Di kelas terakhir ini, saya berpikir inilah kesempatan terakhir saya untuk bertanya kepada kelompok. Namun saya tidak menemukan apa yang ingin saya tanyakan. Bukannya saya bertanya, melainkan nyeletuk. Sayangnya celetukan saya ini terlalu jelas dan terdengar oleh ci Tasya….
Kelas kali ini membahas tentang PSK………..
Balik lagi ke celetukan saya, ceritanya seperti ini… Kelompok membuat sebuah jawaban dari pertanyaan yang saya lupa, bahwa PSK itu bisa mencari pekerjaan lain.
Saat mendengar jawaban ini saya merasa seperti menggampangkan sekali mencari pekerjaan dan kesannya seolah-olah PSK itu tidak pernah mencoba mencari pekerjaan. Hal ini yang membuat saya nyeletuk
” kan cari pekerjaan di Jakarta susah. S1 aja banyak yang nganggur apa lagi kalo PSK yang mungkin pendidikannya rendah.”
Lumayan cukup panjang yah untuk sebuah celetukan hehehe …
Yang ingin saya ungkapkan di sini, sebelum
anda menyarankan PSK untuk berhenti dari kegiatannya dan mencari
pekerjaan lain, pernahkah anda, saya dan kita tahu apa yang sudah
terjadi sebelumnya? Selama ini PSK selalu dikaitkan dengan sesuatu yang
negatif..memang benar itu sesuatu yang negatif,,,
saat bertemu dengan sesuatu yang negatif, haruskah..perlukah kita untuk ber-empati?
Sebagai anak psikologi yang selalu
ditekankan untuk mampu berempati.. sudahkah anda berempati? Bisakah anda
berempati dengan PSK?
Mengikuti kelas Perilaku seksual ini menjadi
kesempatan untuk menambah pengetahuan mengenai PSK, sehingga mungkin
dapat lebih memudahkan kita untuk dapat lebih berempati kepada mereka.
Saya mengajak teman-teman untuk benar-benar
melatih kepekaan kita, daya empati kita yang tidak terbatas untuk
siapapun. Jangan terlalu cepat untuk memberi saran yang kita anggap
mudah namun belum tentu mudah bagi orang tersebut. Berempati lah, pahami
orang lain agar kita dapat lebih bijak dalam melakukan sesuatu.
Kelas Perilaku Seksual berakhir namun jangan mengakhiri pengetahuan mengenai kesehatan kehidupan seksual anda dan orang lain!
3 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar