Aktifitas sexual selling kini dijadikan sebagai ladang bisnis yang
dapat meraih untung sangat besar. bahkan sexual selling oleh para
pelajar dan mahsiswa dijadikan sebagai pendapatan mereka sehari-hari
atau "uang jajan" mereka. tidak hanya sexual selling yang saat ini sudah
merebak dimasyarakat, sexual image pun kini sudah banyak jenis dan
ragamnya. mungkin dulu belum banyak sexual image yang berani
mempetontonkan aktifitas sexual secara full, tapi kin jika hal ini belum
nampak, maka tidak dapat dikatakan bahwa hal tersebut masuk dalam
sexual image. pelanggan sexual image dapat dengan mudah meluapkan
fantasi sexual mereka dengan fasilitas sexual image tersebut. tidak
jarang dari para konsumen sexual image tersebut, menjadikannya sebagai
fasilitas pemenuhan hasrat sexual mereka. sangat ironis sekali
terdengarnya memang, apalagi jika konsumen sexual image adalah pelajar
yang belum cukup usia. kecenderungan untuk melakukan modelling terhadap
sexual image yang mereka lihat dapat dengan langsung dilakukan.
Setelah penulis memaparkan sisi negatrif dari sexual image dan
sexual selling, kini penulis ingin mencoba mencari sisi positif dari
kedua aktifitas sexual tersebut. menurut penulis sendiri, sexual selling
mungkin saja dapat menjadi sisi positif bagi pasangan suami isteri yang
mengalami permasalahan dalam aktiftas sexual. karena dengan hal
tersebut, pasangan dapat mengetahui penyebab dari permasalahan dalam
kehidupan sexual mereka. kemudian, untuk sexual image sendiri dapat
dijadikan sebagai terapi bagi pasangan yang telah mengetahui
permasalahan dalam kehidupan sexual mereka.
Pada dasarnya menjadi konsumen atau tidak menjadi konsumen dari
sexual selling dan sexual images adalah pilihan dari masing-masing
individu. hanya saja tiap pilihan terdapat konsekuensi yang harus kita
terima dengan lapang dada. serta diharapkan agar aktifitas sexual
sellling dan sexual images, mendapat pengawasan dari lembaga yang
berwenang. agar tidak menjadik pelajar sekolah sebagai konsumen mereka.
Antiklimaks (kesan) :
Satu semetser sudah saya mengambil kelas perilaku seksual. banyak
sekali hal positif yang saya dapatkan dengan mengambil kelas tersebut.
saya menjadi lebih terbuka dalam membicarakan tentang sexualitas,
sebagai ilmu pengetahuan, dan tidak menganggapnya sebagai suatu hal yang
tabu. kedua, saya menjadi lebih tahu tentang dampak positif dan negatif
dari aktifitas sexual yang ada. ketiga, saya menjadi lebih tahu apa
yang harus saya lakukan dalam mengahapi dan menangani aktifitas sexual
yang ada.
6 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar