Selasa, 01 April 2014

wawancara dalam bidang PIO (Syifa Saviriandini)


Kali ini saya akan membahas mengenai wawancara dalam bidang PIO. beberapa minggu lalu saya dan teman teman yang lain mendapat tugas untuk wawancara praktisi dalam berbagai bidang psikologi. ada klinis anak, klinis dewasa, pendidikan dan PIO. kebetulan saya dan teman kelompok saya mendapat tugas untuk wawancara ke praktisi dalam bidang PIO. yang akan saya bahas disini adalah wawancara yang dilakukan di suatu perusahaan dengan jabatan HRD. tugas HRD disini adalah menyeleksi calon karyawan baru dalam suatu perusahaan. dan disini seorang HRD mewawancarai calon karyawan untuk melihat apakah calon karyawan tersebut layak untuk bekerja dalam perusahaan tersebut dan dengan jabatan tertentu. dari proses wawancara ini seorang HRD dapat melihat kepribadian dan karakter dari calon karyawan berdasarkan body language, cara berbicara, cara menjawab pertanyaan. setelah calon karyawan diwawancarai oleh HRD maka ia akan diseleksi oleh owner dari perusahaan tersebut. biasanya jika menurut HRD calon karyawan ini tidak akan diterima dalam suatu perusahaan, owner nya pun tidak menerima calon karyawan tersebut. karena kepribadian dari calon karyawan itu bukan yang dicari dalam perusahaan.

dalam melakukan wawancara, sebagai seorang HRD pastinnya akan mengalami kesulitan dalam wawancara. hal yang paling sering ditemui adalah calon karyawan yang tertutup dan tidak mau terbuka. orang yang seperti ini cenderung susah untuk berbicara atau mengungkapkan yang ingin diungkapkan dan ini membuat seorang HRD harus mencari cara agar bisa menggali informasi dari calon karyawan. orang yang tertutup seperti ini ada 2 kasus, yang pertama adalah orang yang memang memiliki kepribadian introvert atau yang kedua adalah calon karyawan yang takut atau gugup saat bertemu dengan orang yang akan mewawancarainya.

Saat mendapati kendala tersebut biasanya seorang HRD akan berbasa-basi saat pertama kali bertemu dengan calon karyawan untuk mencairkan suasana dan membuat calon karyawan tidak merasa tegang atau gugup.misalnya dengan bertanya kabar hari ini, cuaca hari ini atau apapun yang bisa membuat calon karyawan tidak tegang baru setelah itu pewawancara bisa menggali informasi dengan lebih lancar dan calon karyawan pun bisa lebih terbuka. mungkin lebih susah untuk mewawancarai orang yang mempunyai kepribadian introvert. karna memang kepribadiannya sudah seperti itu dan susah untuk terbuka. dari subyek yang saya dan kelompok saya wawancara beberapa minggu lalu, saat mendapati calon karyawan yang seperti itu biasanya ia akan bertanya satu persatu. misalnya saat ingin mengetahui hubungan calon karyawan dengan keluarga, pertanyaan yang diajukan misalnya "bagaimana hubungan anda dengan ibu anda ?" lalu setelah calon karyawan mulai berbicara dan HRD bisa mendapatkan informasi , pertanyaan berikutnya bisa ditanyakan " bagaimana hubungan anda dengan ayah anda ?

banyak kasus yang mungkin sering terjadi dalam bidang PIO misalnya atasan mempunyai anak atau adik yang ingin ia jadikan karyawan dalam perusahaan tersebut dalam jabatan tertentu. pastinya proses wawancara dilakukan oleh seorang HRD. tetapi atasan ini menyuruh HRD agar meluluskan tes wawancara dari anak atau adiknya padahal dari hasil tes wawancara sebenarnya tidak lulus. ini akan menjadi kendala yang berkepanjangan bagi owner dan HRD pastinya karena kinerja dari orang tersebut tidak sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan dan akan membuat stress HRD dimana mempekerjakan orang yang sebenarnya tidak lulus untuk bekerja di perusahaan tertentu

Apakah penampilan dari seorang HRD itu penting ? ya, karena seorang HRD bertemu dengan banyak orang dan orang baru. selain itu agar first impression dari orang-orang yang bertemunya terkesan baik. dibeberapa perusahaan besar mengharuskan seorang HRD laki-laki memakai jas dan dasi serta bentuk tubuh yang tegap. sedangkan untuk perempuan diharuskan berdandan, mempunyai bentuk tubuh, berat dan tinggi yang proposional.


12 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar