerja, harus profesional. Bukan datang ke kantor nangis-nangis soal pacar dan malah curhat sama atasan! Hihihi..


Thanks to Bu Henny yang sudah mengundang ketiga kakak-kakak alumni yang sangat luar biasa dalam berbagi ilmu mengenai PIO dan berbagai teknik wawancaranya :)

28 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar