Jika berbicara tentang hal itu, hal pertama yang muncul di
pikiran saya adalah wawancara kerja. Selama ini saya bekerja freelance, jadi
wawancara sudah hampir seperti makanan sehari-hari saya. Wawancara kerja di
sini bukanlah dalam artian formal, karena pekerjaan saya pun bukan pekerjaan
formal.
Saat senggang, saya menyempatkan diri untuk bekerja sebagai
Sales Promotion Girl (SPG). Tentu jika ingin menjadi SPG suatu perusahaan,
pihak perusahaan akan melakukan wawancara kerja terlebih dahulu. Wawancara yang
diberikan agak sedikit berbeda dengan teori yang ada, meskipun tujuannya hampir
sama. Dalam wawancara SPG, hal yang dilihat hanyalah penampilan dan cara
berinteraksi dengan orang lain. Jika penampilan Anda dinilai 'oke', biasanya
pewawancara akan lebih ‘berminat’ terhadap Anda. Tetapi jika penampilan Anda
dinilai buruk, jangan berharap Anda akan diterima di sana :D
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita banyak melihat
pewawancara (meskipun dalam setting informal) dan orang yang diwawancarai.
Misalnya, di berita televisi, setiap hari kita dapat melihat wartawan maupun
wartawati sedang mewawancarai orang di tengah jalan, atau di kafe terkenal, dan
lain sebagainya.
Sehingga, saya dapat menyimpulkan dari wawancara yang saya
pernah alami sendiri maupun yang sering saya lihat di televisi, wawancara
merupakan suatu metode untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai
seseorang atau sesuatu yang memiliki suatu tujuan. Hal ini yang membuat
wawancara berbeda dengan percakapan biasa. Pada umumnya, percakapan biasa hanya
terdengar seperti obrolan biasa, bahkan terkadang terdengar sebagai omongan
kosong untuk sekadar mengisi waktu atau rutinitas bersama orang lain.
Supaya Anda menjadi pewawancara yang baik, alangkah lebih
baik kalau Anda mengeyampingkan kaedah-kaedah hidup Anda, karena setiap manusia
punya prinsip dan keunikannya masing-masing. Pewawancara tidak dapat memaksakan
kehendak atau pemikirannya terhadap orang yang ia wawancarai. Sebisa mungkin,
jauhkan pula mindset atau stereotype negatif terhadap suku bangsa, agama atau
ras tertentu. Indonesia adalah negara yang beragam. Hitam, putih, sipit,
kriting, semuanya ada. Sikap netral sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang
interviewer yang baik. Tata bahasa pun harus dijaga, agar tidak ada pihak yang
tersinggung atau tersakiti.
5 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar