Senin, 07 April 2014

Antara Industri-Organisasi dan Pendidikan (Ayu Thannia Dewi)


PIO, dengan kepanjangan Psikologi Industri dan Organisasi, adalah salah satu cabang besar dari psikologi. Masyarakat biasanya tidak mengenal PIO namun tidak asing dengan profesi HRD. HRD adalah salah satu profesi yang bergerak di bidang PIO. Kenapa perusahaan butuh psikologi ya? Saya teringat pertanyaan dosen saya ketika mengawali kelas ini. Jawabannya mudah, di mana ada manusia, psikologi pasti dibutuhkan. And that's true!

HRD sering kali menarik perhatian masyarakat, di mana beberapa mencoba mendekati, kabar yang tersiar lainnya adalah ditakuti, kabar lainnya adalah tidak disukai. Seperti yang diketahui bahwa jika ikut proses rekrutmen sebuah perusahaan, pasti akan berhadapan dengan makhluk-makhluk PIO, maksud saya adalah HRD. Mulai dari memberikan CV, psikotes, hingga wawancara. Mungkin karena hal ini HRD ditakuti, karena HRD berdiri di antara surga kerja kalian dengan sulitnya mencari pekerjaan lain. Bisa dipahami...
Tips untuk kalian yang melamar pekerjaan adalah, relax! Karena hanya itu yang dapat membuat kalian mampu melewati hingga akhir wawancara. Oke, tips:
  1. Berikan CV yang lengkap tanpa berbohong, HRD punya link pertemanan di mana-mana. 
  2. Psikotes bukan ajang memperlihatkan kepintaran, namun apakah kalian cocok di tempat itu ataukah tidak. Jadi, jika kalian sudah melamar dan terus-menerus gagal di bagian ini, coba refleksi diri lagi, "Apakah ini memang tempat Anda?"
  3. Saat wawancara, pakailah sesuatu yang rapih. Oke, that's lame. Datang paling tidak setengah hingga satu jam sebelumnya, kalau ingin 3 jam sebelumnya juga boleh, asalah jangan mepet waktu apalagi TERLAMBAT! Dan, yang paling penting adalah, persiapkan diri Anda dengan cukup tidur dan cukup makan. Mempersiapkan materi boleh saja, tapi jangan sampai hal ini terlupakan. Dan, relax!
Permasalahannya, bukan hanya calon karyawan yang merasa was-was akan rekrutmen, HRD juga dapat mengalami masalah di dalamnya. Misalkan saja, ada seorang calon yang karena tidak diterima justru meneror  HRD dengan meng-sms dan menelpon terus-menerus. Menyebalkan loh. Kalau orang ini hanya putus asa, masalah tidak akan terlalu jauh. Kalau orang ini psikopat bagaimana? 


Di lain pihak, terdapat cabang besar lainnya dari psikologi, yaitu Pendidikan. Pernah mendengar anak-anak yang bunuh diri karena tidak lulus UAN? Atau anak-anak yang bunuh diri karena untuk pertama kalinya dia tidak mendapatkan nilai 100? Jika membicarakan mengenai stress pada murid -bahkan hingga bunuh diri, mungkin Jepang dan Korea adalah yang paling terkenal saat ini. Namun saya tidak akan membicarakan mengenai hal ini, tetapi mengenai guru BK. Yep, satu lagi profesi psikologi yang tidak disukai. 

Saya mulai berpikir kenapa para Psikolog ditakuti ya? Tetapi, jika kembali memingat masa sekolah, memang para guru BK memilikiimage yang tidak begitu menyenangkan. Meskipun mereka tidak melakukan apa-apa. Mungkin karena sugesti hanya anak yangbermasalah yang masuk ke ruangan BK, ya? Sebenarnya, memang semuanya bermasalah kan? Hanya saja, sebesar apa atau seserius apa masalah tersebut, dan bagaimana orang lain melihat masalah tersebut lah yang berbeda. Tugas guru BK yang paling terkenal adalah memberikan konseling, kepada anak nakal hinggagood student. Beberapa kasus mungkin, anak yang benar-benar bermasalah dengan peraturan sekolah, mungkin hingga harus memanggil orang tuanya, akan dilakukan konseling dan perjanjian. Kepada anak yang mencari bantuan untuk memilih sekolah tingkat lanjut, akan dibantu mencari minat, bakat, dan sekolah yang tepat. Isn't it nice? Dan untuk dapat membantu siswanya, guru BK harus mengumpukan informasi dari wawancara. Akan sulit jika anaknya tidak ingin membuka mulut. Hem....

Perbedaan yang paling jelas di antara keduanya adalah, jika HRD adan tegas dan langsung pin-point-it -kalau tidak sesuai silakan langsung keluar, sedangkan guru BK akan melakukannya dengan cara yang agak lambat dan masalah akan diurut satu-per-satu. Jika dibandingkan dengan Klinis, psikolog pendidikan lebih mendekati ya? Persamaan dari ketiga cabang ini adalah, semuanya membutuhkan wawancara untuk memperoleh informasi. Tidak mungkin tidak. Oke bagi mahasiswa/i psikologi, mari belajar teknik ini dengan serius! ^^

10 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar