Seni itu sesuatu yang indah, enak untuk dilihat, nyaman di mata,
nyaman di hati. Ketika melihat seni erotis, misalnya patung David yang
dibuat oleh Michaelangelo bagaimana? Ada yang berpikir itu terlalu
terbuka, tidak sesuai adat dan lain-lain sebagainya. Seni erotis yang
dimaksudkan adalah bagaimana seseorang menciptakan sebuah karya seni
dengan meletakkan unsur erotis di dalam karyanya, misalnya meletakkan
unsur seks di dalamnya. Bukan hanya seni patung, seni lukis pun
demikian. Ada yang melukis seseorang dalam kondisi tidak berpakaian sama
sekali, baik secara nyata maupun secara simbolis.
Contoh lukisan Pablo Picasso Sumber: sains.kompas.com |
Wajah Patung David Sumber: vivreaveclart.blogspot.com |
Pertama kali saya melihat lukisan dan patung semacam ini pun
berpandangan demikian. Akan tetapi, setelah mengetahui latar belakangnya
kita pun dapat memahami karya seni tersebut. Misalnya, lukisan Pablo
Picasso. Beliau melukis seorang wanita telanjang dalam aliran kubisme,
yang menggunakan bangun-bangun geometris untuk membentuk obyek dalam
lukisannya. Akhirnya obyek tersebut terkesan simbolis. Picasso sangat
mencintai seorang wanita yang ada di dekatnya, sehingga Beliau melukis
wanita tersebut untuk mengabadikan kenangannya dalam sebuah luksian.
Maknanya indah bukan? Bagaimana dengan patung David yang sebelumnya kita
singgung? Saya pernah menonton sebuah film yang membahas kisah
kehidupan Michaelangelo. Yang dapat saya tangkap dalam film tersebut,
Michaelangelo memiliki kecenderungan besar dalam kepribadian
perfeksionis. Segala sesuatu ingin dibuatnya sesempurna mungkin, bahkan
Beliau tidak mudah mentolerir sebuah kritik terhadap karyanya. Ada satu
unsur estetika dalam seni rupa, "complexity." Mudahnya, semakin
rumit, semakin indah karya seni itu. Untuk membuat patung David,
Michaelangelo membedah mayat di sebuah Gereja. Terkesan mengerikan,
tetapi tujuannya adalah untuk mempelajari struktur dalam tubuh manusia.
Itulah yang membuat anatomi manusia yang dibuat pada patung David
terkesan sangat sempurna, terutama bagian matanya. Seloah-olah mata itu
memancarkan sinar kehidupan. Berbeda sekali jika dibandingkan patung
lainnya, inilah ciri khas karya Michaelangelo dalam patung David.
Patung David Sumber: www.tokyotimes.com |
Itu seni erotis zaman dahulu di Eropa, di sanalah awalnya seni ini
berkembang. Bagaimana dengan unsur erotis itu di era masa kini? Sekarang
bentuknya jauh lebih beragam, tidak hanya sekadar seni lukis dan seni
patung. Sesuatu yang erotis dapat muncul di berbagai media, misalnya
media cetak, video, dan lain-lain. Kita pilih salah satu contoh, "video
porno" atau yang biasa disebut "blue film." Seks memang menjadi
tema utamanya, tetapi itu tidak disertai edukasi mengenai seks dan
membuat penonton terangsang ketika menontonnya. Di video ini dapat
terpampang berbagai macam posisi dalam berhubungan seksual. Inti
hubungan seksual adalah menikmati hubungan tersebut, makna di balik
hubungan itulah yang lebih diutamakan bukan sekadar mencapai orgasme.
Selain itu juga menampilkan hubungan seksual antara sado/masochist, yang
ada unsur "sakit" dalam hubungan seksual, dengan menyebabkan sakit (sexual sadism) dan merasa sakit (sexual masochism)
membuat mereka terangsang. Penonton yang kurang mengerti mungkin saja
meniru adegan-adegan di video ini ketika berhubungan seksual dengan
pasangannya.
Apa yang terjadi? ada keluhan, "aduhh suami saya itu ya, gayanya
macem-macem yang ada saya sakit-sakit, encok, pegel-pegel." Kalau
istrinya bukan masochist, tentu merasa tidak nyaman. Bagaimana
kualitas hubungan suami-istri di antara keduanya jika hal ini terus
berlangsung? Menontonnya tanpa pemahaman, justru membuat pikiran
mengarah ke sana dalam kehidupan sehari-hari. Terus menerus berpikir
demikian tentu tidak sehat, tidak sejahtera bagi pasangan secara mental,
begitu pula pada pelakunya. Ada pertanyaan, "bagaimana jika konteksnya
terapi seksual? di dalamnya kan kadang-kadang digunakan video ini untuk
merangsang?" Memang ada cara demikian, itu untuk membantu seseorang yang
mengalami gangguan seksual. Video yang dipilih tentu tidak sembarangan,
pasti diseleksi terlebih dahulu, yang mana yang paling sesuai untuk
masalah klien. Selain itu video ini juga dapat digunakan untuk mengajari
pasangan yang baru menikah untuk melakukan hubungan seksual. Khususnya
bagi mereka yang belum mengerti bagaimana caranya, pengajaran demikian
dapat bermanfaat. Lebih efektif lagi jika menontonnya bersama pasangan,
kemudian mendiskusikannya kembali dengan pasangan/ Mengapa? Agar tidak
terjadi posisi yang dikatakan "gayanya macem-macem," segala sesuatu
tentu menajdi keputusan klien akan menjalaninya dengan cara seperti apa.
Tidak ada yang mengatakan tidak boleh menonton video demikian, tetapi
perlu diingat menontonnya tidak hanya sekadar untuk menikmati, alangkah
baiknya jika disertai pemikiran logis untuk menyaring konten dari film
tersebut yang kurang tepat.
31 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar