Menjadi pewawancara atau bahkan menjadi seorang psikolog
bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus dimiliki sebagai dasar-dasar
keterampilan dalam wawancara atau melakukan konseling dengan orang lain. Mungkin
banyak orang yang sengaja belajar menjadi konselor selama empat tahun untuk
dapat menguasai hal-hal tersebut. Namun, di dalam mata kuliah teknik wawancara,
begitu banyak pengetahuan, ilmu, serta pengalaman dalam melakukan wawancara.
Melakukan wawancara bukan hal pertama kali yang pernah saya
lakukan di kelas teknik wawancara. Di beberapa bahkan hampir setiap mata kuliah
terdapat tugas untuk melakukan wawancara. Contohnya saja pada saat mata kuliah
metode kualitatif, saya dan kelompok sempat melakukan penelitian yang juga pada
lansia. Saya melakukan wawancara pada lansia di sebuah panti werdha. Namun,
pada saat itu, saya belum memiliki pengetahuan akan bagaimana menjadi
pewawancara yang baik, atau hal apa saja yang harus dimiliki oleh seorang
pewawancara. Sehingga, tentunya terdapat begitu banyak perbedaan saat melakukan
wawancara pada mata kuliah teknik wawancara.
Rasa deg-degan menyelimuti setiap dari kami saat pertama
kali melakukan roleplay sebagai psikolog pendidikan di kelas teknik wawancara. Kami
dan tentunya saya, berusaha untuk menggunakan setiap bekal yang telah kami
miliki. Seperti bagaimana cara membina rapport, attending behavior serta
nonverbal behavior yang baik, bagaimana menunjukkan empati, bagaimana melakukan
penggalian informasi pada klien dengan probing, serta parroting, paraphrsing,
serta sumarixing tentunya. Dari ketiga kali melakukan roleplay, saya merasa
semakin percaya diri dan terbiasa dalam melakukan wawancara di suatu ruangan
tertutup yang hanya ada saya dan klien. Dari yang awalnya saya terlalu banyak
parroting dan terlalu fokus dengan daftar pertanyaan, saya menjadi lebih mampu
dalam mengontrol semua hal itu sehingga menjadi lebih baik.
Selain roleplay, wawancara juga dilakukan demi tugas akhir
maa kuliah ini. Saya dan kelompok kebagian ditugaskan untuk mewawancarai opa
oma di PSTW, cengkareng. Sejujurnya, saya tidak terlalu takut, grogi, ataupun
tidak percaya diri... bukannya sombong, mungkin karena saya sudah pernah
melakukan wawancara dengan oma dan opa sebelumnya.. hehehehe.. sebenarnya,
menurut saya, hal yang paling penting di dalam melakukan wawancara adalah
bagaimana kita membina rapport dengan oma opa tersebut. terlebih lagi mereka
yang mungki ada beberapa yang sudah pikun, sensitif, atau bahkan tidak mau
berinterkasi dengan kita.. yaaa dengan bermodalkan saya sok kenal sok dekat,
saya menemukan seorang oma yang akhirnya
menjadi subjek wawancara saya. Kurang lebih sekitar 1 jam 15 menit kami
bercerita-cerita dan saling berbagi pengalaman. Ya memang lebih banyak sang oma
sih yang asik bercerita dan memberikan beberapa petuah untuk saya hehehehe.. lalu,
sesi wawancara diakhiri dengan foto-foto dehh... tentunya atas persetujuan sang
oma :D
Hmm... jika harus merangkum seluruhnya, mungkin saya hanya
membutuhkan tiga kata untuk mengungkapkan perasaan saya selama satu semester di
kelas teknik wawancara.. hmm yap! Santai, padat, dan memberkati.. santai karena
di setiap minggunya kelas dibawakan dengan santai oleh Bu Henny dan Ci Tasya..
meskipun santai, materi yang dibawakan cukup padat, dan tentunya ilmu yang
diperoleh juga padat :D memberjati karena banyak hal dan pengalaman yang saya
dapatkan di kelas ini.. melalui Bu Henny, Ci Tasya, setiap minggunya, roleplay,
wawancara sang oma di panti, hingga tidak tidur untuk membuat laporan akhirnya
*sedikit curhat* hahahaha :p
Anw, mungkin ini blog terakhir di kelas ini, dan harus yang
terakhir! Karena saya tidak mau mengulangnya di semester depan :D hehehehe.... pesan
terakhir niiii, nilai A dong buuuu ;;) wkwkwkwk *just kidding*.. baiklah,
segenap cara dan usaha sudah saya lakukan demi mata kuliah ini, dan sekarang
tinggal berharap dan berdoa untuk hasil yang maksimal :D hehehehe... soo, saya
ucapkan terimakasih untuk Bu Henny serta Ci Tasya yang mau direpotkan dalam
mendidik kami di kelas ini hehehe... see you di mata kuliah psikologi perempuan
buuu J
6 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar