Senin, 28 April 2014

Pengalaman Menyenangkan dari Orang Berpengalaman (Monica Teny)


Pelajaran Teknik Wawancara kali ini bener-bener menyenangkan, saya belajar banyak hal dari pengalaman kakak-kakak senior saya sebagai seorang psikolog (khususnya penggunaan teknik wawancara dalam menghadapi klien). Biasanya di kelas hanya belajar berdasarkan teori-teori yang dipadukan dengan pengalaman dosen saya yang sudah terkecimpung dalam dunia psikologi sekian tahun lamanya saja, tapi kali ini benar-benar dari kakak senior saya yang bisa dikatakan masih termaksud lulusan muda. Saya penasaran bagaimana mereka sebagai first graduate menekuni dunia psikologi.
Saya mengira teknik wawancara yang begitu banyak prosedur dan syarat-syaratnya tidak sepenuhnya terpakai ketika berhadapan dengan klien (hanya penggunaan teknik wawancara dasar dan sederhana saja yang terpakai, seperti tetap tenang, tidak panik, terbuka, tidak pernah puas untuk mengumpulkan informasi, dan selalu berpikir kritis saat wawancara). Ternyata dari pengalaman kakak kelas saya yang menurut saya dapat dikatakan first graduateprofesional dalam menekuni dunianya sebagai psikolog, tetap menggunakan dan mengandalkan prosedur-prosedur dan syarat-syarat yang begitu banyak dalam teknik wawancara yang saya anggap tidak terlalu terpakai kelak ketika brhadapan dengan klien.
Ada satu hal yang saya tertarik dari pengalaman kakak kelas saya dalam menggunakan teknik wawancara, yaitu harus BANYAK BACA supaya kita bisa punya banyak wawasan yang dapat membuat kita lebih kritis dalam wawancara (mengetahui banyak aspek), TAU SIAPA YANG DIWAWANCARA maksudnya misal sesuaiin kemampuan bahasa kita dengan klien, supaya klien nyaman dan tertarik sama kita. Bisa dengan menggunakan bahasa daerahnya, tidak menggunakan banyak kata-kata istilah, dll. Dan terakhir TAU POSISI APA YANG SEDANG DICARI dengan begitu misal dalam pencarian tenaga kerja, kita sebagai psikolog tidak salah dalam memilih orang atau tenaga.
“Jadi pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknik wawancara itu penting, terutama dalam dunia psikologi agar selain tidak salah dalam mendiagnosa, kita sebagai psikolog tidak merasa dibohongi klien.”
28 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar