Setelah menikmati sesi-sesi yang membahas teori mengenai
teknik wawancara yang baik dan benar, sekarang tibalah kesempatan untuk mencicipi
praktik wawancara dalam berbagai setting (IO,
pendidikan dan klinis). Meskipun tidak bertemu dengan klien sungguhan, latihan
mewawancarai teman dengan sebuah tema dalam setiap setting yang ada menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Dalam
tiga sesi praktikum ini saya merasa masih harus banyak belajar untuk dapat
mempraktikan setiap teori yang diberikan di kelas dengan baik. Ketika pertama
kali berhadapan langsung dengan seorang individu, saya merasa gugup karena
tidak tahu apa yang harus saya perbuat. Saya berusaha mengingat langkah-langkah
yang harus saya lakukan. Ketika itu saya masih terlalu terfokus pada daftar
pertanyaan yang sudah saya buat sehingga tidak terlalu memperhatikan jawaban
klien. Pada sesi berikutnya barulah saya mulai terbiasa dengan kondisi
lingkungan dalam sebuah wawancara. Dari sesi praktik wawancara ini saya
belajar, sebagai pewawancara kita harus menguasai tema atau bagian pekerjaan
yang akan kita tempati nanti agar proses wawancara dapat berjalan dengan
lancar, kita juga harus memiliki cakrawala pengetahuan yang sangat luas karena
kita akan bertemu dengan klien dengan latar belakang budaya dan pengalaman yang
beraneka ragam.
Selain sesi dalam lab di kampus, saya juga melakukan wawancara dengan penghuni sebuah panti werdha di Jakarta. Sebenarnya setiap hari saya berinteraksi dengan seorang lansia, jadi saya tidak terlalu bingung tentang bagaimana membuka pembicaraan. Saya perlu mengetahui social history dari subyek wawancara saya agar dapat memperlancar proses pengambilan data. Namun, ternyata subyek wawancara saya memiliki gangguan pada sistem pendengarannya sehingga saya agak kesulitan berkomunikasi dengan beliau. Pengalaman ini sangat memberikan pelajaran bagi saya, bagaimana saya harus berusaha sedemikian rupa agar dapat mendapatkan data dari seorang subyek yang memiliki gangguan pada pendengarannya. Semua pengalaman ini aka menjadi bekal untuk mengasah kemampuan wawancara saya Saya percaya selepasnya dari kelas teknik wawancara, dengan bertambahnya “jam terbang” dan latihan terus menerus akan menambah pengetahuan, pengalaman dan kemampuan saya dalam menerapkan teknik wawancara. Practices Makes Perfect.
6 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar