Selasa, 01 April 2014

Keterampilan Dasar Wawancara (Deyu Trisna)


Pertemuan kelas Teknik Wawancara minggu lalu membahas mengenai keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam melakukan wawancara. Ada enam keterampilan yang harus dimiliki, yaitu kemampuan membina rapport, empati, attending behavior, teknik bertanya, observasi, dan active listening. Keterampilan pertama yang harus dimiliki adalah kemampuan membinarapport, yaitu upaya untuk menciptakan lingkungan yang hangat dan hubungan yang mendorong klien berbicara secara bebas dan jujur tentang apapun yang sesuai dengan topik wawancara. Dalam membina rapport, hal penting yang harus diperhatikan adalah budaya klien.
Keterampilan kedua yang harus dimiliki adalah empati, yaitu kemampuan merasakan, menghayati, dan sering disebut juga dengan istilah menggunakan “kacamata” dan “sepatu” yang digunakan oleh klien. Keterampilan ketiga adalah attending behavior yang kuncinya adalah mengurangi kuantitas bicara interviewer dan memberikan waktu kepada klien untuk menceritakan tentang diri mereka. Terdapat empat dimensi dalam attending behavior, yaitu visual (tatap klien dan jangan alihkan pandangan), kualitas vokal (berbicara dengan nada tidak terlalu tinggi atau rendah), verbal tracking (jangan mengubah tujuan pembicaraan yang telah ditentukan sejak awal), dan body language (bersikap atentif/penuh perhatian dan autentik/apa adanya).
Keterampilan keempat yang harus dimiliki adalah teknik bertanya. Ada dua jenis pertanyaan, yaitu open question (sifatnya tidak mengarahkan, klien lebih dibebaskan untuk mengekspresikan perasaannya) dan close question (mengarahkan jawaban klien dengan “ya” atau “tidak”). Pertanyaan ini biasa dibutuhkan ketika kita akan mendiagnosa. Keterampilan kelima adalah observasi yang berfokus pada 3 area, yaitu perilaku non verbal, verbal, dan konflik, diskrepansi, dan inkongruensi. Keterampilan yang terakhir adalah active listeningtentang perasaan klien dan penyimpulannya.


17 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar