Jumat, 14 Juni 2013

Ekonomi bukan Alasan Utama menjadi Pelacur (Laras Yuliansyah)

Saya pernah beberapa kali melihat wanita yang berdiri di pinggir jalan pada waktu subuh ketika saya ingin berangkat ke kampus saat ada acara pentas untuk kegiatan menari. Wanita ini berdiri di pinggir jalan dengan pakaian yang minim sambil melambaikan tangannya ke arah mobil yang melewati jalan tersebut. Setelah melewati wanita yang satu, beberapa meter kemudian terdapat lagi wanita melakukan hal yang sama.

Dari cerita tersebut, siapa wanita yang ada di benak kalian? Ya, dia adalah pelacur. Lalu pernah kah kalian berpikir apa motif mereka melakukan hal itu? Kebanyakan pasti berpikir bahwa ini semua karena alasan ekonomi. Tapi, apakah itu alasan yang sesungguhnya? Pada kelas Perilaku Seksual (30/05/2013), membahas mengenai selling sex. Lalu, bagaimana jika pelacur tersebut datang dari kelas atas? Apakah masih dapat dikatakan karena alasan ekonomi?

Ternyata, di balik alasan ekonomi itu terdapat beberapa faktor lain yang melatarbelakangi pelacur untuk melakukan hal ini. Faktor tersebut antara lain telah menjadi korban pelecehan seksual, telah melakukan kontak seksual sejak usia dini, dan telah mengalami pemerkosaan. Mengapa hal ini itu dapat terjadi? Hal ini dapat disebabkan karena korban pelecehan seksual atau pemerkosaan mengalami stres karena penurunan harga diri dan stres karena sejarah hubungan intim gagal. Belum lagi ketika seseorang tersebut tinggal di lingkungan ekonomi rendah yang memungkinan terjadinya akses prostitusi seperti itu dengan mudah sehingga banyak mereka yang mengalami stres melarikan diri ke arah prostitusi tersebut. Dengan menjadi pelacur, mereka akan dapat melampiaskan stres karena pernah mengalami hubungan intim yang gagal.

Asisten dosen saya menjelaskan berdasarkan pengalamannya bahwa sulit sekali mereka lepas dari pelacur. Untuk lepas dari germonya saja mereka sulit, belum lagi kalau mereka sudah menjadi kecanduan seks. Apapun yang terjadi, semoga pelacur dapat kembali ke jalan yang benar karena risiko terkena penyakit kelamin sangat besar sekali dan itu sangat berbahaya.

3 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar