Wawancara, Pengalaman, dan Pembelajaran
“Allah panggil berangkat, Allah tidak
pandang kau kaya, kau presiden, kau.. kau gubernur, kau dipanggil.. segera
jalan, alasan tidak ada.”
Penggalan kalimat dari perkataan subyek yang cukup
menginspirasi saya dalam menjalani kehidupan. Hal yang dapat saya petik
dari
perkataan subyek adalah, ketika kita memiliki kedekatan dengan Tuhan,
maka kita
pun harus menjadi seorang yang peka akan panggilanNya. Subyek
mengingatkan
bahwa ketika kita dilahirkan bukan tanpa alasan, namun merupakan bagian
dari
melakukan tugas yang mulia. Hal ini memberikan pandangan yang sangat
positif
bagi saya, ketika perjalanan hidup memanggil kita untuk tetap berjalan
dengan
kehendak yang Tuhan inginkan, maka kita tidaklah harus berdiam di tempat
namun
terus melangkah seiring berjalannya waktu. Waktu yang Tuhan berikan
terus
berjalan, dan setiap perjalanan pun pasti memberikan kita melewati
berbagai hal yang
memberikan kita pelajaran. setiap orang dapat berhasil, memiliki jabatan
dan kekuasaan, tetapi di mata Tuhan semua manusia sama. setiap orang
pun diberi kesempatan untuk belajar dengan melalui segala hal, suka
maupun duka, saat
susah maupun senang.
Wawancara dengan seorang opa yang memberikan banyak
inspirasi bagi saya, pengalaman yang sangat berharga karena bisa mendengarkan
sebagian dari kisah hidup opa tersebut. Subyek
memberikan banyak nasihat kepada pewawancara agar tetap berbuat baik,
serta memiliki kewaspadaan akan orang-orang sekitar. Subyek berpesan agar saya tetap memberikan jalan hidup saya ke dalam tangan Tuhan dan untuk tetap menjaga hati dan pikiran.
Saya
mendapatkan banyak hal yang dapat dipetik dari perjuangan subyek dan
sisi religius subyek dalam menjalani hidupnya, subyek mendapatkan
pelajaran bagaimana tutur kata yang baik ketika berbicara dengan para
lansia.
Di
usia subyek dan keadaan subyek saat ini memang terlihat bahwa dirinya
cukup senang bercerita dan berbicara, sehingga ketika subyek bercerita
banyak hal yang di
sampaikan walaupun dengan kosakata dan tutur bahasa yang sering
lompat-lompat, serta logat subyek yang selalu terdengar. saya bertemu subyek di sebuah panti werda, memang merupakan hal yang berbeda ketika subyek berada di sebuah tempat yang menyatu dengan para lansia di panti werda yang sama, namun yang berbeda ialah subyek tidak bersama keluarganya. Bukanlah hal yang buruk namun terlihat adanya perubahan pada keadaan psikososial subyek dalam melakukan segala aktivitas selama di panti werda tersebut, banyak hal yang membuat subyek mengalami peningkatan akan religiusitas, kepribadian dan hal lain yang dapat subyek terima di masa tuanya.
Saat saya tiba di tempat
untuk berlangsungnya wawancara, saya menemukan beberapa kendala dalam
menemukan subyek. ketika saya menghampiri seorang nenek, dan nenek
tersebut tidak ingin di wawancarai. Kemudian saat pencarian subyek
berikutnya, saya melihat bahwa para subyek telah di wawancarai oleh
teman-teman lain, di ruangan para lansia perempuan. Setelah itu saya
mengelilingi daerah kamar dan ke ruangan lainnya di sekitar lokasi kamar
para lansia perempuan, namun terlihat sudah ramai para teman-teman yang
sedang mewawancarai para lansia lainnya. Kemudian mencari kembali
lokasi lain di daerah kamar-kamar para lansia laki-laki. Saat menemukan
seorang subyek laki-laki dan mau di wawancarai, pembicaraan subyek tidak
terorganisir dan subyek membicarakan pembicaraan yang tidak nyambung
saat pewawancara sedang membina rapport.
Akhirnya setelah beberapa saat meninggalkan subyek sebelumnya, saya menemukan subyek yang bersedia di wawancarai.
Saat
wawancara berlangsung, subyek terlihat menerima kedatangan saya dengan begitu
positif. Ketika subyek menceritakan pengalamannya, saya masih sulit untuk
berbicara karena subyek terus berbicara secara luas. Saya juga masih kurang
memberikan pertanyaan dengan baik, sehingga saat wawancara pernyataan subyek
kurang dapat di gali dengan maksimal.
selama praktikum juga membuat saya belajar banyak bagaimana memperbaiki dan mempraktekkan teknik yang sudah saya pelajari selama perkuliahan berlangsung, bukan hanya melakukan teknik, tapi juga turut berempati dengan peran selama praktikum sebagai subyek wawancara, selain itu melakukan observasi dalam berbagai situasi yang terjadi dan diaplikasikan teman-teman di kelas teknik wawancara. memang yaah.. pengalaman memberikan hal yang cukup amat sangat berarti ;)
Saya juga masih memiliki beberapa kekurangan, hal tersebut terjadi
saat saya kurang menunjukkan sikap rileks ketika mendengarkan subyek
berbicara. Selain itu hal positif yang berhasil saya lakukan ialah sudah
dengan cukup percaya diri, dan saya cukup melakukan teknik empati
dengan baik.
Semoga di lain waktu saya dapat memperbaiki setiap kekurangan yang saya
alami selama melakukan wawancara, sehingga saya juga dapat belajar dan
dapat menerapkan teknik wawancara dengan baik lagi.
banyak
pembelajaran yang dapat saya terima selama mengikuti kelas teknik
wawancara, yaa.. belajar dari hal yang baru saya tahu, hingga sekalian
pula sambil memperbaiki apa yang belum baik dalam teknik wawancara yang
saya ketahui, agar dapat saya terapkan juga dalam kehidupan sehari-hari.
bersyukur bisa belajar dengan baik dalam matakuliah teknik wawancara
dengan Ibu Henny dan ka Tasya yang cantik dan baik hati ;) selama praktikum juga membuat saya belajar banyak bagaimana memperbaiki dan mempraktekkan teknik yang sudah saya pelajari selama perkuliahan berlangsung, bukan hanya melakukan teknik, tapi juga turut berempati dengan peran selama praktikum sebagai subyek wawancara, selain itu melakukan observasi dalam berbagai situasi yang terjadi dan diaplikasikan teman-teman di kelas teknik wawancara. memang yaah.. pengalaman memberikan hal yang cukup amat sangat berarti ;)
akhir kata, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu Henny dan ka Tasya. GBU :)
6 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar