Rabu, 30 April 2014

Psikologi Industri dan Organisasi (Melisa Mustika)



Dalam blog minggu ini, saya akan menuliskan apa yang saya dapatkan dari kelas Teknik Wawancara minggu lalu. Pada pertemuan kemarin, Bu Henny dan Ci Tasya mengundang tiga orang kakak alumni psikologi Untar yang bekerja di bidang industri dan organisasi. Mereka berbagi pengalaman suka dan duka menjadi HRD. Kakak alumni yang pertama kali bicara itu seorang perempuan yang pernah bekerja di perusahaan tambang tetapi sekarang sudah pindah bekerja ke restoran. Beliau bercerita mengenai pengalamannya menjadi HRD di perusahaan tambang. Beliau banyak melakukan wawancara dengan calon karyawan yang tingkat pendidikannya cenderung rendah. Kebanyakan wawancara dilakukan dengan situasi non formal saat sedang jam makan siang dan beliau ikut makan siang bersama mereka. Beliau membina rapport dengan ngobrol-ngobrolsantai. 
Selain itu, ada juga kakak alumni yang kedua yang bercerita mengenai pengalamannya saat bekerja di perusahaan. Beliau bercerita tentang suka dukanya saat melakukan recruitment calon karyawan yang melamar. Beliau pernah menolak calon karyawan yang ternyata merupakan anak dari kepala suku daerah setempat. Akibatnya, para penduduk setempat mengancam akan membunuh beliau dan menaruh golok pada leher beliau apabila beliau tidak mau menerima anak kepala suku menjadi karyawan di perusahaan tempat beliau bekerja. Beliau mencoba tetap tenang dalam situasi tersebut dan menjelaskan kerugian yang berupa rasa malu yang akan dialami oleh kepala suku apabila anaknya bekerja di perusahaan tetapi tidak menghasilkan performance yang baik karena sering mabuk-mabukan. Akhirnya para penduduk dapat menerima alasan beliau dan meminta maaf pada beliau karena tindakan mereka yang gegabah. 
Yang terakhir yaitu kakak alumni yang bekerja sebagai HRD di Breadlife. Beliau bercerita bahwa untuk menjadi karyawan di perusahaan tempat beliau bekerja itu sangat diperlukan sosok yang rapi dan ramah. Pelanggan akan lebih tertarik apabila karyawan yang melayani mereka itu memakai baju yang rapi, muka yang bersih (tanpa jenggot), dan sikap yang ramah (mudah tersenyum). Calon karyawan yang tidak rapi dan berjenggot biasanya akan ditolak karena tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.

28 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar