Seks
merupakan hal yang sangat rumit yang menghubungkan pikiran dengan
tubuh.. Kali ini kita akan membicarakan mengenai hubungan antara seks
dengan stres.. Seperti kita semua tahu bahwa stres dapat membawa banyak
dampak untuk individu yang mengalaminya.. Dalam kaitannya dengan
seksual, stres yang dialami seseorang dapat berpengaruh pada hasrat
seksual (sexual desire) yang
dimilikinya.. Selain itu, stres juga dapat mengakibatkan seorang
individu tidak dapat mencapai kenikmatan seksual atau yang disebut
sebagai orgasme dalam sexual intercouse yang berlangsung..
Yang dapat dilakukan agar tidak stres adalah managing time
atau mengatur waktu sehingga para wanita yang biasanya lebih sulit
mencapai orgasme dapat mengatur kapan waktu untuk mengurus anak,
mengurus cucian kotor, menyiapkan makanan dan kapan saat berhubungan
dengan pasangannya.. Dalam film itu bayangkan seperti sebuah reality
show Oprah dengan pembicara duo Berman.. Mereka selaku pembawa acara
menanyakan pada banyak perempuan yang ada di studio mengenai beberapa
pertanyaan.. Jawaban yang diberikan harus dalam rentang tidak pernah
sampai pada sering.. Salah satu pertanyaannya adalah "Kapan terakhir
kali anda merasa puas saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan?"
dan "Apakah anda dapat mengatasinya dengan baik?" Jawaban yang banyak
dilontarkan oleh para hadirin adalah almost never atau hampir tidak pernah.. Dari jawaban2 tersebut ditemukan bahwa stres dapat menjadi sangat mengganggu dalam sexual intercouse.
Dalam
cuplikan tersebut pun dikatakan bahwa masalah akan menyebabkan stres,
dan masalah yang dipendam dan didiamkan akan menyebabkan depresi..
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa ada bagian otak yang berhenti
bekerja saat individu sedang stres yang berkaitan dengan perannya dalam
proses mengingat dan belajar.. Jelas bukan bagi kita untuk menyadari
bahwa pada saat kita sedang stres sangat sulit bagi kita untuk
berkonsentrasi, berpikir dan belajar, dan bisa dibayangkan bagi wanita
untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya akan jadi seperti
apa.. Kenapa wanita?? Karena pada wanita adalah emosi menjadi
faktor dominan yang berperan hehehe
Pada
penelitian juga dikatakan bahwa saat stres tubuh mensekresi hormon
kortisol yang menyebabkan individu menjadi cepat marah dan dapat
menyebabkan sistem imun tubuh yang menurun.. Lalu bisa dibayangkan ya
apa yang terjadi pada individu dengan stres yang kronis????!
Setelah
usia 40 tahun ke atas, setiap individu mengalami berbagai perubahan
dalam tubuhnya seperti perubahan hormon, stres berlebihan, dan pola
makan yang tidak terkontrol.. Hal tersebut merupakan kombinasi yang
sangat menyeramkan bukan?? Secara garis besar dalam penelitian, ada
beberapa tipe individu dalam mengatasi stresnya yaitu tipe krisis yang
menghindari makan dan menjadi tidak bertenaga, tipe resilien yaitu
memilih untuk memakai aromaterapi, berselimut dan melakukan hobi lainnya
dan sisanya yang paling banyak dalam penelitian tersebut adalah
individu menjadi kebanyakan MAKAN! huehehe
Nah,
untuk individu tipe terakhir yang cenderung menjadi banyak makan saat
sedang stres, akan sangat baik untuk memerhatikan makanan yang
dikonsumsi.. Menurut seorang pakar dari Amerika dalam reality show
tersebut, makanlah makanan dengan kualitas yang tinggi seperti yoghurt
dengan buah ataupun minuman lemon..
Oke,
kita balik lagi ngebahas tentang hubungan seksual dengan stres ya..
Selain itu semua, ada juga pertanyaan bagus dari temen sekelas yaitu,
apakah stres mempengaruhi hubungan seksual ataupun hubungan seksual yang
akhirnya menyebabkan stres?? Jawabannya adalah kedua pertanyaan
tersebut berkolerasi yaitu saat stres, wanita cenderung tidak bergairah
seksual, hal ini sedikit berbeda dengan laki2 yang justru lebih
membutuhkan seks saat stres untuk me-release stresnya tersebut..
Sedangkan apakah hubungan
seksual juga dapat menimbulkan stres?? Jawabannya tentu adalah DAPAT!
Misalnya saja wanita yang sulit mencapai orgasme dan pasangan lelakinya
yang terlalu mengejar orgasme dalam sebuah sexual intercouse sehingga
menyebabkan hubungan tidak berjalan dengan baik dan akhirnya stres..
Sebenarnya menurut saya, yang terpenting adalah intimacy dan attachment
sih yang harusnya diutamakan, karena ibu Henny pun mengungkapkan bahwa
tidak masalah apakah orgasme dapat dicapai atau tidak, yang lebih
penting adalah apakah saat melakukan foreplay misalnya yang mengutamakan
keintiman dan kedekatan diantara kedua pasangan sudah tercipta dan
berjalan dengan baik. .Jika sudah maka seharusnya hubungan seksual yang
dilakukan tidak akan berdampak pada stres pada individu.. Intinya adalah
that's all about self care, so give care and find joy in life :)
24 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar