Selasa, 25 September 2012

Siapkah untuk Menikah? (Priska Aprilla)


  Secara singkat, pernikahan merupakan sesuatu yang sakral, di mana dua pribadi yang berbeda menjadi satu dan memulai kehidupan baru. Menurut saya, karena pernikahan bersifat sakral, maka pernikahan merupakan hal yang seharusnya dilakukan satu kali dalam hidup. Oleh karena pernikahan seharusnya dilakukan satu kali, maka proses sebelum memutuskan untuk menikah sangat berperan penting. Berapakah waktu yang dibutuhkan sampai seseorang siap untuk menikah? Enam bulan, satu tahun, dua tahun, tiga tahun, atau berapa? Bagaimanapun, waktu yang lama tidak dapat menjamin bahwa pernikahan dapat bertahan dan harmonis.

  Jika demikian apa saja yang menentukan kelangsungan kehidupan pernikahan? Tentu saja komunikasi di antara kedua pihak yang menikah, juga seberapa dalam mereka saling mengenal dan memahami pribadi satu sama lain menjadi faktor penting. Banyak contoh yang kita dapat temui, terutama di kalangan selebriti, di mana pasangan suami istri memutuskan untuk bercerai dengan alasan banyak ketidakcocokan. Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi apabila sebelum menikah mereka telah saling mengenal satu sama lain secara mendalam. Hubungan pacaran merupakan kesempatan untuk mengenal kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh pasangan, maupun kebiasaan-kebiasaan serta pandangan-pandangan yang dimiliki oleh pasangan dalam menyikapi berbagai hal. Hal itulah yang seringkali terlupakan, sehingga hubungan yang dijalin sebelum menikah hanya dihabiskan untuk bersenang-senang bersama.
 
  Selain itu komitmen dari pribadi masing-masing juga sangat berperan, di samping masih banyak hal-hal penting lainnya yang dapat mempengaruhi pernikahan. Bayangkan jika dalam pernikahan, orang yang menjalaninya tidak memiliki komitmen, apakah yang akan terjadi? Mungkin yang ada dalam pikiran  kita adalah akan banyak masalah yang muncul. Harus diakui di mana ketika seseorang menikah maka akan ada berbagai tanggung jawab yang harus dipikul. Jika tidak memiliki komitmen tentu tidak akan sanggup untuk melakukan semua tanggung jawab tesebut.

  Intinya, bagi yang ingin menikah persiapkanlah diri dan pasangan sebaik-baiknya, karena pernikahan bukanlah permainan yang dapat dimulai dan diakhiri kapan saja. Lalu tanyakan pada diri Anda sendiri “siapkah untuk menikah?”.

22 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar