Jumat, 14 Juni 2013

Mencegah Terjadinya Stres Sebelum Menikah (Melly Preston)

Ketika berbicara tentang stres, orang pasti tidak akan bertanya lagi tentang apa itu stres atau apa yang menyebabkan stres. Namun, ketika stres terjadi, orang cenderung terlalu terbenam dalam emosi negatif yang menyertai stres, seperti marah, frustrasi, atau sedih. Akibatnya orang tidak mampu untuk memikirkan dengan tenang dan logis bagaimana cara yang sesuai untuk mengatasi stres mereka.
Stres terjadi pada siapa saja, termasuk kepada para pasangan yang masih berpacaran atau sudah menikah. Kabar baiknya adalah ada satu cara yang telah terbukti mampu menurunkan stres secara efektif pada pasangan menikah, yaitu dengan sex. (Untuk pasangan pacaran? Maaf, sex ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berstatus pacaran.)
Seks memang dapat menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan stres bagi pasangan menikah yang salah satu atau keduanya sedang mengalami stres. Akan tetapi, apabila kita pikirkan kembali, seks tidak dapat membantu pasangan untuk menyelesaikan masalah sebenarnya yang sedang terjadi pada diri mereka. Seks lebih berperan sebagai pereda emosi yang bergejolak pada orang yang mengalami stres. Akan sangat baik jika pasangan juga melakukan komunikasi satu sama lain mengenai masalah yang sedang mereka alami sehingga tidak menimbulkan konflik-konflik lain yang dapat muncul dari menyimpan masalah sendirian.
Di sisi lain, kekurangan seks atau terjadinya masalah seksual pada salah satu atau kedua pasangan dapat juga menimbulkan stres tersendiri. Stres juga dapat muncul apabila yang diharapkan pasangan dari hubungan seksual mereka, seperti mencapai orgasme, tidak dapat terpenuhi. Dalam pembahasan ini, kami senantiasa diingatkan bahwa seks bukan hanya semata-mata untuk mencapai orgasme. Seks adalah bentuk komunikasi intim antar pasangan untuk salah satunya mendapatkan rasa bahagia.
Dari sini kita, yang belum menikah atau baru berpacaran, bisa belajar bahwa jika kita sudah menikah nanti perlu diingat bahwa seks adalah hal yang penting, namun bukan yang paling penting dalam sebuah pernikahan. Pernikahan menyatukan dua insan manusia untuk menjalani hidup bersama dan membahagiakan dirinya dan pasangan. Bahagia adalah elemen terpenting untuk pernikahan yang memuaskan. Kata pepatah, ada seribu jalan menuju Roma. Dalam pernikahan, ada seribu jalan menuju kebahagiaan dan seks hanya salah satunya. Terkadang belaian lembut penuh kasih sayang adalah yang lebih dibutuhkan daripada seks untuk membuat pasangan bahagia, khususnya bagi para wanita.
Pernikahan sendiri dapat menimbulkan stres besar bagi kedua pasangan. Oleh karena itu, sebelum menikah, kita juga perlu mengetahui apa saja masalah yang mungkin muncul setelah kita menikah sebagai salah satu bentuk antisipasi atau pencegahan terhadap stres. Nah, di sanalah seorang konselor pernikahan dibutuhkan bagi pasangan yang akan menikah. Konselor pernikahan dapat membantu orang-orang yang akan menikah untuk mendapatkan edukasi pranikah. Percaya atau tidak, konseling ini dapat meningkatkan hubungan sebelum pernikahan sehingga dapat berkembang menjadi hubungan pernikahan yang stabil dan memuaskan.
29 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar