Pada dasarnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan lahir
dan juga kebutuhan batin. Hubungan seksual merupakan salah satu jenis
kebutuhan batin yang harus terpenuhi bagi manusia. Tetapi bagaimana cara
memperoleh kebutuhan batin tersebut, jika terdapat kendala untuk
memebuhinya. Hal ini merupakan suatu problematika yang terkesan 'sepele'
tetapi memiliki dampak yang sangat beresiko bagi individu yang
mengalaminya. Jika hal tersebut terjadi pada pria, mungkin dapat
dikatakan permasalahan tersebut merupakan hal yang mudah, tetapi jika
hal tersebut terjadi pada wanita, apakah masih dapat dikatakan demikian?
Khususnya wanita, permasalahan tersebut bukan suatu permasalahan
yang dapat dikatakan mudah. Wanita merupakan individu yang cenderung
menggunakan perasaan dibandingkan dengan pemikiran. Sehingga jika
menghadapi permasalahan seperti itu, dapat menjadikan wanita merasa
bersalah, stress, dan lainnya. Seperti kasus yang diangkat di dalam film
dokumenter tersebut. Dalam film tersebut, terdapat beberapa wanita yang
memiliki kasus dalam pemenuhan kebutuhan batin yaitu berhubungan
seksual. Penyebab terjadinya permasalahan tersebut diakibatkan karena
operasi fisik yang telah dilakukan, tidak adanya waktu yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan batin tersebut, itulah dua di antara penyebab
terjadinya permasalahan pemenuhan kebutuhan batin tersebut.
Seorang wanita, merasa dirinya sempurna jika ia memiliki tubuh yang
lengkap dan dapat berfungsi dengan seharusnya. Kebanyakan dari wanita
berpikir, bahwa daya tarik seksual dari seorang wanita adalah fisik
mereka. Sehingga jika suatu saat, seorang wanita harus melakukan operasi
yang berkaitan dengan fisik mereka, wanita cenderung stress dan merasa
tidak berguna lagi. Apalagi jika permasalahan tersebut, dialami oleh
wanita yang sudah berkeluarga. Seorang wanita yang telah dioperasi organ
genital merasa dirinya sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan batin
dirinya dan pasangannya. Pada saat melakukan hubungan seksual pun, ia
tidak dapat menikmati hubungan tersebut. Dirinya justru merasa bahwa
telah diperkosa oleh suaminya sendiri. Hal ini mengakibatkan ia merasa
stress dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya tersebut.
Kasus lain, mengenai wanita yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
batinya adalah karena tidak adanya waktu yang sesuai untuk melakukan
hubungan seksual tersebut dengan pasangan. Wanita pada dasarnya memiliki
hak yang sama dengan pria, salah satunya untuk bekerja. Tetapi ketika
seorang wanita sudah menjadi wanita karier, mungkin kebutuhan secara
fisiknya dapat terpenuhi. Namun kebutuhan dirinya sebagai individu
secara batin tidak terpenuhi.
Pada dasarnya permasalahan tersebut merupakan kesalahan yang
terjadi di dalam mind set dan pola komunikasi kita sebagai individu dan
juga dengan pasangan. Coba lah untuk berpikir bahwa hubungan seksual dan
kenikmatannya dapat diperoleh dengan berbagai cara. Selama komunikasi
dengan pasangan masih berjalan dengan baik. Komunikasi merupakan kunci
utama keharmonisan hubungan dengan pasangan. Sehingga para wanita yang
memiliki masalah dalam pemenuhan kebutuhan jasmani bagi dirinya tidak
perlu merasa atau bertanya, am I a women?
30 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar