Saya pernah beberapa kali melihat
wanita yang berdiri di pinggir jalan pada waktu subuh ketika saya ingin
berangkat ke kampus saat ada acara pentas untuk kegiatan menari. Wanita
ini berdiri di pinggir jalan dengan pakaian yang minim sambil
melambaikan tangannya ke arah mobil yang melewati jalan tersebut.
Setelah melewati wanita yang satu, beberapa meter kemudian terdapat lagi
wanita melakukan hal yang sama.
Dari cerita tersebut, siapa wanita yang
ada di benak kalian? Ya, dia adalah pelacur. Lalu pernah kah kalian
berpikir apa motif mereka melakukan hal itu? Kebanyakan pasti berpikir
bahwa ini semua karena alasan ekonomi. Tapi, apakah itu alasan yang
sesungguhnya? Pada kelas Perilaku Seksual (30/05/2013), membahas
mengenai selling sex. Lalu, bagaimana jika pelacur tersebut datang dari kelas atas? Apakah masih dapat dikatakan karena alasan ekonomi?
Ternyata, di balik alasan ekonomi itu
terdapat beberapa faktor lain yang melatarbelakangi pelacur untuk
melakukan hal ini. Faktor tersebut antara lain telah menjadi korban
pelecehan seksual, telah melakukan kontak seksual sejak usia dini, dan
telah mengalami pemerkosaan. Mengapa hal ini itu dapat terjadi? Hal ini
dapat disebabkan karena korban pelecehan seksual atau pemerkosaan
mengalami stres karena penurunan harga diri dan stres karena sejarah
hubungan intim gagal. Belum lagi ketika seseorang tersebut tinggal di
lingkungan ekonomi rendah yang memungkinan terjadinya akses prostitusi
seperti itu dengan mudah sehingga banyak mereka yang mengalami stres
melarikan diri ke arah prostitusi tersebut. Dengan menjadi pelacur,
mereka akan dapat melampiaskan stres karena pernah mengalami hubungan
intim yang gagal.
Asisten dosen saya menjelaskan
berdasarkan pengalamannya bahwa sulit sekali mereka lepas dari pelacur.
Untuk lepas dari germonya saja mereka sulit, belum lagi kalau mereka
sudah menjadi kecanduan seks. Apapun yang terjadi, semoga pelacur dapat
kembali ke jalan yang benar karena risiko terkena penyakit kelamin
sangat besar sekali dan itu sangat berbahaya.
3 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar